Saturday 7 May 2011

BAGIAN 4 : Crucifixion (Penyaliban) atau Cruci-Fiction (Kisah Penyaliban)

34 Satu Satunya Nilai Jual

"Orang-orang yang Paling Berpengaruh"
Baru-baru ini, seorang peneliti sejarah dan ahli matematika dari Amerika; Michael H. Hart telah menerbitkan sebuah buku: The 100, The Top Hundred or Greatest Hun-dred in History (Seratus orang yang paling besar sepanjang sejarah). Dalam buku ini, dia memberikan nama-nama dari seratus 'orang yang paling berpengaruh sepanjang sejarah' dan alasannya untuk menempatkan nama tersebut dalam daftarnya. Mengherankan, dia (kemungkinan besar seorang Kristen) menempatkan Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam di tempat pertama dari seratus orang tersebut, dan dengan alasan yang bagus pula. Dan dengan alasan yang setimpal, ia menempatkan Yesus, orang yang dianggap sebagai Tuhan dan penyelamat oleh sebagian besar orang Amerika, pada tempat ketiga.

Pendiri Agama Kristen yang Sebenarnya
Meskipun ada 2 milyar lebih orang Kristen di dunia ini dibandingkan 1 milyar kaum Muslimin, Mr. Hart memisahkan penilaian pendiri Kristen antara Paulus dari Yesus, dan dia memberikan penilaian yang lebih besar kepada Paulus. Karenanya dia menempatkan Yesus pada urutan ketiga. Setiap orang Kristen yang mengetahui, setuju bahwa Paulus adalah pendiri agama Kristen yang sebenarnya, dan bukannya Yesus.

Alasan akan Perbedaan
Dalam segala keadaan, jika ada perbedaan antara seorang Muslim dan seorang Kristen dalam hal dogma, keyakinan, etika atau moral, maka penyebab konflik ini bisa dicari dalam buku yang dibuat Paulus yaitu Korintus, Philipus, Balatia, Tesalonika dan lain-lain, dalam Injil.

Bertentangan dengan ajaran Yesus bahwa keselamatan hanya bisa didapat dengan cara menuruti segala perintah (Matius 19: 16-17), Paulus telah memakukan hukum dan perintah di kayu salib (Kolose 2: 14) dan mengaku bahwa keselamatan hanya bisa didapat melalui kematian dan kebangkitan Yesus:
"Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami, dan sia-sialah kepercayaanmu." (Injil - 1 Korintus 15: 14).

Tokoh Dalam Ajaran Kristen
Menurut Paulus, tidak ada yang ditawarkan oleh agama Kristen kepada umat manusia selain darah dan nyawa Yesus. Jika Yesus tidak meninggal, dan dia tidak dibangkitkan dari kematian, maka tidak akan ada penyelamatan dalam Kristen! "Dan segala kesalehan kami, seperti kain kotor." (Injil - Yesaya 64: 6).

Tanpa Penyaliban - Tidak Ada Agama Kristen
"Kematian Yesus di kayu salib adalah pusat dari semua ajaran agama Kristen .... Semua ajaran Kristen tentang Tuhan, tentang makhluk, tentang dosa dan kematian mempunyai point yang vokal dalam kebangkitan Yesus. Semua ajaran Kristen tentang sejarah, tentang masa depan, tentang Gereja, keyakinan dan kepercayaan semuanya berasal dari kebangkitan kembali Yesus", kata Profesor Jurgen Moltmann dalam Kebangkitan Tuhan.

Singkatnya, Tidak ada penyaliban! - Tidak ada Kristen! Ini adalah pengalaman kami, kaum Muslim yang tinggal di sarang Kristen, di Afrika Selatan. Ribuan sekte-sekte dan kelompok-kelompok Kristen berlomba-lomba satu sama lain untuk melepaskan penyembah berhala dari api neraka. Bagaimanapun juga, dalam pertarungan ini, tidak ada pendeta, pastor, para penginjil dan misionaris yang mau berusaha keras mengajarkan pada umat Islam tentang kebersihan, karena kita sebagai Muslim mengaku bahwa kita adalah umat yang paling bersih. Tidak juga tentang keramah-tamahan, karena kita Muslim adalah umat yang paling ramah-tamah terhadap sesama. Juga tentang etika dan moral, karena kita umat Islam adalah kaum yang paling bermoral. Kita tidak meminum minuman keras; tidak berjudi, tidak pacaran, kita shalat 5 kali sehari, puasa di bulan Ramadhan dan senang bersedekah. Dengan segala kekurangan kita, kita berani mengatakan bahwa tidak ada agama lain yang mengikat kita dalam persaudaraan, kasih sayang dan ketenangan hati.

