Tuesday 19 April 2011

Pengakuan Seorang Mualaf

Mengapa Saya Masuk Agama Islam
dan Mengapa Saya Mengakui Muhammad Sebagai Rasul Allah SWT

Riwayat Singkat Penulis

Menurut bintang, penulis dilahirkan pada rasi Gemini, yaitu tanggal 6 Juni, tahun 1943, ketika bumi Indonesia masih dalam asuhan "saudara tuanya," yang kemudian sesudah dibom atoom, menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Amerika dan sekutunya. Saya dilahirkan tanggal enam, bulan yang keenam pada hari keenam jam enam pagi. Apakah pembaca percaya itu ataukah tidak, terserah, tetapi begitulah yang dituliskan oleh bapak pendeta ketika mempermandikan saya pada tanggah 27 Nopember 1949 di Pekalongan.

Saya anak Kristen, tetapi jelas bukan Kristen abangan, sebab pada tahun 1936 ayah saya, Izaak Hendrik, telah lulus dari Kweekschool van het Leger Des Heils Bandung, yaitu sekolah Opsir, atau sekolah pendeta dari sekte Bala Keselamatan, masih termasuk mashab Methodist - Inggris.

Oleh karena sejak kecil saya sudah harus membaca Injil, maka akhirnya saya mahir dalam menghapal dan mengetahui ayat-ayat Injil, seperti para pendeta dan calon pendeta pada umumnya.

Meskipun ayah saya pengikut faham Protestan, tetapi saya disekolahkan di sekolah Katolik, yaitu pada waktu di S.R. tiga tahun lamanya, S.M.P. dua tahun lamanya, dan di S.M.A. setahun pula. Selebihnya saya bersekolah di sekolahan Kristen (Protestan maksudnya). Dalam sekolah Katolik saya harus pula mempelajari agama Katolik, sebab disana, andaikan murid itu pandai sekalipun bila vak agama (Katolik tentunya) mendapat angka 5, tidak akan ia dinaikkan kelasnya. Waktu saya duduk dikelas dua S.M.P., saya dikeluarkan, karena saya menentang pateer Paulinos yang mengajarkan Sejarah Dunia, yang dalam menerangkan tentang Reformasi, banyak sekali saya rasakan menyinggung kenyataan yang saya peroleh dalam agama Protestan.

Di dalam kehidupan saya dalam agama Kristen, saya merasakan amat bahagia, sebab saya adalah seorang diantara sekian banyak orang yang telah diselamatkan oleh Yesus juru selamat saya, Anak Allah yang telah turun kedunia mati ganti dosa-dosa kita.

Saya sangat fanatik pada agama saya, sebab negeri saya, (Timor Kupang) 95% Kristen, lagi pula banyak paman-paman saya yang menjabat penetua, yaitu pendeta-pendeta kecil didesa disamping ayah sayapun adalah seorang pendeta. Itulah makanya saya pernah bermukim setahun lamanya dalam sekolah pendeta jalan Kramat Raya 55 Jakarta, yaitu kira-kira tahun 1962.

Islam bagi saya adalah bukan suatu agama. Islam itu kolot, Islam identik dengan Arab, sedangkan Arab itu kikir. Agama Islam tidak memperoleh keselamatan Illahi, sebab tidak mengakui Yesus sebagai anakNya yang tersalib ganti dosa dan salah kita. Ia, bila hendak sembahyang harus berteriak-teriak dahulu, dan mencuci kaki serta meminum air bekas cuciannya, alangkah kotornya. Islam itu kejam, mengacaukan negara kita, mau pula merubah dasar negara kita menjadi negara Islam, dan untuk itu ia memberontak.

Sejarah ibarat roda, selalu berputar dan berputar. Demikian pula dengan manusia. Apa yang baru dihari ini, akan usang dikeesokannya, apa yang baik hari ini, belum tentulah baik kemudiannya. Dunia penuh dinamika dan romantika. Sayapun penuh dengan dinamika dan romantika.

Pada tahun 1964 saya naik kereta api dari Jakarta ke Surabaya, entah suatu kesengajaan yang sudah diatur oleh Tuhan ataukah bagaimana, tetapi yang jelas saya telah duduk berdampingan dengan seorang yang mengaku bernama Haji Mahmud, yang tertarik oleh ketekunan saya membaca injil, akibatnya berdialog, dan dalam dialog itu ia memberikan pada saya "Sebuah ajaran Islam," yang bunyinya: 'Kul huallahu Ahad, Allahus samad, Lam yalid walam yulad, Walam yakun lahu kufuwan Ahad,' yang artinya: Katakanlah wahai Muhammad, sesungguhnva Allah itu Esa tempatmu bergantung. Ia (Allah) tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan Ia tiadalah mempunyai tandingan."

Haji tersebut menerangkan, bahwa Islam bukan hanya sekedar Agama, tetapi juga suatu risalah, suatu ideologie dan suatu falsafah, yang cocok untuk segala bangsa dan golongan. Islam tidak mengenal diskriminasi, dan jabatan, dan pangkat, itulah sebabnya dalam mesjid hanya dipakai tikar, dan dalam sambahyang semua ummatnya harus tunduk hingga mukanya ke bumi tanpa memandang dia itu apa dan siapa.

Kalimat-kalimat Lam yalid Qalam yulad, benar-benar merupakan kalimat pendorong pada saya untuk menyelidiki apa sebenarnya Islam itu. Itulah sebabnya saya lalu dihinggapi penyakit "memborong" buku-buku Islam, baik itu karangan Prof. Dr. Hamka, Sallaby, Ashiddiqy, Imam Ghozali, Rosyidi, maupun kepada Al-Qur'annya sendiri, yaitu tafsirannya, dan kitab hadits-hadits.

Iman saya kepada Kristen makin lama makin luntur. Satu persatu dogma dogma Kristen tidak dapat saya terima lagi. Pertanyaan hati saya tentang Tuhan itu tiga tetapi satu; juga tentang Yesus itu manusia dan Yesus itu juga Allah, tentang dosa keturunan. Salib dan seterusnya satu persatu terjawab dalam Al-Qur'an secara jelas. Dan untuk ini saya kira karena saya mengadakan penyelidikan pengulangan terhadap Injil. Sudah tentu bukan penyelidikan secara dahulu lagi yang mendasarkan pembacaan kepada sola fide, tetapi penyelidikan baru, yaitu dengan menggunakan rasio, dan menggunakan kitab suci yang lain (Taurat & Qur'an) sebagai bahan pembanding.
Injil : Perjanjian Lama

Sebagaimana kita mengetahui, bahwa pegangan ummat Kristen, termasuk saya pada waktu itu ialah: Injil. Injil adalah pokok dasar hidup daripada ummat Kristen, sebab Injil menurut Kristen ialah suatu kitab yang suci ayat-ayatnya sebab datangnya dari Allah (Yesus Kristus). Injil yang bersatu dengan kitab-kitab lainnya namanya Al Kitab. Al Kitab sendiri terbagi atas dua bahagian, ialah perjanjian lama (Old Testamen) dan Perjanjian Baru (New Testamen).

Diantara Perjanjian lama dan Perjanjian yang baru ada hubungan, yaitu saling genap menggenapkan, saling isi mengisi. Untuk kita memahami lebih jauh tentang Perjanjian lama & Perjanjian baru ini, baiklah kita lihat sekarang:

Perjanjian Lama ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum kedatangan Yesus. Perjanjian Lama memuat 39 kitab-kitab yaitu: kitab-kitab (1) Kejadian, (2) Keluaran, (3) Imamat, (4) Bilangan, (5) Ulangan, (6) Yusak, (7) Hakim-hakim, (8) Ruth, (9) Semuil I, (10) Semuil II, (11) Raja-raja I, (12) Raja-raja II, (13) Tawarikh I, (14) Tawarikh II, (15) Ezra, (16) Nahemia, (17) Ayub, (18) Mazmur (Zabur), (19) Amstal Soleman, (20) Alkhatib, (21) Syirulasar, (22) Yesaya, (23) Yehermia, (24) Nudub Yehermia, (25) Yeheskiel, (26) Daniel, (27) Hosea, (28) Yowel, (29) Amos, (30) Obaja, (31) Yunus, (32) Mikha, (33) Nahum, (34) Habakuk, (35) Sefanya, (36) Hajai, (37) Zakaria, (38) Malakhi, (39) Esther.

Didalam kitab Perjanjian Lama Katolik, kitab Ruth tidak ada sebaliknya mereka masih menambahkan pula kitab-kitab: sambungan Daniel, Ensiklik I & II, Makabe I & II, Barukh, Thobiah dan Yahudiah, sehingga bila Perjanjian Lama kaum Protestan hanya mempunyai 39 kitab-kitab, maka Perjanjian Lama Katolik mempunyai 46 kitab-kitab. Ditinjau dari penulisannya menurut Kristen, maka Perjanjian Lama terdiri atas:

1. Penulisan Musa.
2. Penulisan Daud.
3. Penulisan Nabi-Nabi dan Nabiah yang lain.

Ditinjau dari isinya, maka Perjanjian Lama terdiri atas: Keesaan Allah, Hukum-hukum Sejarah dan Nubuatan.
Perihal Keesaan Allah
a. Ulangan 32:39: Bahwa Akulah Tuhan, bahkan Akulah dia, dan bagi segala dewa-dewapun tiada sertaku. Aku ini yang mematikan, Aku ini yang menghidupkan, maka tiada sesoangpun dapat terlepas dari tanganKu.
b. Ulangan 4:39: Bahwa Tuhan itulah Hua, baik yang di langit di atas, baik yang di bumi di bawah, dan kecuali ia tiada lain.
c. Ulangan 6:4: Dengarkanlah olehmu hai Israil, bahwasanya Hua Allah kita, Hua itu esa adanya.
d. Keluaran 20:2 - 4: Jangan padamu ada Allah lain, di hadapan haderatku, jangan diperbuat olehmu akan patung ukiran, atau akan peta barang yang didalam langit diatas, atau barang yang dibumi dibawah, atau barang yang didalam air dibawah bumi. Jangan kamu berbuat sujud kepadanya, karena Akulah Tuhan Allahmu, Allah yang cemburuan adanya, yang akan membalaskan durhaka atas segala orang yang membenci kepadaku sampai kepada gilir yang keempatpun daripada segala bapa.
Perihal Hukum
a. Imamat 11:7: Dan lagi akan babi, Kuharamkan ia kepadamu, karena meskipun kukunya bersiratan ia itu berbelah dua, tetapi tidak ia memamah biak, maka jangan kamu memakan dagingnya dan jangan kamu menjamah akan bangkainya, karena telah Kuharamkan ia kepadamu.
b. Keluaran 20:13 - 16: Jangan kamu membunuh, jangan kamu membuat zinah, jangan kamu mencuri, jangan kamu mengatakan kesaksian dusta atas sesamamu manusia.
c. Keluaran 21:18: Jika ada orang berbantah-bantah dipalu seorang akan seorang dengan batu, atau digencet sehingga tiada ia mati melainkan ia jatuh sakit pada katilnya, jikalau orang itu bangkit berdiri, serta berjalan diluar dengan bersandar pada tongkatnya, maka orang yang sudah memalu akan dia tiada bersalah hanya akan digantinya rugi karena berhenti kerjanya dan disuruhnya obati dia sampai sembuh sakitnya.
d. Keluaran 23: 1: Jangan kamu bawa kabar yang dusta dan jangan engkau memasuk tangan dalam perkara orang yang jahat, dan menjadi saksi akan hal yang tiada benar.
Perihal Sejarah

Sejarah yang dimaksud disini ialah sejarah bangsa Israil, yaitu sejak Yakub sampai sebelum Nabi Isa.
a. II Raja-raja 24:1: Bermula, maka pada zaman baginda sudah berangkatlah baginda, Nebukadnesar, raja Babil maka Raja Yuyakin menjadi hambanya 3 tahun lamanya, kemudian berpaling haluanlah baginda dan mendurhaka kepadanya.
b. II Raja-raja 25:2: Maka negeri itu dikepung rapat-rapat sampai kepada tahun yang ke-11 daripada kerajaan Zedekia.
c. I Tawarikh 18:1: Hatta, maka kemudian daripada itu dikalahkan Daud akan Palistin, ditaklukkannya akan mereka itu, dan dirampasnya Gath serta dengan segala daerah daripada tangan orang Palistin.
d. Ruth 1:3: Hatta, maka Elimelekh laki Naomi itupun matilah, ketinggalan perempuan itu dengan kedua anak laki-lakinya.
Perihal Nubuatan

Yaitu tentang hal-hal besar yang akan terjadi dikemudian hari.
a. Daniel 6: 28: Bahwa ialah penebus dan penolong, dan iapun membuat tanda-tanda ajaib di langit dan di atas bumi, karena telah melepaskan Daniel daripada kandang singa.
b. Daniel 4: 10: Maka inilah segala khayal di kepalaku dalam peraduanku, bahwa sesungguhnya kulihat adalah sebatang pohon kayu ditengah-tengah bumi dan amat besar tingginya.
c. Yesaya 21: 7: Maka dilihatnya orang berkendaraan, orang berkuda dua-dua, orang mengendarai unta, orang mengendarai unta, lalu didengarnya sekuat-kuat ia boleh mendengar.
d. Yesaya 3: 24: Maka akan jadi kelak, bau busuk menggantikan bau-bauan yang harum, dan kain compang-camping akan ganti kain yang indah-indah, dan gundul kepala akan ganti ikal-ikalan rambut, dan kain kembali akan ganti pakaian hari raya, dan arang dimuka akan ganti elok paras.
Itukah kurang lebih Perjanjian Lama, yaitu suatu kumpulan Taurat Musa, Zabur dan kitab Nabi-Nabi yang lain. Bila kita lebih teliti membacanya, maka kita akan menjumpai suatu tanda-tanya, hal mana mungkin disebabkan karena terlampau banyaknya tangan yang menulis, dan mungkin pula karena ada sebahagian diantaranya yang ditulis oleh tangan manusia biasa, artinya bukan dengan bimbingan Rokh Allah. Kita jumpai misalnya:

Adanya pertentangan ayat-ayat didalam Perjanjian Lama
a. Dalam Kejadian 46:21 disebutkan anak Bunyamin 10 orang. Dalam Bilangan 26:38 disebutkan anak Bunyamin 5 orang. Dalam I Tawarikh 7:8 disebutkan anak Bunyamin 3 orang.
b. Dalam II Raja-Raja 8:26 adapun umur Ahazia waktu naik takhta 22 tahun. Dalam II Tawarikh 22:2 adapun umur Ahazia waktu naik takhta 42 tahun.
c. Dalam II Raja-Raja 24:8 adapun umur Yoyakim 18 tahun waktu naik raja. Dalam II Tawarikh 36:9 adapun umur Yoyakim waktu naik raja 8 tahun.
d. Dalam II Semuil 8:4 disebut Daud menawan 1.700 orang berkuda. Dalam I Tawarikh 18:4 disebut Daud menawan 7.000 orang berkuda.
e. Dalam II Semuil 8: 8 disebutkan Daud merampas kota-kota Banhah dan Bieru. Dalam I Tawarikh 18:8 disebutkan Daud merampas kota-kota Thilhah dan Khua.
f. Dalam Kejadian 7:2-3 disebutkan ambillah binatang halal 7-7 ekor. Dalam Kejadian 7:8-9 disebutkan maka datanglah binatang itu 2-2 ekor.
g. Dalam II Semuil 24:9 disebutkan dalam kerajaan Daud ada 800.000 orang yang tahu menghunus pedang dan 500.000 orang Yahudi. Dalam I Tawarikh 21:5 disebutkan dalam kerajaan Daud ada 1.100.000 orang yang tahu menghunus pedang dan 470.000 orang Yahudi.
Adanya ceritera-ceritera yang meragu-ragukan hati
1. Allah lebih kejam daripada manusia

Dalam Semuil 15:2-3 disebutkan suatu perintah kepada raja Saul untuk membunuhi sekalian orang Amalek, besar kecil tua muda bahkan sampai kepada kambing-kambing domba-domba dan unta-unta tidak pula terkecuali perempuan dan anak-anak.

Akal kita bertanya: Mengapakah Allah yang sedemikian rakhman rakhiem itu sampai hati untuk mengeluarkan perintah itu? Bahkan ketika kemudian oleh karena Saul menolak perintah Allah yang kejam itu, maka berbaliklah amarah Allah kepadanya, dikutukinya ia sehingga iapun dikalahkan oleh orang-orang Amalek. Bertanya hati kita: Adakah manusia lebih berhati lembut dari pada Allah itu sendiri?
2. Allah berbentuk sebagai manusia, makan minum dan seterusnya.

Dikisahkan dalam Kejadian 18:1-33 Allah singgah di kemah Ibrahim, makan-makan dan minum-minum, serta sempat pula berdialog dan bercanda gurau dengan Ibrahim. Dalam Kejadian 32:25-32 bahkan diceriterakan Allah dapat dikalahkan oleh nabi Yakub.
3. Allah kadang-kadang tidak bijaksana.

Terbaca dalam Kejadian 6: 6, maka bersesallah Allah sebab telah diciptakannya manusia ini, maka Ia itu mendukacitakan hatiNya. Dengan kata lain, karena kurang bijaksana-Nya, maka Allah akhirnya menyesali apa yang telah diperbuatnya.
4. Teladan nabi-nabi kita biadab, berzina melebihi batas.

Nabi Luth menyerahkan kedua puterinya yang masih perawan untuk diperkosa oleh pemuda-pemuda Sodom dan Gomorah, gagal dengan itu, maka puteri-puterinya memabuki ayahnya sehingga mereka bersetubuh dengan bapaknya sendiri. (Kejadian pasal 19).

Karena takutnya maka Nabi Ibrahim menyerahkan atau membiarkan Sarah, isterinya dibawa oleh raja Gerar dengan maksud untuk dizinai (Kejadian 20).

Demikian pula Yehuda, yang berzina dengan anak menantunya sendiri yang bernama Tamar (Kejadian 38).

Sedangkan nabi Samson berzina dengan perempuan lacur (Hakim-hakim 16).

Nabi dan Raja Daud berzina dengan Uria isteri perwira bawahannya, yang baru saja datang bulan (II Semuil 11:4), sedangkan didalam II Semuil 13:1-16 diceriterakam bahwa Ammon, putera Nabi dan Raja Daud memperkosa adik kandungnya sendiri yang bernama Tammar, bahkan sesudah diperkosa ia lalu mengusir Tammar.
5. Tulisan (yang dianggap sebagai wahyu Allah itu) kadang-kadang merangsang sex.

Setelah diketahui oleh Onan (cucu Nabi Yakub) akan bibit ini kelak bukan menjadi benihnya, maka apabila ia bersetubuh dibuangkannya maninya ketanah. (Kejadian 38:9).

Kedua belah susumu seperti anak kijang yang kembar, yang mencari makan diantara segala bunga bakung. (Syirulasar 4:5).

Demi melihat akan kekasihnya, maka berkatalah Soleman: Aku ini sudah menanggalkan pakaianku mana boleh aku memakainya pula, dan aku ini sudah membasuhkan kakiku, mana boleh aku mencemarkannya pula (Syirulasar 5:3).

Bahwa lembagamu (kemaluan perempuan) kekasih yaitu seperti pokok kurma, dan susunya seperti tandan buah-buah (Syirulasar 7:7).

Maka ia itu berbuat zina di Mesir, pada masa mudanya ia berbuat zina itu, disanalah susunya dijamah, dan disanalah mata susunya dipermainkan (Yehezkiel 23:2).

Dan lagi tiada ditinggalkan zinanya di Mesir yang sudah bersetubuh dengannya pada masa mudanya dan sudah menjamah mata susunya pada masa ia lagi anak perawan. (Yehezkiel 23: 8).

Tetapi semakin dibuat zinanya sambil mengenangkan masa mudanya, maka asyiklah ia terlebih daripada segala gundik-gundiknya yang dagingnya seperti daging keledai dan cemarnya seperti cemar kuda. (Yehezkiel 23: 19).
Mengapakah Perjanjian Lama Jadi Sedemikian?

Dari suatu kesimpulan yang kuat, dapatlah diuraikan bahwa memang pengikut-pengikut Musa tidaklah semuanya terdiri dari orang yang baik-baik, melainkan ada pula segolongan diantaranya yang lebih mementingkan sifat nasionalisnya, sehingga untuk demi mempertinggi suku dan golongannya itu, mereka kemudian tidak ragu-ragu mengaku-aku keturunan nabi ini atau nabi anu, walaupun untuk memperkuat hal itu terpaksa mereka menceriterakan ceritera fitnah, bahwa keturunannya dengan nabi anu adalah dengan jalan zina.

Dari pembuktian sejarah, maka kitab Taurat Musa sendiri sudah tidak asli lagi, sejak penjajahan Raja Babilonia yaitu Raja Nebukadnesar pada tahun 660 SM. Mereka merampas semua kitab-kitab Yahudi dan merusaknya, antara lain dengan memasukkan paham-paham ajaran dewa kafir Molokh, yaitu dewa Api, sesajian darah, dan penyembahan Tuhan Rokh kudus selaku burung merpati, hasil karya raja Hamurabbi.

Kemudian pada tahun 70M masih pula dirusakkan oleh Titus, pada masa pemerintahan Romawi yang merusakkan kota Yerusalem sampai tiada dijumpai dua bata bersusun menjadi satu. Kerusakan ini masih diperlarutkan pula setelah datangnya zaman baru, dimana ada pula sebahagian ummat yang sengaja merusak nama nabi-nabi yang dahulu, dengan mengecualikan Yesus atau Isa, sebab mereka mempunyai latar belakang yang tersendiri antara Isa dan nabi-nabi lainnya dengan menaruh atau lebih tepatnya mendosakan nabi-nabi lain, serta menghilangkan seluruh sifat-sifat kemanusiaan Yesus, maka mereka berharap orang akan percaya bahwa Yesus itu sungguhlah anak Allah.
Injil : Perjanjian Baru

Perjanjian Baru ialah kitab-kitab atau tulisan-tulisan yang datangnya sesudah Nabi Isa, apakah itu sepuluh, ataukah mungkin ratusan tahun sesudahnya. Perjanjian Baru terdiri atas dua bagian, yaitu Injil-injil dan surat-surat kiriman. Isi Perjanjian Baru ialah:
1. Injil yaitu Injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yahya, Termasuk pula dalam injil Lukas ialah Kisah Rasul-Rasul, yaitu tulisan Dr. Lukas, tabib pribadi Paulus, tentang diri Paulus.
2. Surat-surat kiriman (oleh Paulus) terdiri dari 14 surat banyaknya:
- Surat kiriman kepada orang Rum
- Surat kiriman kepada orang Korintus I & II
- Surat kiriman kepada orang Galatia
- Surat kiriman kepada orang Epesus
- Surat kiriman kepada orang Pilipi
- Surat kiriman kepada orang Kolose
- Surat kiriman kepada orang Tesalonika I & II
- Surat kiriman kepada sahabatnya Titus I & II
- Surat kiriman kepada sahabatnya Pilemon
- Surat kiriman kepada orang orang Ibrani

Surat dari Yakub, Petrus I & II, Yahya I, II, III dan V, dimana yang ke-IV ini disebutkan wahyu kepada Yahya dan sebuah dari Yehuda. Maka jumlah keseluruhannya ialah 27 buah, yaitu 5 buah Injil, termasuk kisah rasul-rasul, 22 buah surat kiriman, 14 diantaranya buah tangan Paulus. Di dalam kita menelaah Perjanjian Baru maka ada tiga persoalan yang harus kita selesaikan yaitu: Satu atau Tigakah Allah menurut Perjanjian Baru?
Manusia atau Tuhankah tokoh Yesus dalam Perjanjian Baru?

Masihkah Hukum Musa (Taurat) itu berlaku?

Untuk supaya kita dapat menyelaminya lebih mendalam baiklah lebih dahulu kita cantumkan beberapa ayat-ayat Perjanjian Baru, yang mungkin berguna dalam penyelidikan kita lebih lanjut. Kita lihat sekarang:
1. Matius 5:17: Janganlah kamu sangkakan aku datang ke dunia ini untuk merombak hukum Taurat atau kitab nabi-nabi, bukannya aku datang untuk merombak kitab Taurat atau nabi-nabi, melainkan untuk menggenapi.
2. Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak melainkan kami meneguhkannya.
3. Matius 4: 2: Setelah Yesus berpuasa 40 hari 40 malam lamanya, maka iapun laparlah.
4. Yahya 3:16: Karena demikian Allah mengasihi dunia ini, sehingga dikaruniakannya anaknya yang tunggal, supaya barang siapa percaya akan dia jangan binasa, melainkan mendapatkan hidup yang kekal.
5. Yahya 5:7: Karena tiga yang menjadi saksi di surga yaitu bapa, firman dan rokhulkudus.
6. Galatia 3:10: Karena seberapa banyak orang yang keadaannya melakukan syariat Taurat, ada dibawah kutuk seperti tersurat: bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tiada tekun berbuat segala sesuatu yang tersurat didalam kitab Taurat.
7. Markus 7:8: Hukum Allah kamu tinggalkan, dan hukum manusia kamu turut.
8. Rum 3:28: Sebab itu kami sifatkan orang disebarkan oleh sebab iman, bukan dengan melakukan syariat Musa.
9. Matius 23:8: Hanya ada satu saja bapamu ialah yang ada didalam surga.
10. Galatia 2:17: Adakah Kristus Yesus itu pelayan dosa? Mustahil.
Seperti Perjanjian Lama, maka kemungkinan besar, sebab Perjanjian Baru ini ditulis pula oleh beberapa orang, maka di dalam Perjanjian Barupun kita banyak menjumpai pertentangan-pertentangan, bahkan yang lebih prinsip, yang lebih penting lagi dibanding dengan Perjanjian Lama. Kita lihat sekarang:
1. Matius 5:17 dengan Galatia 3: 13, masing-masing berbunyi: Jangan kamu sangkakan Aku (Yesus) datang kedunia ini untuk merombak Taurat Musa dan kitab nabi-nabi

dan

Maka Yesus sudah menebus kita daripada kutuk Taurat Musa itu, dengan menjadikan suatu kutuk karena kita karena ada tersurat: Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu.
2. Menurut Rum 3:31: Jikalau demikian adakah kami ini membatalkan Taurat oleh sebab iman itu? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 4:15: Taurat Musa itu mendatangkan murka, siapa yang melakukan hukumnya, tiada dibenarkan.

Kesimpulan: Taurat Musa memang tidak dibatalkan, tetapi ia dianggap sebagai gudangnya kemurkaan Allah.
3. Menurut Markus 12:29: Dengarkanlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa.

Menurut I Yahya 5:7: Karena ada tiga saksi disurga yaitu bapa, firman dan roh kudus. Ayat ini diperjelas lagi dengan Matius 28:19: Yesus menyuruh murid-muridnya pergi ke seluruh bumi, membaptiskan orang dengan nama Bapa, dan Anak dan Rokhulkudus.

Kesimpulan: Yesus memungkiri kata-katanya sendiri, yaitu Tuhan yang Esa menjadi Tuhan yang tiga yaitu Bapa, Anak dan Rokhulkudus.
4. Menurut Matius I: 1-16: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 42. Menurut Lukas 3: 23-34: Silsilah Yesus sampai Ibrahim ada 55.

Kesimpulan: Kalau Matius benar maka Lukas salah; kalau Lukas yang benar, lalu bagaimanakah dengan Matius? Lagipula menurut Matius nenek Yesus ialah Yusuf, melalui keturunan Soleman, menurut Lukas nenek Yesus ialah Heli, melalui keturunan Natan.
5. Menurut Yahya 5:37: Yesus mengatakan: Maka bapa itu yang sudah menyuruh aku, ia sendiri telah menyaksikan dari halku. Kamu belum mendengar suaranya dan menampak dia.

Menurut Yahya 3:16: Allah berkata: Inilah anakku yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan.

Kesimpuhan: Yesus manusia atau Tuhan? Ia Rasul yaitu pesuruh Allah ataukah ia Allah, seperti yang dikatakan oleh Yahya 1: 1).

Menurut Matius 10: 5-6: Ajaran Yesus khusus untuk bangsa Yahudi saja. Menurut Matius 28:29: Ajaran Yesus untuk semua orang, dikuatkan pula oleh kisah rasul-rasul 14:27.

Kesimpulan: Ucapan Yesus tidak selamanya tepat, ia sesudah bangkit dan kematiannya, berubah hatinya, mengubah ajarannya dari khusus untuk bangsa Yahudi menjadi untuk segala bangsa dan bahasa dan kaum.
6. Menurut Rum 3:31: Adakah kami membatalkan hukum Taurat? Tidak, sekali-kali tidak.

Menurut Rum 7:6: Tetapi sekarang ini kita telah terlepas daripada hukum Taurat itu.