Darah Bagi Penyelamatan
"Ya! Ya! Kata misionaris Kristen, "Tetapi Anda tidak akan mendapatkan penyelamatan" Karena Penyelamatan datang "hanya melalui darah Tuhan Yesus". "Segala kesalehan kita, seperti kain kotor", katanya. Jika Anda sebagai seorang Muslim menerima penyelamatan melalui darah Yesus dan mengambil Yesus sebagai "Penyelamat diri", maka Anda bagaikan malaikat yang berjalan di atas bumi".

Jawaban yang Paling Tepat
Apa yang bisa kita katakan terhadap pengakuan Kris-ten ini? Tidak ada yang lebih baik daripada Firman Allah untuk menjawab kesombongan kaum Yahudi,

"Dan karena ucapan mereka, 'Sesungguhnya kaml telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, rasul Allah, Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi orang yang mereka bunuh adalah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa; benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa". (QS. An-Nisa (4): 157).

Adakah seseorang yang lebih eksplisit, empatik, lebih pandai dan tanpa kompromi dalam menolak ajaran tentang keimanan selain ini? "Tidak mungkin!" Hanya satu yang bisa, Dia-lah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Kuasa Tuhan Seru Sekalian Alam.

Orang Muslim mengimani bahwa pernyataan Al-Qur-'an seperti ini berasal dari Tuhan. Oleh karenanya ia tidak akan banyak bertanya dan meminta bukti.
"Ia akan berkata, 'Allah berfirman! Kami mendengar dan kami taat'..."

Jika orang Kristen menerima Qur'an sebagai firman Tuhan, maka masalah Penyaliban tidak akan pernah muncul. Mereka menolak ajaran Al-Qur'an dan membuang segala sesuatu yang berbau Islam. Dalam bahasa Thomas Carlyle - "Mereka (orang Kristen) telah dilatih untuk membenci Muhammad dan segala ajarannya".



35 Panggil Saksi Saksimu

Kepandaian Berdagang yang Penuh Tekanan
Dalam usaha untuk membuktikan ajarannya, mereka mengeluarkan berbagai pernyataan untuk menarik perhatian -salah satunya dipakai sebagai judul dalam buku ini -Penyaliban Yesus- omong kosong atau sejarah? Sungguh, kedengarannya sangat provokatif, tetapi judul ini diambil dari keroyalan orang Kristen; dari kamus mereka sendiri.

Garner Ted Armstrong, Wakil Presiden dan Penerbit Plain Truth (sebuah majalah Kristen dari Amerika, yang dikabarkan beroplah lebih dari 6 juta kopi setiap bulannya), mencoba untuk menjawab teka-teki itu denganjudul: "Apakah Kebangkitan Itu Suatu Omong Kosong?" Ini adalah tipe orang Amerika dalam menawarkan agamanya. Dia menguraikan kata 'omong kosong' dengan kata-kata, "Kebangkitan Kristus dari Nazaret bisa merupakan kenyataan sejarah yang sangat hebat dan bisa juga suatu penipuan yang sangat licik kepada pengikut-pengikut Kristen".

Teman yang lain, "Billy Graham" muda dari Amerika, Josh McDowell, dalam bukunya Faktor Kebangkitan Kembali, mengatakan "Saya terpaksa menyimpulkan bahwa kebangkitan Kristus bisa merupakan suatu kejadian yang paling jahat, tidak masuk akal dan menipu pikiran umat Kristiani, tetapi bisa berarti juga suatu kenyataan sejarah yang sangat mengagumkan". Karena tidak mungkin bagi orang Timur untuk menggabungkan kalimat-kalimat orang Amerika yang sangat gamblang dan terbuka, maka saya tidak harus meminta maaf untuk meminjam kata-kata mereka bagi buku saya ini: Penyaliban Kristus - Omong Kosong Atau Sejarah?