Kesimpulan: Paulus memungkiri kata-katanya sendiri, ia tidak menolak bahkan ia menggenapi Taurat, Tetapi ia berlepas diri daripada Taurat, dus tidak mengakuinya lagi.
7. Menurut Matius 18: 4: Anak-anak bayi tidak berdosa, hingga siapa yang menyambut kerajaan Allah seperti bayi-bayi itu akan diterima.

Menurut Rum 5: 12: Semua manusia berdosa, termasuk bayi-bayi yang tidak tahu apa-apa.

Begitulah seterusnya, masih ada berpuluh-puluh ayat-ayat lagi, yang bila kita kutip semuanya, saya khawatir tidak dapat meneruskan penulisan buku ini.
Empat Penulis Injil

Empat penulis Injil, di dalam menulis Injilpun berbeda satu dengan yang lainnya. Pernah saya ingat, pada suatu kali Ibu saya menanyai Ayah mengapakah dalam Injil Lukas disebut ada dua orang malaikat di dalam kubur Yesus, sedangkan di dalam Markus hanya disebutkan ada seorang muda? Maka sambil mengelus-elus kepalanya yang botak ia menjawab: Akh itu bukan soal, mam, Matius dan Markus menuliskan berdasarkan penglihatan masing-masing.

Mengenai penglihatan masing-masing ayah lalu menceriterakan tentang syaithan dan jin, dimana si A bisa melihat si B tidak. Maka percakapan selanjutnya lalu berkisar pada pengalaman-pengalaman Ayah tentang Syaithan. (Eh, Kumaha Eta, Aba?) Yang "bukan soal" bagi ayah, itu justru "menjadi persoalan" bagi saya, sebab dengan simpang-siurnya wahyu Allah kepada rasul-rasulnya, akan lebih bersimpang siur pula ummatnya, bahkan eksesnya sungguh-sungguh diluar dugaan dan perhitunganNya dan kita.

Baiklah mari kita teliti dahulu betapa satu persoalan yang sama kadang-kadang ditulis oleh penulis- penulis Injil dalam versi yang berbeda-beda. Kita jumpai misalnya:
1. Peristiwa pertemuan Yudas Iskariot dengan Yesus ditaman Getsemani:
a. menurut Matius 26:49: Yudas berkata: Assalamu alaikum.
b. menurut Markus 14:45: Yudas berkata: Ya Rabbi, Ya Rabbi.
c. menurut Lukas 22: 47: Yudas tidak berkata apa-apa.
d. menurut Yahya 17:6: Yudas tidak sempat berkata sebab jatuh.
2. Pemarangan seorang hamba imam besar:
a. Menurut Matius 26:51: Seorang DIANTARA MURID YESUS.
b. Menurut Markus 15:17: Seorang DIANTARA SEGALA ORANG.
c. Menurut Lukas 22:50: Seorang DIANTARA MEREKA ITU.
d. Menurut Yahya 17:10: Yang memarang ialah PETRUS.
3. Perihal jawaban dan sangkalan Petrus.
a. Menurut Matius 26:71-74:
(1) Tiada aku mengerti.
(2) Tiada aku kenal orang itu.
(3) Tiada aku kenal orang itu.
(sambil bersumpah, maka ayampun berkokoklah).
b. Menurut Markus 14:66-72:

Jawaban ke-1: Aku tiada mengerti dan tahu akan perkataanmu (ayam berkokok).

Jawaban ke-2: Tidak aku kenal orang yang kamu katakan itu (ayampun berkokoklah)

Jawaban ke-3 ...?
c. Menurut Lukas 22: 57-60:

Jawaban ke-1: Hai perempuan, aku tidak,

jawaban ke-2: Hai orang, aku tidak,

jawaban ke-3: Hai orang, aku tidak mengerti apa yang engkau katakan itu (ayampun berkokoklah...)
d. Menurut Yahya 18:26, 25, 17: Jawaban ke-1: bukan; ke-2: bukan; ke-3: .. ...? (lalu ayampun berkokoklah).
4. Perihal kunjungan murid-murid Yesus ke kuburannya, di hari Minggu pagi-pagi:
a. Menurut Matius 28:1-6: Perempuan perempuan itu bertemu dengan malaikat yang menggolekkan batu kubur yang mukanya seperti kilat, dan bercakap-cakap dengan malaikat itu.
b. Menurut Markus 16:2-6: Mereka hanya menjumpai orang muda.
c. Menurut Lukas 24:23-24: Perempuan-perempuan itu berjumpa dengan 2 orang.
d. Menurut Yahya 20:3-11: Petruslah yang berjumpa dengan 2 malaikat, lalu memberitahukan kepada perempuan-perempuan itu.
Ulasan Dan Tanggapan Kita

Menurut tanggapan ayah saya, maka hal ini bukanlah merupakan "suatu apa-apa." Mungkin karena ayah saya sudah terlalu lama dalam agama Kristen, sudah 33 tahun lamanya menjadi pendeta yang tentunya sudah jauh mendalam daripada saya. Tetapi menurut saya, maka hal ini malahan merupakan "suatu soal besar" mengingat bahwa keempat penulis Injil itu adalah manusia-manusia yang sudah dipenuhi dengan Rokhulkudus. Rokhulkudus adalah oknum Allah ketiga yang sama juga hakekatnya dengan Allah, atau Jibril menurut faham Islam.

Bertanyalah kita: Mengapakah manusia-manusia yang sudah mendapat bimbingan Illahi itu masih pula "salah" menulis didalam menanggapi sesuatu persoalan yang sama? Persoalan yang mudah, yaitu pendengaran dan penglihatan. Salah Rokhulkuduskah? Artinya Allah didalam memberikan wahyunya memang dengan suatu rasa diskriminasi, atau rasa membeda-bedakan? Maka tidaklah kita akan menolak, kalau kemudian orang menyimpulkan, bahwa bukannya Allah yang salah mewahyukan, melainkan penulis-pentilis itulah sendiri yang menulis tiada dengan ilham rokhnya. Mereka menulis dengan tangannya sendiri, bukan dengan bimbingan Allah. Dengan demikian kontradiksi-kontradiksi dari ucapan Yesus, adalah karena kekhilafan mereka, penulis-penulis ini, dus bukan karena kelupaan Yesus sendiri. Lagi pula dalam penyelidikan yang teliti, mereka, yaitu Matius c.s. bukanlah mutlak murid-murid Yesus sendiri. Mereka, Lukas misalnya, adalah malahan hanya seorang tokoh yang mengikuti tokoh lain yang lebih besar pula, ialah Paulus.
Siapakah Paulus itu?

Menurut sejarah, maka tokoh Paulus alias Saulus ini muncul kira-kira tahun 38 M. Ada pula yang mengatakan tahun 80 M, tetapi saya kira yang jelas ia ada hidup di zaman Yesus, paling tidak ia seangkatan dengan murid-murid Yesus. Paulus adalah anak didik Gamalied, seorang guru yang termasyhur, akhli Taurat dan Falsafah. Ibu Paulus adalah orang Yunani, dan ayahnya orang Yahudi, sehingga pelajaran agama yang diperolehnya adalah gabungan daripada kepercayaan Yahwe dan Helenisme. Dari percampuran darah Yahudi dan Yunani, yaitu darah Pandai dan darah Berpikir (Kita mengetahui bukan bahwa orang-orang Yahudi terkenal kepandaian dan penemuan-penemuan ilmiahnya, dan Yunani kita kenal pula telah melahirkan tokoh-tokoh falsafah yang agung-agung), maka Paulus memang luar biasa sekali. Otaknya cerdas luar biasa, dapat kita saksikan nanti dalam surat-surat kirimannya. Ia bahkan dengan gemilang, sekalipun mendapatkan tantangan yang bukan sedikit berhasil menyatukan alam pikiran orang-orang Gerika, Alexandria, Gybelle dan Yahudi, yang kemudiannya merupakan suatu kekuatan yang luar biasa.

Terdorong oleh ibunyalah barangkali makanya ia berkeras hati ingin mengabarkan Injil kepada orang orang kafir (Gerika maksudnya), dan terdorong oleh kebenciannya kepada sang ayah yang menurut penyelidikan sejarah tidak pernah mencintai Paulus, maka ia sangat memusuhi ayahnya, bahkan bangsa dan agama ayahnya. Kitapun dapat membaca nanti dalam surat-surat kirimannya, betapa ia mencuci bersih-bersih orang-orang Yahudi, bahkan sampai kepada Tauratnya sekalipun.


Pribadinya

Mengenai sukubangsanya, ia Paulus sendiri memberikan iawaban sebagai berikut:
1. Ia adalah orang Rum, dalam keterangannya kepada orang Rum. (Kisah rasul-rasul 16:37)
2. Ia adalah orang Yahudi, dalam keterangannya kepada orang Yahudi. (Kisah rasul-rasul 22:2)
3. Ia adalah orang Parisi, dalam keterangannya kepada orang Parisi. (Kisah rasul-rasul 23:6)
Menurut definisi ilmu jiwa, maka bila saja seseorang memberikan dua buah keterangan, dan kedua-duanya tidak sama, artinya manusia itu tengah berdusta. Paulus saya kira menyadari dustanya ini, sebab dikemudian hari ia bahkan menekankan kepada pengikut-pengikutnya untuk berbuat demikian seperti katanya dalam Korintus I: 9:21: yang bunyinya, berbuatlah seperti Yahudi dihadapan orang Yahudi, dan berbuatlah seperti Gerika dihadapan orang-orang Gerika.

Ia kemudian dengan sombongnya mengatakan: Bila dustaku ini melimpahkan kepada kemuliaan Allah, adakah aku ini masih akan dihukumkan pula? (Rum 3:7)

Pribadi Paulus telah kita kenal. Ia bukan saja ahlhi putar balik yang baik, tetapi iapun seorang yang keras kepala. Ia dengan bangganya pula menulis, bahwa ia tidak mau tunduk kepada suatu hukum apapun dan begitulah katanya, bahwa segala sesuatu halal baginya, meskipun segala sesuatunya itu belum tentu berfaedah.

Keterangan dustanya ini berlarut-larut terus, sehingga kita dapatkan pula nanti, pada waktu ia menerima "panggilan Ilhami," menurut keterangannya yang pertama, ia tidak menampak apa-apa, menurut keterangan kedua ia melihat cahaya. (Kisah rasul-rasul 9:4 dan 22:9).

Menurut keterangannya yang pertama pula ia sendiri saja yang mendengarkan suara itu, menurut keterangannya yang kedua, katanya kami semuanya mendengarkan. (Kisah rasuh-rasul 9:4 dan 21:9, menurut keterangannya yang pertama pula ia mengatakan bahwa ia sendiri yang jatuh, menurut keterangan yang kedua ia mengatakan "kami semuanya rebah." Lho, dia buta, tetapi ia dapat melihat dengan jelas kawan-kawannya pada berjatuhan, aneh sekali bukan? (Kisah rasul-rasul 9:4 dan 26:14)
Di dalam ia membawakan ajarannya, Paulus mengajarkan sesuatu yang dirasakan oleh masyarakat sangat baru. Kesimpulan ajaran-ajarannya ialah:
1. Ia mengajarkan bahwa Tuhan bukan satu tetapi dua, yaitu Allah Bapa dan Allah Anak. (I Korintus 1:3)
2. Yesus adalah juga Allah yang sama dan sehakekat denganNya. (sda)
3. Yesus telah disalib, mati dan dikuburkan, bangkit pula pada hari yang ketiga, duduk disebelah kanan Allah Bapa yang maha kuasa. Ia disalib adalah untuk menebus isi dunia ini, sebab sekaliannya telah berdosa, tidak ada seorangpun yang dibenarkan lagi, termasuk dia sendiri dan nabi besar Muhammad s.a.w. (Rum 3:10, Rum 5:8, Galatia 1:4)
4. Ia, Paulus, mengajarkan bahwa hukum Taurat sudah tidak berlaku lagi, sejak penyaliban Yesus di bukit Golgotha. Ia kemudian berpendapat, bahwa hukum Musa adalah sebenarnya sumber segala dosa, dan suatu kutukan yang tiada taranya. (Rum 4 :15, Galatia 3:10, Galatia 2:21).

Di dalam Galatia 5:4 ia mengatakan: Maka kamu yang hendak dibenarkan oleh Taurat Musa itu, sudah diceraikan daripada Kristus. Juga dalam Rum 7:6, Galatia 3:24 dan 25, Rum 10:4 : Ia menekankan bahwa Kristus Yesus itulah penyudah atau penammat Taurat. Sehingga meskipun Paulus mengatakan ia tidak menentang Taurat, tetapi hakekatnya ia menjadikan dirinya penentang hukum Allah nomor wahid... (bacalah pula Kejadian 17:19 sebagai bahan pembanding, juga Matius 5:17)
Mengenai soal Khitan atau Sunat ia mengatakan: Camkanlah. Aku Paulus, berkata kepadamu, kalau kamu mau bersunat, maka Kristus tak berguna lagi sedikitpun bagimu. (Galatia 5:2). Meskipun firman Allah s.w.t. telah berulang-ulang menegaskan perlunya sunat daging. (Kejadian 17:13, Ulangan 10:16 dan 30:6, Yermia 4:4) tetapi Paulus dengan beraninya membatalkan sunat itu.

Perihal makanan yang diharamkan Allah seperti daging babi dan seterus-nya, Paulus mengatakan: Maka barang sesuatu yang terjual di pasar daging, makanlah dengan tiada memeriksa sebab perasaan hati. (I Korintus 10:25).

Itulah sebabnya Lukas, murid didiknya lalu "mengarang" bahwa Allah telah menemui Petrus menyuruh Petrus memakan semua binatang tanpa kecualinya ia halal ataukah haram. (Kisah rasul-rasul 10:10-15)
Huru-hara Akibat Ajarannya

Ajaran-ajaran Paulus yang "luar biasa" ini, menimbulkan kehebohan yang cukup besar pula diantara ahli-ahli agama setempat. Didalam kisah rasul-rasul diterangkan huru-hara itu sebagai berikut:
1. Timbulah perpecahan yang besar diantara mereka itu tentang sunat. (Kisah rasul-rasul pasal 15).
2. Paulus berselisih dengan Barnaba (sda) dan untuk ini Paulus mengatakan: Pada hematnya, aku sedikitpun tidak kalah dengan rasul-rasul itu, yang maha unggul itu. Biarpun aku tidak fasih pidato, tetapi dalam pengetahuan akan kebenaran aku mahir, seperti dalam segala- segalanya, dan dengan segala cara yang telah aku buktikan kepadamu! (2. Korintus II: 5-6).

Ia, Paulus kemudian menuduh Jacobus, murid Yesus dengan tuduhan pura-pura, sedangkan Petrus, juga murid Yesus dilawan terang-terangan dihadapan orang banyak. (Galatia 2: 11: 13)
3. Orang-orang Yahudi menolak ajaran bahwa Yesus itulah anak Allah. (Kisah rasul-rasul pasal 17).
4. Orang-orang Epiroki dan Stoiki menolak ajaran baru itu. (Kisah rasul-rasul pasal 17).
5. Orang-orang Yahudi di Korintus menolak ajarannya yang ganjil itu. (Kisah rasul-rasul pasal 18).
6. Akhirnya Paulus bernazar, supaya ia disangkakan orang berpegang pada Taurat Musa. (Kisah rasul-rasul pasal 21).
Paulus Memang Orang Mahir

Kendatipun ia dilawan, tetapi ia memang orang yang mahir terutama dalam hal berpidato dan dalam hal bekerja dengan "segala caranya itu." Ia pandai memikat orang-orang Yahudi, Parisi, Gerika dst.nya (baca Kisah rasul-rasul 22 dan 23).

Ia bahkan akhirnya dapat menyatukan golongan-golongan Cybelle, Gerika, Saduki dan Yahudi, Rumawi dan Stoiki. Bila ia berpidato dihadapan orang Yahudi, maka ia mengakui dirinya orang Yahudi, taat pada Taurat Musa dan membesarkan nama Musa. Bila ia pidato dihadapan orang-orang Gerika, maka ia menjadi orang Gerika, berpidatolah ia soal Hero, yaitu manusia setengah dewa, dan ia mengutuki habis-habisan Taurat Musa. Orang-orang yang sunat adalah degil oleh sebab itu sunat itu tidak perlu. Maka gembiralah hati orang-orang Gerika yang memang memusuhi Yahudi dan sunat ini.

Tuhan itu mempunyai anak, yang diturunkan ke dunia ini untuk menebus dosa-dosa kita. Orang-orang Gerika tidak heran ini, sebab agama mereka sendiripun (Helenisme) mengenal berpuluh-puluh Tuhan, seperti Zeus, Poseidon, Atermis, Apollo, Athena, Palas Athena, Aphrodite dst-nya. Yesus dalam ceritera Paulus diterima mereka sama seperti merekapun menerima ceritera Hercules si anak Dewata-raya yang diturunkan ke Yunani untuk membunuh naga berkepala tujuh di kepulauan Sisilia.

Saking gembiranya maka mereka lalu menganugerahkan gelar "Hermes Honorus-Causa" kepada Paulus, dan ia kemudian dianggap sebagai dewa- dewa yang menjelma menjadi manusia. Maka tidak ayal lagi, orang-orang pun banyaklah berdatangan kepadanya membawa sesajian dan sampai-sampai saputangannyapun dianggap keramat dan jimat yang diyakini oleh orang-orang dapat menyembuhkan segala penyakit. (Bacalah kisah rasul-rasul pasal 14:11, 12, 18 dan pasal 28:6 serta pasal 19:12)
Info Nabi Palsu

Semasa Yesus hidup di dunia sebagai nabi Allah, maka ia pernah memberikan suatu informasi kepada murid-muridnya, suatu keterangan penting, yaitu bahwa akan datangnya beberapa Kristus palsu dan Nabi palsu.

Berkatalah Yesus didalam Injil Markus 13: 5, 6, 21, yang bunyinya: Ingatlah baik-baik jangan kamu disesatkan orang, karena banyak orang yang datang dengan namaku, katanya: Aku ini Kristus, maka mereka itu akan menyesatkan banyak orang, dan jikalau pada waktu itu seorang berkata: "Tengok, inilah Kristus, atau itulah Kristus" janganlah kamu percaya. Karena beberapa Kristus palsu akan terbit serta mengadakan pekerjaan yang ganjil-ganjil dan perbuatan heran yang menyesatkan manusia, jikalau boleh, daripada orang yang terpilih pula. Dan lagi Yesus berkata: "Hai, bagi orang yang mendatangkan kesalahan kepada anak-anak ini, alangkah baiknya kalau batu kisaran diikatkan dilehernya, dan dicampakkannya kedalam laut. Tetapi akan hal ini, tak dapat tiada akan berlaku. (Bacalah Matius 18:6-7 dan Matius 24:1-21)
Pauluslah Nabi Palsu Itu

Di dalam kitab Ulangan 18:18-22 disebutkan tentang ciri-ciri nabi palsu itu. Berdasarkan kitab Ulangan tadi masa tanda-tanda nabi palsu itu ada dua ialah:
1. Dengan sombong mengatakan firman yang tiada disuruhkan oleh Allah.
2. Barang yang dikatakannya tiada akan terjadi.
Cobalah kita proyeksi Paulus dengan proyektor ini. Maka akan kita dapati:
1. Paulus dalam hal ini telah, bahkan beberapa kali dengan bangganya mengatakan dirinya rasul, rasul yang dipanggil oleh Allah, bahkan Paulus itu hakekatnya Kristus. Kita baca misalnya dalam tulisan atau pengakuannya pada:
a. I Korintus 1:1 bunyinya: dari Paulus, yang dengan kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus.

Paulus disini mengatakan bahwa dirinya ialah rasul.
b. Galatia 1:1 bunyinya: Daripada Paulus, seorang rasul (bukannya daripada manusia, dan bukannya dengan jalan seorang manusia, melainkan yang ditetapkan oleh Allah serta Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati).

Suatu kebanggaan yang tiada taranya, namun herannya, tentang kerasulan Paulus ini tiada seorang nabi yang terdahulu daripadanya yang pernah memberitakannya.
c. Galatia 1:12 bunyinya: Karena bukannya aku ini sudah menerima dia daripada manusia, dan bukannya pula ia kupelajari, melainkan oleh wahyu daripada Yesus Kristus.

Sekali lagi ia menjelaskan bahwa dirinya telah menerima wahyu dari Yesus.
d. Galatia 2: 20 Paulus berkata: Adapun aku ini, bukannya aku lagi tetapi ... Kristus.
(Wahai Tuhan kami, ampunilah kiranya dosa orang ini)
e. Galatia 2:2 Paulus berkata pula: Adapun aku ini naik dengan ilham Rokh.
Kesimpulan seluruhnya ialah bahwa Paulus mendakwakan dirinya rasul Allah, yang dipilih oleh Yesus sendiri, bahkan denqan sombongnya ia membedakan dirinya dengan rasul-rasul yang lain, yang bukan ditunjuk langsung oleh Kristus Yesus.
2. Barang yang dikatakan atau dibawakan atau diajarkan oleh Paulus tidak pernah benar ataupun kejadian. Ia mengajarkan bahwa seluruh umat manusia telah jatuh dalam dosa (Rum: 5:18) tersebab oleh seorang manusia, yang dimaksud disini ialah Adam. Adam berdosa, memakan buah apel, yang telah diharamkan oleh Allah kepadanya. Maka akibatnya Allah menghukum dia, beserta anak-cucunya dan seluruh ummat manusia, yang cantik-cantik dan molek-molek, termasuk para pastoor dan pendeta-pendeta.

Bertanyalah akal kita: Adam tidak merampok, menodong, ataupun berzina. Ia tidak pula menentang kekuasaan Allah, misalnya menghujat dllnya. Tetapi dari suatu pelanggarannya yang kecil itu, seluruh ummat manusia dikenai hukuman. Adilkah Allah itu? Dan mengapakah kami yang tiada tahu-menahu tentang Adam ini disuruh pula menanggung dosanya? Lebih tidak adil lagi, menurut kita, bila Paulus kemudian mengajarkan, bahwa untuk menebus sekian tunmpukan dosa-dosa itu Allah kemudian menyalibkan anakNya yang tunggal.

Dengan kata lain maka Yesus si putera Allah itu disalibkan karena gara-gara sebuah apel. Berhubung Yesus ialah juga Allah yang mutlak, maka kesimpulannya ialah Allah disalibkan oleh Allah lantaran sebuah apel. Alangkah memalukan, tetapi juga menggelisahkan bilamana seorang presiden terpaksa harus digantung dimuka umum karena ada seorang diantara rakyatnya yang mencuri. Presiden itu harus mati, karena seorang rakyatnya yang mencuri.
Sarjana-sarjana sekarang ini, terutama di dunia barat sendiri tidak habis-habis mengerti bagaimana prosedurnya, bila kita mencintai Tuhan Yesus dengan bhakti yang luar biasa, tetapi kenyataannya setiap hari pula kita memakani dan meminumi tubuh dan darah Tuhan Yesus itu dalam missa yang kudus.

Mereka, sarjana-sarjana barat (tidak termasuk Kreamer, Van der Plass, Rifai Burhanuddin), merasa kasihan dan malu, mendengar Yesus putera Allah disalib, diludahi dan dicemeti 40 kali banyaknya, masih pula dimahkotai dengan duri. Dan Yesus (baca: Allah) disiksa begini adalah karena Adam tanpa sengaja mengikuti bujukan Hawa isterinya untuk memakan apel. Allah yang maha suci menerima korban darah anakNya.

Allah yang maha suci kini ternyata lebih dan jauh lebih kejam dari pada seekor singa. Bukankah seekor singa tidak akan memakan anaknya? Dan bukankah kemurkaan Allah hanya bisa dipadamkan oleh darah anaknya? Andailkan Yesus tidak mau disalib, bukankah sampai saat ini Allah masih meronta-ronta dalam kehangatan kemurkaannya? Maukah saudara memakan daging anaknya sendiri dan meminum darah anak saudara? Nah disitulah jawabnya. Insyaflah saya jadinya bahwa bukannya kemuliaan sebenarnya yang diberikan Paulus kepada Allahnya, tetapi suatu penghinaan yang tiada taranya dimuka bumi ini.

Paulus lebih berdosa daripada Lucifer si malaikat korek api yang telah terkutuk itu. Bayangkanlah, Lucifer hanya menganggap dirinya sama dengan Allah. Paulus didalam hal ini bahkan menghina Allah. Itulah mungkin makanya Yesus mengatakan: "Alangkah baiknya bila orang yang mendatangkan kesalahan kepada anak-anakKu ini dibuang saja kedalam laut dengan bandul batu dilehernya." Seseorang yang menyamakan dirinya dengan Presiden, mungkin dianggap gila, dus tidak ditangkap. Tetapi percayalah, bila seseorang berani menghina seorang presiden, hukuman apakah kira-kira yang bakal diterimanya ...
Perkembangan Ajaran-ajaran Paulus

Ajaran Paulus yang banyak mengandung mithos-mithos Yunani ini ternyata banyak sekali mendapat dukungan, dari orang-orang sekitar Mediteraan, Laut Tengah. Ia antaranya didukung oleh Ireneus (150 - 202 M), Tertulianus (155 - 220 M) Origens (185 - 254 M) dan Anthanasius, yaitu Bapak yang melahirkan Trinitas yang hidup sekitar tahun 298 - 377 M, yang ikut memelopori Trinitas dalam sidang dikota Nicea tahun 325 M. Di belakang Anthanasius berdiri pula Santo Agustinus (354 - 430) dan Gregoryus Nyssa (335 - 394 M). Mereka, pendukung-pendukungnya ini memikirkan, berpikir dan berunding, bagaimana memecahkan persoalan Tuhan itu tiga tetapi satu.

Maka tidaklah heran kita bila kemudian mendengarkan adanya konsili-konsili seperti konsili Nicea, konsili Epesus, konsili Alexandria dll, dimana pada tiap-tiap konsili akan lahir pula suatu "perkembangan baru dari Tuhan," seperti pelenyapan Injil-injil yang asli, pelarangan padri-padrinya kawin dan seterusnya.

Dalam zaman seperti yang saya sebutkan tadi, tidak pula seluruh orang menerima ajaran gila Paulus ini, sebab pada waktu itu lahir pula golongan-golongan Nestorius (388-440 M) dan Arius (270-350 M). Kedua golongan ini terkenal gigihnya menentang ajaran Paulus, sambil tetap berkeyakinan bahwa tiada lain yang disembah melainkan Allah yang Maha Esa, dan pertentangan mereka inilah yang akhirnya menimbulkan perburuan manusia yang tiada taranya, dimana lawan-lawan ideologinya dibunuh dengan dibakar hidup-hidup, diadu dengan singa, diseret oleh kuda ataupun dihukum pijak oleh gajah.
Pemerintah Romawi Turun Tangan

Pemerintah Romawi melihat adanya suatu kericuhan-kericuhan didalam negerinya, tidaklah tinggal diam. Kericuhan-kericuhan agama ini bila dibiarkan, kemungkinan besar akan menimbulkan suatu hal-hal yang lebih besar dan berbahaya pula. Itulah sebabnya maka pada tahun 326 M, kaizar Konstantin yang Agung segera mengadakan musyawarah atau konsili dikota Nicea, dimana golongan-golongan Tertulianus, Origenes, Anthanasius dipertemukan dengan golongan Nestorius, Arius serta kawan-kawan yang seangkatan dengannya.

Gagasan Kaisar mungkin kurang ditanggapi oleh ummat, maka dari undangan yang datang ternyata belum setengahnya. Didalam perdebatan itu, mereka terpecah dua, yaitu golongan-golongan yang mempertahankan Yesus sebagai manusia, dan golongan golongan yang mempertahankan Yesus sebagai Tuhan.

Berhubung tidak adanya kata sepakat, maka kaisar mengambil keputusan (dekrit?) bahwa Yesus adalah Tuhan dan manusia, atau setengah Tuhan dan setengah manusia. Gagasan ini diterima hanya dengan 2 suara, sedang penolaknya 10 suara. Berhubung yang 2 suara ini lebih dekat dengan selera kaisar, maka sejarah kemudian mencatat yang 2 suara inilah yang menang, yaitu mereka yang menerima gagasan Tuhan manusia terhadap diri Yesus.

Kaisar kemudiannya mengadakan suatu dekrit umum bahwa semua orang harus menerima gagasannya itu. Maka mulailah disini penjagalan manusia besar-besaran, dimana siapa saja yang menolak ajaran Yesus Tuhan dan manusia dibunuh dengan bermacam-macam cara yang keji.

Belakangan ternyata pula, kaisar Konstantin raja Romawi yang kafir itu masuk Kristen, dan kemungkinan mulai tahun-tahun inilah Kristen itu mulai lahir, dalam suatu bentuk yang bernama: Katolik yang artinya Umum.

Konsili I ini rupa-rupanya belumlah dapat menampung segala aspirasi ummat. Maka mereka kemudian mengadakan Konsili II dikota Konstantinople pada tahun 381 M, yang memutuskan lagi bahwa Anak adalah Homo Osius dengan Bapa (Creator).