Keberatan Orang Kristen
Menurut kepercayaan Muslim, Yesus tidak dibunuh atau pun disalib, orang Kristen keberatan dengan hal itu, "Bagaimana mungkin seorang laki-laki (Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) yang tinggal ribuan mil jauhnya dari tempat kejadian dan hidup pada masa 600 tahun setelah kejadian, mengetahui apa yang terjadi sebenarnya?" Kaum Muslim mengatakan bahwa kata-kata Muhammad bukanlah berasal dari dirinya sendiri, tetapi 'diwahyukan' oleh Allah Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Orang Kristen mengatakan bahwa mereka tidak siap menerima aspek metafisik dari kenabian Muhammad, dibandingkan pandangan penulis-penulis Injil yang menjadi saksi mata atau pendengar langsung kejadian pada pekan paskah 2000 tahun yang lalu.

Alasan orang Kristen cukup kuat. Logika mereka bagus. Untuk menguatkan argumentasi mereka, kita akan memanggil saksi-saksi mata mereka dan kita akan melakukan pengecekan silang untuk menemukan kebenaran atau kesalahan yang ada pada penulis-penulis Injil mereka. Saksi-saksi kunci mereka adalah Matius, Markus, Lukas dan Yohanes - yang dianggap sebagai penulis Injil. Tetapi mereka semua telah meninggal dan berada di dalam kubur. "Ya, itu benar, tetapi kami mempunyai kesaksian mereka yang dibuat di bawah sumpah mereka!", Kata orang Kristen.

Mintalab Buktinya
Ketika berargumentasi dengan pengakuan Yahudi dan Kristen yang bertentangan dan berlebih-lebihan tentang penyelamatan, Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kita untuk meminta bukti. Firman Allah,

"Katakanlah: 'Tunjukkanlah bukti kebenaranmu'. Jika kamu adalah orang yang benar." (QS. Al-Baqarah (2): 111).

Dan mereka telah memberikan satu-satunya bukti yang mereka miliki, dalam lebih dari 15.000 macam bahasa! Bahkan dalam bahasa Arab, Injil dibuat dalam sebelas dialek. Apa-kah kita akan menerima begitu saja? Tidak! Ketika Allah memerintahkan kita untuk meminta bukti, maksud-Nya adalah kita harus menganalisa bukti-bukti itu.


36 Mendirikan Kerajaan Tuhan

Kumpulan Bukti yang Ketiga-"Menurut..."
Hal yang mengherankan dalam bukti-bukti yang dimi-liki orang Kristen (yang ditulis oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) adalah bahwa tak ada satu pun yang bisa dibuktikan keasliannya. Tidak ada satu pun tanda tangan, tanda atau cap jempol dari penulis dalam kitab yang disebut "asli". Mereka menyombong bahwa mereka memiliki lebih dari 24.000 kitab asli, tetapi tak ada dari dua yang asli itu yang isinya sama satu sama lain. Mengherankan! Lebih aneh lagi, orang Kristen menandai kitab Injil mereka sebagai - "Injil menurut Matius", "Injil menurut Markus", Injil menurut Lukas", dan "Injil menurut Yohanes".

Ketika para penginjil ditanya mengapa kata-kata "menurut" ditulis di awal semua Injil, mereka mengatakan bahwa mereka tidak menulis sendiri. Ini hanya anggapan bahwa mereka adalah penulis Injil sekarang ini. Penterjemah dari "Versi Internasional Yang Baru", secara diam-diam telah menghapus kata 'menurut' dari empat Injil mereka dalam terjemahannya yang terakhir. Dari orang-orang yang dianggap penulis Injil, yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, diketahui bahwa 50% dari mereka bahkan bukan termasuk dalam 12 murid pilihan Yesus.

Kasus yang Utama
Saya dengan rendah hati berani menegaskan bahwa dokumen-dokumen yang tidak ada pembuktiannya tersebut tidak akan diterima di semua pengadilan di peradaban manapun, hanya dalam tempo 2 menit. Selain itu, Markus, salah seorang yang dinyatakan sebagai saksi mengatakan bahwa di saat Yesus dalam keadaan kritis -

"Lalu semua murid itu meninggalkan dia dan melarikan diri". (Injil - Markus 14: 50).