Di dalam Konsili II ini pula mereka menambahkan materi Rokhulkudus sebagai oknum ke-III dari Allah, sehingga lengkap lahirlah Tuhan Allah Bapa, dan Anak serta Rokhulkudus.

Di dalam tahun-tahun inilah kemungkinan besar orang mulai menambah-nambah Injil Matius dengan tulisan: Pergilah keseluruh dunia baptiskanlah seluruh bangsa dengan nama Bapa, dan Anak dan Rokhulkudus (Matius 28:10).

Konsili ke-III diadakan dikota Epesus tahun 439 M, di dalam konsili inilah dikeluarkan perintah untuk mengutuk ajaran-ajaran Nestorian dan Arianisme yang bid'at itu. Merekapun mengeluarkan pernyataan perang terhadap Injil, dimana seluruh Injil-injil yang asli dimusnahkan atau diapokratipkan.

Sebagaimana kita mengetahui, semasa Yesus hidup ia mempunyai pula pengikut-pengikut, yang kian kemari menuliskan khutbah-khutbah dan ajaran-ajarannya sebab pada zaman itu memang alphabet telah ditemukan. Murid-murid Yesus ada 70 orang. diantaranya 12 yang disebutkan namanya didalam Injil.

Dari catatan-catatan murid-murid Yesus ini, kemudian hari kita kenal telah dibukukan dengan nama Injil, yang dinamai oleh masing-masing penulisnya seperti:

(1) Injil Markion, (2) Injil Mesir, (3) Injil Eva, (4) Injil Yudas, (5) Injil Nicodemus, (6) Injil Thomas, (7) Injil Barnaba, (8) Injil Matius, (9) Injil Yosepus, (10) Injil Duabelas, (11) Injil Kebenaran, (12) Injil Maria, (13) Injil Yesus, (14) Injil Andreas, (15) Injil Pilipias, dan lain-lainnya.

Saya masih teringat, ketika ibu saya juga bertanya kepada ayah saya, adakah murid-murid Yesus itu juga menulis Injil dan mengapa katanya ada Injil-injil yang dilarang untuk dibaca? Ayah saya yang sudah tamat sekolah pendeta di Bandung pada tahun 1936, sebenarnya mengetahui akan hal ini.

lbu saya bertanya karena kemungkinan ibu saya pernah membuka-buka buku pelajaran ayah dan kemudian terbaca olehnya. Ayah saya adalah seorang pendeta, paling tidak beliau adalah seorang Kristen yang taat. Itulah sebabnya ayah saya lalu menjawab bahwa memang benar, ada sementara Injil-injil yang dilarang sebab Injil itu ternyata Injil palsu ciptaan syaitan, yang bertentangan dengan ajaran-ajaran Yesus.

Ayah saya mungkin tidak diberitahukan oleh gurunya, atau ayah saya tahu, tetapi pura-pura tidak tahu, wallahu'alam, yang jelas ialah ayah saya telah memberikan suatu keterangan yang salah. Injil-injil yang dikatakan memuat ajaran syaitan dan bertentangan dengan ajaran Yesus itulah sebenarnya injil-injil yang asli, yang di dalamnya tidak pernah atau belum pernah kemasukan ajaran-ajaran Paulus.
Matius cs Penjiplak Paulus

Sebaliknyalah bahwa Injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yahya itulah yang mengajarkan ajaran-ajaran palsu. Lukas misalnya, ia adalah dokter pribadi dari Paulus. Ia dalam menulis Injil, dengan sendirinya kemasukan pula ajaran-ajarannya Paulus. Ini bisa dibuktikan dalam tulisannya pada kisah rasul-rasul, dimana jelas nampak kecenderungannya untuk mengangkat-angkat nama Paulus, bahkan murid ini setengah mengkultus dan mendewakannya.

Lukas menyusun Injilnya berdasarkan kepada Markus-tua atau Ur Markus. Sedangkan Markus sendiri bukannya orang yang dikenal. Matius menulis Injilnya berdasarkan pula kepada Ur Markus, jadi Matiuspun menjiplak. Itulah sebabnya dalam Injil-injil Matius, Markus dan Lukas banyak sekali dijumpai kalimat-kalimat atau perkataan-perkataan yang sama, di samping pertentangan-pertentangan yang ada. Lalu bagaimanakah dengan Injil Yahya? Marilah kita ikuti uraian Jarnawi Hadikusumo dalam bukunya: Tinjauan sekitar Perjanjian Lama & Baru, halaman 69-74 yang bunyinya kurang lebih:
1. Injil Yahya tidak termasuk dalam Injil Sipnotik, sebab isi dan sejarahnya lain sekali. Menurut keyakinan Kristen, Injil Yahya ditulis oleh Yahya murid Yesus yang terkasih. (Yahya 13:23 dan 21:20). Oleh karena itulah maka kepercayaan Kristen, penulis Injil Yahya ialah Yahya bin Zabdi adik Yakub bin Zabdi seorang diantara muridnya yang duabelas itu.
2. Oleh para ahli sejarah yang lebih dapat dipercaya, Yahya bin Zabdi telah dibunuh oleh Raja Herodes Agerippa I pada tahun 44 atau 66 M. Padahal Injil Yahya baru ditulis sekitar tahun 100 M. Maka benar kemudian, Injil ini kemungkinan besar sekali ditulis oleh Yahya Prebester pendeta sidang Jum'at di Asia Kecil yang hidup dalam abad I Masehi. Ia menulis Injilnya itu dengan maksud untuk menentang ajaran Corentus dan Irenius. Hal ini dikuatkan lagi oleh kitab-kitab Encyclopedia, terutama Encyclopedia Britanica yang mendasarkan keterangannya atas Papias Uskup Hieropolis. Demikian juga keterangan vang dibawakan oleh Dr. J. H. Bavink dalam kitabnya yang bernama: "De Weg Van Gods Koninkrijk."
Kembali kepada soal Matius, pada waktu Yesus hidup ia masih anak kecil berumur 5 tahun. Ia menulis Injil pada tahun 88 M, dus 55 tahun sesudah kepergian Yesus. Waktu yang 55 tahun saya kira sudah sangat lama untuk mengingat semua kejadian, apalagi untuk menulis perkatan-perkataan seseorang Dari manakah ia mengetahui percakapan Gembala-gembala Efrata dengan para malaikat? Bukankah pada waktu itu ia tidak berada di padang Efrata? Lalu darimana pula ia mengetahui dialog Mariam dan Jibril? Bukankah dari mulut ke mulut juga asalnya?
Yesus Dalam Berbagai Versi
Menurut Perjanjian Lama
1. Yesaya 11: 1: 2: Karena dari batang Isai yang tunggul itu akan terbit suatu taruk daripada akarnya akan berbuah. Maka diatasnya akan berhenti rokh Tuhan, yaitu hikmah dan akal, rokh bicara dan kuat, rokh pengetahuan dan takut akan Tuhan.
2. Yesaya 9: 5 - 6: Karena seorang putera sudah jadi bagi kita, seorang anak laki-laki sudah dikaruniakan kepada kita, dan bahwa pertuanan adalah diatas bahunya, dan namanya disebutlah orang ajaib, bicara Allah yang Maha Kuasa, Bapa Kekekalan, Raja Salam. Maka kebenaran perintahNya dan selamatNya tiada berkesudahan, maka takhta Daud serta kerajaannya akan ditetapkannya dan diteguhkannya dengan kebenaran dan keadilan daripada sekarang sampai selama-lamanya. Maka gairat Tuhan serta sekalian alam akan melakukan perkara itu.
3. Yesaya 7:14: Maka sebab itu diberikan Tuhan sendiri suatu tanda alamat kepadamu kelak: Bahwasanya anak dara itu akan mengandung dan beranakkan seorang laki-laki dan dinamakannya akan dia Immanuel.
4. Micha 5:1: Maka engkau, hai Baitlahim Efrata, jikalau engkau kecil diantara beribu-ribu negeri Yehuda sekalipun, daripadamu juga akan terbit seorang yang jadi pemerintah Israil, maka keluarnya dari purba, daripada awal zaman.
5. Ulangan 33: 2: Maka katanya: Bahwa Tuhan telah datang dari Thursina, dan terbit bagi mereka dari Seir, kelihatanlah gemerlapan cahayanya dari gunung Paran. Lalu datang hampiri dari bukit Kades, maka pada kanannya adalah tiang api bagi mereka itu.
Kesimpulan: Yesus akan lahir di Baithahim, sebagai penghulu Israil, yang Tuhan akan menyertai bicaranya, dan ia akan menerima kebesaran Nabi Daud, dilahirkan oheh seseorang yang masih perawan.
Menurut Perjanjian Baru

Dari kedua Injil Sipnotik, yaitu Markus dan Lukas, didapat kesimpulan berdasarkan ayat-ayat Matius 1: 18: 25 dan Lukas 2:1-12 hal-hal sebagai berikut:
1. Yesus dilahirkan oleh seorang perawan bernama Mariam.
2. Yesus dapat lolos dari pengejaran Baginda Raja Herodes.
3. Yesus mendapatkan persembahan dari 3 orang budiman dari benua timur.
Dari kupasan dan bacaan keempat Injil Matius, Markus, Lukas dan Yahya kita mendapatkan pula:
4. Yesus membuat tanda-tanda ajaib.
5. Yesus mengajar, dan ditentanglah ajarannya.
6. Yesus kemudian ditangkap di taman Getsemani pada hari raya Paskah.
7. Yesus dibawa menghadap kepada Kayafas, imam besar, dan Pontius Pilatus, Gubernur Romawi, serta Herodes raja seperempat negeri.
8. Yesus disalib di bukit Golgotha bersama dua orang penyamun. Yesus mati, ditombak rusuk kirinya, dan mengeluarkan air dan darah.
9. Yesus dikuburkan dalam kubur Yusuf orang Arimatea yang kaya.
10. Pada hari ketiga, yaitu Minggu pagi-pagi Yesus bangkit dari antara orang mati, dan hiduplah ia 40 hari 40 malam lamanya di dunia ini.
11. Ia kemudian naik ke surga disaksikan oleh murid-muridnya.
12. Sekarang ia duduk disebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa, dan akan datang lagi nanti, menghakimkan orang yang hidup dan yang mati.
Yesus menurut Al-Qur'an

Dengan mengambil dasar surat Maryam ayat 19 - 27, maka Al-Qur'an menceriterakan tokoh Yesus sebagai beriku.:
1. Yesus dilahirkan oleh Sitti Maryam yang masih perawan. Yesus lahir dengan kun fayakun, artinya jadilah lalu jadi.
2. Sengsara dibawah pohon kurma, dimana ibunya menderita lapar dan haus, karena diusir oleh keluarganya.
Selanjutnya dalam surat Ali Imran ayat 45 - 47 - 52 dan surat Al-Maidah ayat 110 - 117 serta surat Anisa ayat 157 - 159 disebutkan pula:
3. Isa adalah seorang Nabi Allah untuk Bani Israil.
4. Kepada Isa, Allah menurunkan Injilnya.
5. Isa dapat membuat banyak tanda-tanda ajaib.
6. Isa tidak dibunuh dan tidak disalibkan oleh orang Yahudi atau Romawi.
7. Isa diangkat oleh Allah kedekat-Nya.
8. Pengikut Isa sebelum mati-Nya, akan memperoleh selamat.
9. Isa tidak pernah mengatakan dirinya Tuhan, demikian pula ibunya.
10. Kafirlah siapa yang mengatakan Isa adalah Allah.
Kalau Perjanjian Lama meriwayatkan Yesus masih didalam arti yang simbolik dalam bentuk yang sangat umum, maka Perjanjian Baru menanggapi Isa sudah didalam bentuknya yang riil, nyata. Oleh karena Al-Qur'an dan Perjanjian Baru menulis tentang Yesus dalam masa sesudah kedatangannya, maka didalam kedua kitab suci itu banyak terdapat pula kesamaan bentuk seperti:
1. Yesus dilahirkan oleh anak dara bernama Maryam (Lukas pasal 2 dan Surat Maryam ayat 19)
2. Yesus membuat banyak tanda-tanda ajaib, seperti membangkitkan orang mati, memberi makan 5.000 orang, menyembuhkan bermacam-macam penyakit dll. (Yahya 6: 1:13, Matius 8: 5-13, Lukas 8: 26-39, dan Surat Al-Maidah 110-117)
3. Yesus membawa pula Injil, yaitu wahyu atau firman Allah yang disampaikan kepadanya.
Ajaran Yesus Kepada Bangsanya

Apa yang diajarkan Yesus kepada bangsanya, sebenarnya adalah pengulangan daripada apa yang pernah diajarkan Nabi Musa kepada umatnya, hanya saja formatnya lebih jauh kedepan. Bagaimanapun Yesus tidaklah berarti membawa sesuatu ajaran-ajaran yang baru, apalagi yang bertentangan dengan Taurat Musa. Kita teliti misalnya:
1. Mengenai Tuhan, maka Yesus mengajarkan bahwa Tuhan itu Esa adanya. (Markus 12: 29, Matius 22: 34 - 40, Lukas 10: 25- 28, Lukas 20: 39 - 40)
2. Yesus mengajarkan puasa (Matius 6: 6-18), zakat (Markus 10: 2) serta cara berdo'a (Lukas 11: 1- 4)
3. Yesus bersunat (Lukas 2: 8) dan berpuasa 40 hari 40 malam lamanya (Matius 4: 2) serta ia juga berdo'a (Yahya 11: 41)
Tentang bagaimana isi atau nada ajaran Yesus kepada kaumnya, baiklah saya kutipkan beberapa bagian.
1. Setelah itu, maka bertuturlah Yesus kepada orang banyak dan murid-muridnya, katanya: Bahwa orang-orang Parisi kaum ahli-ahli Taurat Musa duduk diatas kursi Musa. Sebab itu hendaklah kamu membuat dan menurut dia, tetapi perbuatannva jangan kamu lakukan, karena mereka itu berkata-kata saja tetapi tidak mengamalkan. Maka diikatkannya tanggungan yang berat dan sukar dipikul, lalu meletakkannya diatas bahu orang, tetapi mereka sendiri dengan jarinyapun tiada mau menggerakkan dia. Maka segala perbuatannya dilakukan saja, supaya dilihat orang, maka pengikat sembahyang dilebarkannya, dan rumbai-rumbai pakaiannya dilabuhkannya. Mereka suka duduk ditempat yang mulia didalam rumah sembahyang, dan tempat kehormatan dalam perjamuan. Mereka suka diberi hormat di pasar-pasar dan suka dipanggil orang guru besar. Wahai bagi kamu, wahai orang Parisi, orang yang munafik, karena kamu menutup pintu kerajaan surga dan menahan orang. Kamu ini tiada akan masuk surga, dan orang yang akan masuk kamu tegahkan. Wahai kamu, wahai orang Paris, orang munafik. Karena kamu berjalan mengelilingi laut dan daratan hendak membawa seorang saja masuk agama. Dan apabila sudah masuk, maka kamu jadikan dia anak neraka duakali ganda daripada kamu sendiri (Matius 23: 1 - 15)
2. Bahwa mereka itu, yaitu orang-orang Parisi dan ahli-ahli Taurat hanya suka berjalan-jalan dan berbicara saja, tetapi tidak beramal, mereka suka berjalan dipasar-pasar dengan jubah panjang supaya dihormati orang, mereka sembahyang supaya dilihat orang, mereka menutupi jalan orang yang mau masuk ke surga, sebab mereka sendiri tidak akan masuk kesana. (Matius 23 . 13)
3. Mereka membayarkan sepersepuluh daripada hasil-hasilnya tetapi mereka tidak memenuhi kewajibannya yang terlebih utama yaitu: Keadilan, Belas kasihan, dan Setiawan terhadap Tuhan, mereka seumpama orang yang emoh nyamuk, tetapi mau akan unta, mereka membersihkan luarnya saja, tetapi didalamnya penuh dengan tamak dan loba.
Kesimpulan ajaran Yesus ialah: Cintailah Tuhan Allahmu dengan sebulat-bulat hatimu dan sepenuh-penuh akal budimu, dan cintailah sesamamu manusia seperti engkaupun mencintai dirimu sendiri. Yesus tidak menyukai orang yang munafik, yang thaat diluar tetapi busuk didalamnya. Ia tidak pula menyukai, suatu pelajaran syareat yang kaku, melainkan ia lebih condong kepada "apa hakekat, apa yang tersirat dalam surat." Ia sangat menentang terhadap segala penyelewengan- penyelewengan yang ada dalam kalangan kaum agama, dimana Taurat Musa dijadikan sebagai alat pencari nafkah dan alat mencari kedudukan.
Sungguhkah Yesus Disalibkan?

Untuk menjawab persoalan ini saya sebenarnya telah mengarang sebuah buku yang memuat suatu uraian yang lengkap, yang saya beri nama: "Sekitar Salib." Maka untuk menjawab persoalan ini baiklah saya kemukakan beberapa persoalan persoalan saja.
1. Dengan berdasarkan pada teriakan: "Eli eli, lama sabath tani," dapat ditarik dua kesimpulan:
a. Allah tidak setiawan, sehingga diperlukan suatu teriakan-teriakan yang nyaris histeris kepadanya.
b. Allah jelas tidak Esa, karena ada 2 Allah disaat itu, yaitu Allah yang memanggil dan Allah yang dipanggil-panggil (tetapi tidak datang). Setidak-tidaknya, keesaan Allah telah pernah retak, yaitu pada sekitar tahun 33 M.
2. Kalau Allah Bapa sama dan sehakekat dengan Allah Putera dan sama sehakekat pula dengan Allah Rokhulkudus, mengapakah tidak boleh dikatakan bahwa yang disalib adalah Bapa ataukah Rokhulkudus? Kalau tidak boleh, apakah masih akan dipertahankan bahwa Tuhan itu tiga tetapi satu?
3. Kalau dosa manusia adalah tersebab oleh sebuah apel yang dimakan Adam, dan Yesus kemudiannya turun ke dunia untuk menebus dosa itu, adakah buah apel itu lebih penting daripada Yesus, sehingga olehnya Yesus harus dikorbankan? Manakah yang terlebih utama, Anak Allah ataukah sebuah Apel yang kecil?
4. Kalau penyaliban Yesus di kayu palang merupakan persembahan atau pengurbanan yang paling lezat "sehingga Allah berkenan atasnya," bertanyalah akal kita: "Adakah Allah sedemikian kejamnya sehingga tega menyantap tubuh dan darah anaknya sendiri? Bahkan acara "Makan-makan dan Minum-minum" ini diikuti pula oleh ummat manusia di seluruh dunia pada tiap-tiap perjamuan suci atau misa yang kudus.
5. Bagaimanakah akal harus menangkap, bahwa disamping menyembah. padanya, kitapun memakan dan meminumi tubuh dan darahnya sepuas-puasnya?
6. Dengan dalih akal yang mana, atau logika apa, dapat dimengerti bahwa roti hostia itu akan berubah menjadi "Tubuh dan Darah" Tuhan Yesus? Bukankah Hostia itu dibuat dari tepung biasa?
Mengapa Saya Mengakui Muhammad Sebagai Rasul dan Nabi Allah
Tidak dapat disangkal lagi, bahwa Yesus disamping mengajarkan tentang keesaan Tuhan, Hukum Taurat, Cinta kasih dan Kebenaran, maka jangan lupa pula bahwa Yesus juga mengajarkan tentang "Akan datangnya Dia, sesudah aku." Di dalam Perjanjian Baru pemberitaan ini sangat jelas kalimat-kalimatnya dan bahkan didalam Perjanjian Lamapun tiada ketinggalan. Baiklah, kita baca sekarang didalam Perjanjian Baru dahulu, yaitu dalam Injil Yahya 14: 16-17:

"Aku, Yesus akan memintakan kepada Allah, supaya kamu diberinya Paraclet yang lain, supaya tinggal diantara kamu selama-lamanya. Yaitu Rokh Kebenaran, maka isi dunia ini tiada mengenalnya, adapun kamu ini kenal akan dia, karena dia ada tinggal bersama-sama dengan kamu selamanya."

Jelas saya kira, bahwa nabi Isa akan mengirimkan Dia, Rokh Kebenaran, yang akan dikenal oleh murid-muridnya. Di dalam kata-katanya yang asli, maka yang dipakai Isa bukannya Rokh Kebenaran ataupun Rokhulkudus, tetapi ia menggunakan istilah Paraclet. Paraclet atau Para-Cletos artinya ialah Yang Ikhlas atau Yang Terpuji. Kata-kata atau ayat inilah yang kemudian ditafsirkan oleh orang-orang Kristen dengan istilah Rokhulkudus, sebagai penggenap bagi oknum Allah yang ketiga.

Benarkah Paraclet berarti Rokhulkudus? Untuk mengkaji persoalan tersebut, baiklah kita lanjutkan pembacaan kita pada Injil Yahya 16:5-14 yang bunyinya:
1. Tetapi sekarang itu Aku pergi kepada Dia yang menyuruh Aku. Tiada seorangpun diantara kamu yang bertanya kepadaku : Hendak kemana?
2. Oleh sebab Aku mengatakan kepadamu perkara itu, penuhilah hatimu dengan duka-cita.
3. Tetapi Aku ini mengatakan yang sebenarnya kepadamu, bahwa berfaedahlah bagi kamu jika Aku undur daripadamu, karena jika Aku tiada undur, tiada juga penghibur itu akan datang kepadamu, tetapi jikaIau aku pergi kelak, Aku akan menyuruhkan Dia kepadamu.
4. Setelah Dia datang akan menerangkan isi dunia ini dari hal dosa, dan kebenaran dan hukuman.
5. Dari hal dosa, sebab tiada orang percaya akan Daku.
6. Dari hal keadilan, sebab Aku pergi kepada Bapa dan tiada kamu melihat Aku lagi.
7. Dan dari hal hukuman, sebab penghulu dunia ini sudah dihukumkan.
8. Maka banyak perkara bagi yang hendak kukatakan kepadamu, tetapi sekarang tiada kamu boleh menanggung akan dia.
9. Melainkan apabila ia datang, yaitu Rokh Kebenaran, maka ia akan membawa kepada segala jalan kebenaran, karena tiadalah Dia berkata-kata daripadaku atas dari Yesus ini sehingga olehnya bolehlah kami mengetahui rahasia-rahasia yang sebenarnya.
Dengan perkataan lain yang susunannya lebih sederhana tetapi tidak pula menyimpang dari isinya maka dapatlah disusun sebagai berikut:
a. Kalau Isa tidak pergi maka dia tidak datang (ayat 5)
b. Nabi itu amat penting, sehingga olehnya Isa akan pergi (ayat 7)
c. Nabi itu datang membersihkan dunia ini dari dosa (ayat 8)
d. Nabi itu datang menempelak dunia sebab manusia tidak percaya Isa lagi (ayat 9)
e. Nabi itu menghukumkan seluruh dunia (ayat 11)
f. Nabi itu berkata-kata karena diperintah (ayat 12)
g. Ia mengabarkan perkara-perkara yang akan datang dan kebenaran kebenaran (ayat 13)
h. Ia memuliakan Yesus (ayat 14)
i. Dia mengambil apa yang dipunyai Isa yaitu kerasulan dan kenabiannya (ayat 14)
Dia Adalah Rokhulkudus

Oleh bapa-bapa gereja maka dia ditafsirkan dengan Rokhulkudus. Pertanyaan kita ialah: Dapatkah Rokhulkudus yang seperti bentuknya Rokhulkudus yaitu mengajar diantara manusia, dan manusia boleh percaya dan memandang kepadanya?

Lebih jelas saya kira, apabila kita membaca Injil bahasa Inggris. Mengapa orang-orang Inggris menulisnya dengan HE (dia laki-laki), bukan dengan IT (dia benda). Dalam grammar Inggris, maka Rokh termasuk IT bukan HE. Dapatkah dalam ia menjalankan tugasnya berkata-kata, menghukumkan dan mengabarkan mengajarkan itu tanpa kelihatan? Atau misalnya kelihatan, dapatkah ia mengajar dengan rupa seperti lidah api atau burung merpati atau malaikat sekalipun? Orang yang waras akan menjawab: "Tidak dapat." Ia tentu memakai wadah dan "wadah" itu haruslah yang sama dan sehakekat dengan manusia, yaitu manusia itu sendiri. Maka manusia, yang rokh Tuhan diatasnya, itulah yang disebut Nabi.

Mengenai penyalinan ini memang seringkali banyak tidak benarnya, seperti kata-kata "Wippelen" dalam bahasa Belanda, dengan beraninya disalin dengan anak-anak kijang, padahal menurut kamus, wippelen, artinya anak-anak hewan, entahkah itu singa, kambing dst. Alangkah beraninya penyalin itu menunjukkan "kijang," kalau dalam arti yang sebenarnya hanya anak-anak. Demikian pula mengenai Palm-boom, yang artinya pohon palem, mengapa oleh jurusalin-jurusalin mereka disalin dengan "Pohon kurma." Padahal beda pohon kurma, dan pohon (jenis) palem-paleman dimana didalamnya termasuklah kelapa, pinang, gewang, aren, dst. Lebih celaka lagi kadang-kadang salinan tersebut tidak seluruhnya tepat. (Bacalah Syiru'lasar 4: 5, 7: 7 dalam bahasa Indonesia dan Belanda)
Muhammad dalam Injil
Muhammad dalam Injil-Injil yang Hilang

Kita temukan nama Muhammad ini didalam Injil yang sudah diapokratipkan oleh para pemimpin-pemimpin Gereja dahulu, dilarang dan dibuang sebab katanya memuat ajaran-ajaran yang palsu dan membahayakan iman orang-orang Kristen. Terlepas membahayakan ataukah tidak, palsu atau benar, marilah kita membawanya dalam persoalan ini, kita buka sekarang Injil Barnabas pasal 72, bunyinya:

Yesus berkata: "Jangan bergoncang imanmu, dan jangan kamu takut, karena bukan aku yang menjadikan kamu. tetapi Allah yang menjadikan kamu, memelihara kamu, adapun tentang ketentuanKu, maka sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi rasul Allah yang akan datang membawa kelepasan bagi dunia. Tetapi awas-awaslah, kamu ditipu oleh orang, karena akan datang beberapa banyak nabi-nabi dusta. Mereka mengambil perkataanku dan menajisi perkataanku."

Maka kata Andreas: "Hai guru, sebutkanlah bagi kami sesuatu tanda supaya kami kenal dia."

Maka jawab Yesus: "Sesungguhnya dia tidak datang pada masa kamu ini, tetapi berbilang tahun dibelakang kamu, yaitu diwaktu dirusakkan orang akan Injilku dan hampir tak terdapat lagi 30 orang mukmin. Diwaktu itulah Allah merahmati dunia ini. Maka diutuslah rasulnya yang tetap awan putih diatasnya mengenal akan dia, salah satu utusan Allah dan dialah yang mensahirkan dirinya kepada dunia dan ia akan datang dengan kekuatan yang besar untuk mengalahkan orang-orang jahat dan berhala dunia ini.

Sesungguhnya Aku menyukai yang demikian ini, karena dengan perantaraannya akan diterangkan dan dimuliakan orang Allah dan dia menyatakan kebenaranku dan dia akan menghukum orang-orang yang mengatakan bahwasanya aku lebih besar dari manusia biasa. Dengan sesungguhnya Aku berkata bahwa bulan akan memberikan dia tidur waktu masih kanak-kanak dan manakala ia sudah besar, awaslah dunia ini jangan membuangkannya, karena dia akan membinasakan penyembah-penyembah berhala."

Membaca akan surat Barnabas itu, maka tak dapat tiada gentarlah hati kita betapa Nabi yang dijanjikan itu, begitu tepat digenapi kejadiannya. Saya rasa tidaklah perlu bagi saya memberikan komentar ataupun keterangan-keterangan yang lebih luas, sebab sudah cukup jelas betapa Yesus sendiri menyerukan kalimat: "Wa ashadu anna Muhammadar rasulullah."
Muhammad dalam Injil Kenyataan

Didalam Injil Kenyataan (wahyu kepada Yahya maksudnya) pasal 19 ayat 11 sampai 12, disana disebutkan:
1. Maka kulihat langit terbuka, maka adalah seekor kuda putih dan yang menunggang ialah yang bernama Kepercayaan dan Kebenaran. Maka dengan keadilan ia memutuskan hukum dan berperang.
2. Adapun matanya seperti nyala api, dan keningnya ada mahkota banyak. Maka ada satu nama yang tertulis padanya, yang tidak diketahui oleh seluruh dunia, kecuali oleh Dia sendiri.
Didalam ayat ini, dijelaskan kedudukan Nabi Muhammad didalam pemerintahan dunia. Seperti lazimnya pada jaman dahulu orang besar-besar selalu berkendaraan kuda putih, karena warna putih berarti kebersihan. "Banyak mahkota" berarti "banyak kedudukan." Dalam hal ini menjadi kenyataan pada diri Nabi Muhammad bahwa beliau banyak kedudukannya, di dunia seperti kedudukan atau jabatan Nabi, Panglima Perang, Pemimpin Negara, juga pemutus Hukum. Nabi Muhammad juga digelari orang sebagai "Orang yang Dipercaya dan Benar" atau "Al Amin." Matanya seperti bola api, serta merta menunjukkan sifatnya yang sangat tegas, keras dan kuat. Dengan sitat-sifat inilah ia memutuskan hukum, dengan keadilan dan kebenarannya.


Sedikit Ulasan

Kalau Dia disini umpamanya ditafsirkan dengan Kristus Yesus, maka saya kira tidak tepat, sebab:
1. Sepanjang pembacaan saya pada Injil, belum pernah saya jumpai keterangan bahwa Yesus pernah naik kuda. Yang pernah dinaikinya hanyalah keledai, itupun warnanya tidak jelas.
2. Yesus menurut Injil, malahan tidak bermahkota banyak, sebab:
a. Kenabian Yesus tidak diakui bangsa Yahudi, bangsa mana untuknya ia diutus.
b. Kerajaan Yesus juga tidak diakui, mereka bahkan menyalibkan "rajanya" dengan ejekan Isa Nasrani Rex Israel (INRI).
c. Yesus bahkan belum pernah sekalipun mengadakan perang melawan musuh-musuhnya.
d. Didalam memutuskan hukum, Yesus mengambil jalan diplomatis, bukan tindakan bijaksana. (Yahya 8: 2-11)

Muhammad Dalam Ijnil Kenyataan Pula

Didalam Injil Kenyataan (wahyu kepada Yahya maksudnya) ayat ke-15 dari pasal yang ke-19 tertulis bunyinya: "Sedang dari mulutnya keluarlah sebilah pedang yang tajam, supaya diparangkannya kepada sekalian bangsa. Maka iapun memerintah dengan tongkat besi, dan ialah yang akan mengirikkan anggur kehangatan murka Allah yang Maha Kuasa."

Tafsir ayat itu ialah:
1. Sebilah pedang yang tajam artinya komando-komando perang yang tegas.
2. Tongkat besi artinya kekuatan dan ketegasan pemerintahannya.
3. Mengirikkan anggur, artinya memijak-mijak anggur. Seluruh tafsir kemudian bunyinya: Sedang ia akan mengeluarkan komando-komando perang yang tegas, kepada sekalian bangsa kafir, dan para penyembah berhala. Ia, dengan kuat kekuasaan pemerintahannya akan menginjak-injak dan memerangi segala macam kemabukan, yang adalah menjadi kebencian Allah s.w.t.

Hidup Nabi Muhammad kalau diperhatikan, akan nampak, penuh dengan perang dan peperangan melawan orang-orang kafir, ia dengan perkasanya memerangi mereka, dan menghancurkan kejahiliyahan mereka. Kalau demikian maka yang dimaksud dengan Dia, pastilah Nabi Muhammad itu sendiri.
Nabi Muhammad dalam Perjanjian Lama

Di dalam perjanjian lama, kita dapat pula menjumpai tentang Muhammad ini, misalnya dalam kitab Ulangan 18 :18 yang bunyinya:

"Maka pada masa itu berfirmanlah Allah kepadaku, benarlah perkataan mereka itu. Bahwa Aku akan menjadikan bagi mereka itu seorang Nabi diantara segala saudara-saudaranya yang seperti engkau ya Musa. dan Aku akan memberikan segala firmanKu dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan segala yang Kusuruh akan dia."

Dalam ayat ini dijelaskan akan kedatangan seorang Nabi yang sebesar Nabi Musa, yang datangnya dari antara saudara-saudara Nabi Musa. Allah sudah terlalu kesal terhadap pembangkangan bangsa Israel. Itulah sebabnya Allah tidak lagl akan membangkitkan Nabi-nabinya dari keturunan Israel (Yahudi) tetapi dari pada saudara Israel, yaitu Arab. Ini kuat, sebab kalau ditarik garis keturunan yang lurus, maka Nabi Musa adalah keturunan Ishak, sedangkan Nabi Muhammad adalah keturunan Ismail. Ishak dan Ismail adalah dua bersaudara anak Ibrahim. Hal ini ditegaskan pula dalam kitab (Taurat Musa) Ulangan 33: 1-3 yang bunyinya:
1. Bermula, maka inilah berkat yang telah diberikan Musa khalil Allah pada Bani Israil dahulu daripada matinya.
2. Maka katanya: "Tuhan telah datang dari Thursina, dan telah terbit bagi mereka itu dari Seir. Kelihatanlah ia gemerlapan cahayanya dari gunung Paran, lalu datang hampir dengan Bukit Kades. Maka pada kanannya adalah tiang api bagi mereka itu."
3. Bagaimana dikasihinya akan mereka itu, yaitu segala suku bangsa itu, segala kesuciannya dalam tangannya, dan mereka itu duduk dikakinya masing-masing akan mendapat perkataannya.
Didalam ayat 1 dijelaskan akan hikmah ini, suatu berkat, suatu kebahagiaan yang diberikan oleh Musa khalil Allah untuk Bani Israil.

Ayat ke-2 membicarakan lebih jauh isi dari hikmak ini, yaitu tentang tiga tempat: Thursina, Seir dan Paran. Thursina adalah bukit dimana Nabi Musa a.s. mendapatkan dua log batu dan Tauratnya dari Allah, Seir menyebutkan suatu bukit ditanah Kanaan yang dalam hal ini menunjukkan dimana gerangan Nabi Isa a.s. akan lahir, yakni di Baitlahim, sedangkan tempat ketiga "Paran" namanya adalah menunjukkan di mana Nabi Muhammad akan lahir, sebab Paran itulah nama Mekkah yang aslinya.

Pada tempat ketiga akan muncul seseorang. Siapakah Dia? Yaitu yang datang hampir atau mendekati Kades yang artinya Baitullah. Alangkah hebatnya tiang yang muncul dari Paran ini, yaitu Tiang Api, (suatu kesalahan lagi. Dalam Perjanjian Lama berbahasa Belanda disebutkan bukan tiang api, tetapi Hukum Api (Vuurwet) suatu unsur yang sanggup dan akan dapat membinasakan unsur-unsur kimia apapun didepannya, apakah ia baja sekalipun.

Jadi yang dimaksud dengan tiang atau hukum api, ialah sudah tentu munculnya suatu agama atau keyakinan yang sendi-sendinya sangat kuat, sebagaimana tiang api itupun kuat. Agama apakah yang muncul dari Paran? Tidak ada duanya, selain agama Islam yang mempunyia 4 sendi yang kokoh yaitu Tauhid (Keesaan Tuhan), Ibadah (sembahyang dan puasa serta haji), Muamalah (cinta sesama manusia, sosialis yang merata), dan Akhlak (budi luhur manusia).

Ayat ke-3 selanjutnya menggambarkan betapa bangsa itu lalu dikasihi oleh Allah, serta berkenan menerima perkataan-perkataan dari Dia, yang muncul dari Mekkah (Paran) itu. Kesimpulan yang diperoleh dari seluruh tafsiran ini, ialah : "Dari Mekkah akan datang Nabi itu, yaitu Nabi Muhammad s.a.w."
Nabi Muhammad dalam Kitab Nabi Yesaya

Kitab Nabi Yesaya pasal 41 ayat 1-4 bunyinya:
1. Berdiam dirilah kamu hai sekalian pulau, hendaklah segala bangsa memperbaharui kuat dan kuasanya, serta datang kemari, hendaklah mereka itu memutuskan hukum. Kami hendak bersama-sama datang hampir akan berhukum.
2. Siapa gerangan yang, sudah membangkitkan Dia dari musyrik dan bertemu dengan segala kebenaran pada segala langkahnya? Siapa Dia, yang menyerahkan segala orang-orang kafir dihadapan haderatnya dan akan memberikan kuasa atas segala raja-raja dan menyerahkan mereka seperti duli dan kepada busurnya seperti jerami diterbangkan angin?
3. Pada masa diusirnya mereka itu? Dengan selamat juga ia terus kepada jalan yang belum pernah dilangkahinya.
4. Siapa gerangan sudah mengadakan dan membuat dia, sambil memanggil segala bangsa asal mulanya. Aku ini Tuhan yang pertama, maka Aku ini yang kemudian sama saja.
Didalam kutipan tadi, juga dijelaskan lagi, betapa nabi itu akan mengadakan peperangan dan akan mengalahkan orang orang dan raja-raja kafir sekalipun.

Didalam ayat ke-3 diceriterakan betapa Nabi itu harus, "Hijrah" ke tanah yang belum pernah dijejakinya, dengan selamat. Hal ini mengingatkan kita kepada "Hijrah Rasulullah" dari Mekkah ke Medinah dengan selamat.

Ayat ke-2 menceriterakan bagaimana Muhammad mengalahkan raja-raja dan orang-orang kafir hanya sebagai duli yang diterbangkan angin, serta anak-anak panah lawan yang seolah-olah hanya jerami belaka, artinya tidak sampai melumpuhkan Muhammad dan tentaranya.

Yesus belum pernah melakukan peperangan selama hidupnya. Sebab doktrin Yesus kita kenal yaitu: Bila ditempeleng pipi kiri berikanlah pula pipi yang kanan, dan cintailah sesamamu manusia, bahkan musuhmu juga. Dengan doktrin ini Yesus tidak mungkin akan mengadakan peperangan-peperangan dan serbuan, apalagi Yesus bukankah pernah mengatakan, bahwa kerajaannya bukanlah di dunia ini? (Yahya 18: 36)
Nabi Muhammad dalam Kitab Nabi Malakhi

Didalam kitab Nabi Malakhi pasal 3 :1: 2 dinyatakan:

"Bahwasanya Aku menyuruhkan utusanku, yang menyediakan jalan dihadapan haderatku, dan dengan segera akan datang, kepada ka'abahnya Tuhan, yang kamu rindukan itu. Bahwasanya ia akan datang, demikianlah firman Tuhan seru sekalian alam. Tetapi siapakah gerangan akan menderita hari kedatangannya? Dan siapa tahan berdiri apabila kelihatanlah dia? Karena iapun akan seperti api pandai emas dan akan seperti sabun binara."

"Akan datang seorang utusan" yang seperti nyala api dan sabun binara. Kedatangannya dengan membawa anasir-anasir yang panas, keras seperti sabun binara. Ia tidak datang seperti Yesus yang lembut dan "sunyi senyapnya." Iapun tidak bersikap selemah lembut Yesus, yang mengasuh ummat seperti seekor induk ayam mengumpulkan dan menaungi anak-anaknya. Alangkah penyabarnya Yesus ini. Tetapi akan orang yang datang sesudah Yesus itu? Dengan panas seperti panasnya api pandai emas jua ia membakar bumi Arabia bahkan sampai ke ujung Hispanola dengan seruan jihadnya yang sangat menggetarkan hati lawan lawannya: "Allahu Akbar."
Nubuatan Daniel Tentang Islam

Didalam kitab Nabi Daniel dapat kita menjumpainya pada pasal 2 ayat 44-45:

"Maka pada zaman raja-raja oleh Allah di surga, akan diadakan suatu kerajaan, yang pada selama-lamanya tiada dapat dibinasakan. Maka kerajaan itu tiada kuserahkan kepada salah satu bangsa lain, dan dia itupun akan menghancurkan dan meniadakan segala kerajaan itu, tetapi ia sendiri akan kekal sampai selama-lamanya.

Maka itulah sebabnya, tuanku melihat sebuah batu gunung gugur dengan sendirinya dengan tiada tulungan tangan, lalu dihancur luluhkannya besi dan tembaga, dan tanah liat, dan perak dan emas. Bahwa Allah ta'ala sudah memaklumkan kepada tuanku, barang yang akan jadi pada kemudian hari, bahwa sesungguhnya inilah mimpi tuanku itu, dan tentulah takbirnya.

Umumnya bapa-bapa Gereja dan Ulama-ulama Islam hampir sepaham bahwa kerajaan besar yang menggantikan kerajaan Babilonia, menguasai daerah-daerah bebas kekuasaannya di timur tengah ialah Persia, kemudian Macedonia, Assyria, kemudian Romawi. Tetapi kerajaan kelima yang berupa "Campuran besi dan tanah liat" dan "Kerajaan keenam" yang penutup, yang berupa "Batu gunung" yang menghancurkan itu dalam penafsirannya terbit perbedaan paham diantara mereka.

Pemimpin-pemimpin Gereja bersikeras menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan batu gunung ialah kerajaan Kristus. Tetapi harus diingat, bahwa kerajaan Kristus sudah 16 abad lamanya mereka tunggu-tunggu, atau mungkin sudah 20 abad lamanya belum juga datang. Siapakah kerajaan yang "lain daripada kerajaan terdahulunya" yang telah muncul sesudah kejatuhan Romawi? Jawabnya ialah: Kerajaan Islam.

Jikalau pada tahun 426 M kerajaan Rum Barat tokh akhirnya jatuh juga, maka pada sekitar tahun 612 M bangkitlah kerajaan Islam dan mulai mengembangkan sayapnja. Sejak dari Jabal El Tarik di Spanyol sampai ke Pasai, bahkan Demak dan Rembang di Indonesia. Tentaranya bagaikan badai taupan mengamuk menghancurkan kerajaan kafir terdahulunya, sehingga lenyaplah mereka seperti "debu yang diterbangkan angin."
Nabi Muhammad dalam Kitab Orang Hindu
Kalau pembicaraan-pembicaraan kita tadi, hanya tersimpul dalam Taurat Musa, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka khusus mengenai Muhammad ini, terpaksa kami, akan membuka buku-buku suci yang lainnya pula, seperti kitab Weda, kitab suci ummat Hindu yang usianya sudah 2.500 tahun lamanya, sejak lahirnya Sang Sidharta Gautama (623 - 543 SM), bahkan mungkin lebih lama lagi. (Hindu usianya lebih tua daripada Budha, sedangkan Sidharta Gautama adalah pembawa agama Budha).

Di dalam kitab Weda konon ada tertulis: "Hai sekalian manusia, dengarkanlah berita penting ini. Nanti aku bangunkan seorang laki laki yang terpuji diantara manusia."

Laki-laki terpuji dalam bahasa Arab disebutkan "Muhammad." Meskipun tafsiran ini mungkin benar, tetapi saya kira belum ada kekuatan sama sekali, sebab dalam masa 2.500 tahun itu telah banyak bermunculan laki-laki terpuji dan orang-orang gagah seperti Selon, Zarahudza, Socrates, Aristoteles, Iskandar Zulkarnain, Yesus, Darius yang Agung, Napoleon, Hitler dan masih seribu nama lagi barangkali. Untuk kita mengetahui , "laki-laki terpuji yang mana yang dimaksudkan," maka baiklah kini kita baca dalam kitab Beha Pesiyaporana (kitab Hindu) yang bunyinya:

"Pada masa itu datanglah seorang laki-laki dari tanah Arab namanya Akhmad bergelarkan Muhammad, dan dia akan mendapatkan penolong-penolong. Hai orang-orang Arab, hai tuan-tuan seluruh alam ini, kepada engkaulah taqdis (penghormatan)Ku yang suci. Hai orang-orang yang mengadakan beberapa jalan yang banyak untuk membinasakan sekalian syaithan, dan dunia ini, kepada engkaulah taqdisKu."

Suatu keterangan berharga, yang sayangnya tetap tersembunyi, sebab adanya peraturan kasta-kasta, dimana yang berhak membaca Weda hanyalah kaum Brahmana saja, sedangkan bagi orang diluar Brahmana, sangat tabu, apalagi bagi kasta Paria dan Sudra, bila saja membaca Weda atau mendengarkan ayat-ayatnya sekalipun, dapatlah ia dihukum mati.

Mereka, kaum Brahmana kuatir, kalau-kalau kasta lainnya diperbolehkan membaca Weda, akan jatuhlah martabat dirinya, bahkan mungkin akan pula terbuka beberapa ajaran-ajarannya yang salah, sama seperti juga mengapa ummat Katolik sampai, dewasa ini belum "mempunyai Injil-injil yang lengkap," selain daripada hanya katekesmus dan Jubilate belaka.
Nabi Muhammad dalam Kitab Orang Parsi
Selainnya dari Weda, nama Muhammad dapat pula kita jumpai dalam kitab orang Parsi. Kita baca umpamanya dalam Kitab Datasir 14, berkatalah Susan, Nabi orang Parsi:

"Apabila orang-orang Parsi sudah terjerumus dalam budi pekerti yang begitu rendah, "maka seorang akan lahir ditanah Arab" yang pengikut-pengikutnya membalikkan takhta kerajaan agama dan segala barang mereka itu. Seseorang yang berkepala batu yang amat berkuasa di Parsi akan dihalaukan. Rumah yang didirikan itu, dimana berhala-berhala banyak terdapat disitu akan disucikan daripada berhala-berhala itu, dan banyak orang-orang akan menjalankan shalatnya dengan menghadap mukanya ke ka'abah. Pengikut-pengikutnya akan menawan kota-kota Persi, Taush dan Bulhuh serta lain-lain tempat besar sekelilingnya. Rakyat akan kacau menjadi satu, dan orang pandai-pandai di tanah Persi akan menggabungkan diri dengannya."

Alangkah tepatnya nubuatan ini, yang digenapi pada tahun 17 Hijrah atau Mei 638M didalam pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab pasukan-pasukan Islam menyerbu ke Persia, dan gugurlah takhta kerajaan orang Persi. Rajanya yang kejam melarikan diri ke Asyria meminta suaka. Hal ini tepat 29 tahun sesudah kedatangan Nabi Muhammad s.a.w.

Heran, heran benar saya jadinya kalau Kraemer, doctor orientalis barat menuliskan keadaan Muhammad sebagai "seorang yang kurang Ilmu" - "pawang unta" - "Muhammad yang tidak pernah melihat Qur'an yang sekarang ini." (Apakah Yesus dan Paulus juga sudah melihat Injil yang seperti sekarang ini Doctor???). Yang kemudian, oleh pengikut-pengikutnya dikhayalkan Muhammad pernah naik ke surga. "Qur'an adalah hanya karangan Muhammad yang dipaksakan kepada pengikut-pengikutnya, berisi jiplakan Perjanjian Lama yang bersifat sajak yang kadang kadang sangat pelong bunyinya dan dibuat-buatnya saja" (supaya lebih puas, bagaimana dan sampai dimana penilaian Dr. Kraemer, baiklah dibaca saja buku "Agama Islam" karangan Dr. Kraemer, yang diterbitkan oleh BPK Kwitang 22 Jakarta terbitan tahun 1953).
Tujuh Kebenaran Islam yang Mutlak

Doctor Verkuyl, Doctor Kraemer, Rifai Burhanuddin lupa, demikian pula dengan Pater Grunnen, bahwa ada tujuh kenyataan mutlak yang dipunyai oleh Islam, yang tidak dapat dibantah oleh siapapun juga. Ia tidak dapat dibantah oleh sejarah, ia juga tak dapat dibantah oleh Ilmu Pengetahuan, ia tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi, oleh iklim dan masa. Mereka, pendeta-pendeta dan pastor-pastor lupa, demikian pula sarjana-sarjana orientalis barat bahwa:
1. Qur'an dengan bahasanya yang tetap sepanjang masa dan sama dimana-mana telah sanggup menciptakan iklim keIslaman yang merata mutlak. Ia akan dimengerti di Amerika, demikian juga di Inggris. Bila ia dibacakan di Jepang, maka ia juga dipahami oleh orang-orang India dan Pakistan, dan bila ia dibaca di negeri Belanda, maka Mesir, Libya, Indonesia akan mengerti, setidak-tidaknya mengenali bahwa itulah ayat-ayat Al Qur'an.

Qur'an tidak pernah dirubah bahasanya dan ini saja sudah dapat dijadikan pegangan, bahwa isinya authentik asli. Beda dengan Injil yang telah melalui sedemikian banyak terjemahan, sehingga keaslian kata-kata mungkin telah menyimpang dari maksud semula. Ia disalin dari bahasa Ibrani ke bahasa Gerika, lalu ke bahasa Latin, dari Latin oleh Marthen Luther pada tahun 1521 disalin ke bahasa Jerman. Dari Jerman disalin pula ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Indonesia, Jawa, Minang, Timor dst. Sambil menyalin, maka atas pertimbangan politik(?) sipenyalin menterjemahkannya pula menurut "situasi dan kondisi" setempat. Kita lihat misalnya, kalau didalam Injil bahasa Belanda dan Inggris syarat masuk surga adalah Door bidden en fasten atau by praying and fasting, maka didalam Injil bahasa Indonesia mereka mencukupkan hanya dengan doa, sedangkan fasting atau fasten atau puasanya dihilangkan.
2. Al-Qur'an tidak bertentangan dengan Ilmu pengetahuan. Bacalah theorie La Place & Chamberlin, bacalah theorie kejadian bumi, maka Chamberlin menyebutkan: Bahwa bumi kita ini ialah terjadi dari gumpalan-gumpalan kabut yang bergulung-gulung semakin lama semakin padat, sehingga berpijar, dan kemudian mati pijarnya, lalu tumbuhlah kehidupan.

Lalu cobalah kita buka Al-Qur'an surat tertulislah disana theorie itu: "Dan ingatlah ketika Aku menciptakan bumi ini dari suatu hamparan yang lalu bergulung-gulung."

Qur'an surat Nuh 14 menulis tentang adanya tingkatan-tingkatan kejadian dari manusia, surat Al An'am 97 memuat theorie Astronomi. Dalam surat-surat yang lain dimuat pula theorie perkawinan tanam-tanaman (botani).

Qur'an tidak serupa dengan Perjanjian Lama yang menolak theorie Galileo Galilei, Islam tidak seperti Kristen yang telah begitu banyaknya membunuhi kaum cerdik pandai seperti Galileo Galilei, Johannis Heuss dan sebagainya.
3. Al-Qur'an tidak menentang fitrah manusia. Itulah sebabnya didalam Islam tidak diakuinya hukum Calibat atau pembujangan. Manusia dibuat laki-laki dan perempuan adalah untuk kawin, untuk mengembangkan keturunan.

Maka itu ajaran Paulus yang mengatakan bahwa ada "lebih baik" laki-laki itu membujang seperti aku dan perempuan itu tidak kawin, ditentang oleh Islam. Bukankah monogami akhirnya melibatkan dunia Kristen dalam lembah pelacuran? Bukankah orang-orang Italia yang monogami itu akhirnya mempunyai juga istri-istri yang gelap? Dan bukankah Amerika, Swedia dll. akhirnya menjadi bejat akhlaknya sebab mempertahankan monogami?

Maka dunia akhirnya menetapkan: Poligami adalah bijaksana. Poligami mencegah manusia daripada zinah dan pelacuran. Tidak heran bila surat An Nisa ayat 3 kemudian membolehkan orang untuk Poligami, yaitu poligami yang terbatas: 4.
4. Qur'an udak bertentangan dengan aqal dan fikiran manusia. Itulah sebabnya Islam sangat menghargai akal dan fikiran yang sehat. Kaidah Islam tidak dapat menerima doktrin "Tiga tetapi satu," sebab tiga tetapi satu bertentangan dengan ratio. Ummat Islam sama sekali tidak dapat memahami bagaimana Paus, seorang manusia, dapat menjabat Wakil Tuhan (Ficarius Filii Dei).

Paus mewakili urusan Allah untuk dunia ini, memberikan amnesti, abolisi dan grasi atas ummat manusia yang berdosa dengan mandaat sepenuhnya dari Allah. Demikian pula, kalau kami yang tidak tahu menahu akan perbuatan Adam harus memikul dosa Adam. Dan akal lebih tidak bisa menerima lagi, kalau Allah yang pengasih penyayang itu akhirnya lalu menghukum mati anaknya sendiri demi menebus dosa Adam dan anak cucu Adam. Maka itulah Islam tidak mengakui dosa keturunan, juga tidak mengakui adanya "Sakramen pengakuan dosa" yang memanjakan manusia dan mengajar manusia untuk tidak bertanggung jawab itu.
5. Islam tidak bertentangan dengan sejarah. Islampun dengan sendirinya tidak mendustai sejarah. Putih hitamnya sejarah Islam, diakuinya dengan jujur. Ia, misalkan mengalami tragedi pahit seperti "Night of St. Bartolomeus" pastilah ia mengakui, dan ummatnya mengetahui. Islam selalu sesuai dengan situasi dan kondisi, ia bukannya menyesuaikan diri, tetapi diri (dunia maksudnya) yang harus menyesuaikan dengannya.
6. Oleh sebab itulah maka Islam tetap bertahan. Ia selalu maju seirama dengan kemajuannya zaman. Empat belas abad sudah lamanya Islam tetap dalam suatu kesatuan syareat dan hakekat. Seribu empat ratus tahun lamanya hukum-hukumnya, undang-undangnya, shalat dan kiblatnya, puasa dan hajinya tetap berjalan.

Ia tidak ambruk setelah ilmu pengetahuan lebih maju, ia juga tidak colaps menghadapi kebangkitan humanisme dan sosialisme.

Adapun atau kalaupun dikatakan mundur, sebenarnya ialah ummat artinya orang-orangnya apakah itu person atau kelompok. Mengapakah ummatnya mundur? Sebab ia telah meninggalkan Qur'annya. Ia berbeda dengan ajaran atau hukum gereja Katolik yang selalu berubah-ubah boleh - tidak boleh dan sekarang boleh lagi kawin. Padahal soal kawin adalah soal keputusan Tuhan. Adalah keputusan Tuhan selalu berubah-ubah dan dapat ditentang oleh manusia?
7. Qur'an tak dapat disangkal ]agi, adalah pegangan hidup dan mati, dunia dan akhirat. Qur'an ternyata merupakan landasan idiil dan spirituil, landasan hidup di dunia dan di akhirat. Qur'an, tidak hanya memuat perkara akhirat saja, tetapi juga perkara dunia. Itulah sebabnya bila kita membaca Al-Qur'an kita akan menemui bermacam-macam hukum, apakah itu hukum pidana, perdata, atau hukum antar manusia dan kemasyarakatan. Demikian pula ia memuat hukum dengan lengkapnya hukum perkawinan dan sopan santun perang.
Penutup

Tanggal 3 Juli 1967, sesudah saya memperoleh keyakinan yang sungguh-sungguh ini dengan resmi saya masuk agama Islam, disumpah dihadapan Ketua Majelis Syareat Islam kabupaten Dompu di Sumbawa Tengah.

Alangkah susah payahnya. Untuk itu saya harus mengalami tahanan dan kehilangan pekerjaan. Orang mungkin akan mengutuki saya sebab saya telah masuk Islam. Tetapi saya tidak dapat berbuat lain selain mengakui kebenaran itu. Tak dapat disangkal lagi, dunia Kristen kini telah goncang dimana-mana. Paus sebagai Wakil Allah telah ditentang ummatnya, disoroti dunia dengan sangat tajamnya.

Dunia Kristen makin lama makin mundur justru dunia ilmu pengetahuan kian maju dan meningkat di Italia, Perancis, sebagai pusat kekuatan Katolik, malah kaum komunis besar sekali. Di Skandinavia, Swedia umpamanya dimana Dewan Gereja seluruh dunia pernah bersidang (dikota Upsalla) malahan moral telah sedemikian bobroknya, sehingga perawan atau virgin telah sangat sukar didapat. Hubungan sex sangat bebas.

Di Denmark gambar-gambar cabul dijual dengan kebebasan yang luar biasa. Dan lebih celaka lagi, di San Francisco, kini oleh Pastor La Vey telah didirikan Gereja Setan, dengan melaksanakan tujuh dosa besar terutama dosa sex. Mereka bahkan telah pula menyusun Injil namanya Injil Setan. Ceritera-ceritera dalam Perjanjian Lama mungkin, yah mungkin sekali telah memberikan ilham kepada mereka. Kristen di negeri Barat untuk membangun klub-klub Hippies, Nudies (klub yang telanjang bugil), sehingga kota Sao Paulo merupakan sebuah kota yang telanjang. Hidup mereka bukan dilandaskan pada Iman dan Kasih lagi, tetapi pada Wanita & Sex.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! La Ilaha Illallah ! Masyarakat yang demikian bejatnya ini kini sudah tidak seagama lagi denganku, sebab saya telah memeluk agama Islam. Kristen hanya maju di dunia Asia, di Indonesia, tetapi ia tidak maju di negerinya. Ia hanya bisa maju ditengah-tengah orang yang awam ekonomi dan lemah politiknya. Ia hanya bisa maju karena kekuatan beras dan uangnya.

Ya Allah, mudah-mudahan engkau melindungi diriku. Saya sudah kehilangan ayah dan ibu. Saya sudah kehilangan tanah airku. Ya Allah kasihanilah aku, limpahkanlah diriku bersama ummatmu, dengan taufiq dan hidayahmu. Ya Allahku, hanya padaMulah aku berlindung. Amin Amin ya rabbal alamin... !

Download Debat Mualaf Vs Murtadin CD 1
Download Debat Mualaf Vs Murtadin CD 2
Download Debat Mualaf Vs Murtadin CD 3