Coba tanya pada teman Anda yang beragama Kristen, "Apakah 'semua (all)' di sini berarti semua (all) dalam bahasa Anda? Dan dia pasti akan menjawab, "Ya!", apakah 'almal' berarti 'almal dalam bahasa Afrika? Dan tanpa ragu dia akan menjawab, "Ya!"; Dan apakah 'bonke' berarti 'bonke ' dalam bahasa Zulu?" Dan dia akan menjawab, "Ya!". Ini benar untuk setiap bahasa. Tetapi mengapa ayat dari Injil ini tidak tertulis dalam logat Anda sendiri?

Jadi orang yang disebut 'saksi mata' di sini tidak benar-benar menjadi saksi mata terhadap kejadian tersebut, kecuali jika Markus tidak mengatakan kebenaran seluruhnya dalam Injil. Padahal dia dianggap mengungkapkan semuanya di bawah sumpah! Anda pasti setuju bahwa kasus seperti di atas pasti akan ditolak di pengadilan manapun di semua peradaban di muka bumi ini. Akan tetapi ajaran yang sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu, yang dipercaya dapat menyelamatkan 1.2 miliar umat Kristen ini tidak bisa dihilangkan begitu saja. Hal ini perlu menjadi perhatian. Oleh karena itu kita bisa saja menyenangkan orang-orang yang dianggap sebagai saksi, yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, seolah-olah mereka adalah saksi sejarah.

Dari Mana Kita Akan Mulai?
Tentu saja dari awal! - tepatnya seperti apa yang dikatakan Injil ("Pada awal .... - Kejadian l: 1) - hanya 24 jam sebelum bencana alam "Hujan badai, gerhana matahari gempa bumi, batu terbelah, kuburan-kuburan terbuka dan mayat-mayat yang terbaring bangkit dan berkumpul di jalan menuju ke Yerusalem...." seperti yang digambarkan oleh saksi-saksi Kristen. Suatu skenario yang mahal yang mengalahkan rekor biaya pernbuatan sebuah film!

Kita tidak boleh lupa bahwa kaum Yahudi berkaitan juga dengan pembunuhan atas Yesus Kristus dan kita sebagai Muslim terpaksa membela mereka melawan tuduhan umat Kristen, karena keadilan harus ditegakkan. Apapun perbuatan dan perkataan dosa mereka, Allah membebaskan mereka dari tuduhan pembunuhan tersebut. Allah berfirman,

"Mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa." (Q,S. An-Nisa (4): 157).

Memainkan Kartu 'Kisah Penyaliban'
Dunia Kristen dengan tidak adil telah menghukum dan membunuh orang Yahudi sejak 2000 tahun lalu dengan tuduhan atas pembunuhan yang tidak mereka (Yahudi) lakukan. Percobaan pembunuh? Mungkin! Tetapi pembunuhan? Tidak! Dengan membebaskan Yahudi dari kejahatan yang tidak mereka lakukan, berarti juga kita membuat penginjil dan penyebar agama Kristen menjadi tidak berdaya. Dalam mengetuk hati dan pikiran manusia, kisah penyaliban adalah satu-satunya kartu yang mereka punya. Biarkan mereka de-ngan kegilaannya dan Anda akan mendapatkan bahwa dunia Muslim bebas dari usaha dan gangguan kaum misionaris Kristen.

Di Sekitar Meja
Di malam perayaan Paskah, Yesus dan kedua belas muridnya duduk melingkar di sebuah meja besar bersama dengan tuan rumahnya - Murid tercinta - yaitu Yohanes. Yohanes dan Yesus adalah nama yang biasa bagi kaum Yahudi pada tahun 30 Masehi, seperti nama Tom, Dick, John dan Jimmy di abad ke 20 ini. Jadi paling tidak ada 14 orang dan bukan 13 seperti angka sial dalam tahyul Barat.

Perjalanan Menuju Yerusalem
Yesus melakukan perjalanannya yang agung memasuki Yerusalem sebagai pemimpin dari pengikut-pengikutnya dengan semangat dan antusias untuk membangun 'Kerajaan Tuhari' setiap saat dengan mengendarai keledai untuk memenuhi tugas kerasulannya (Zakharia 9: 9),

"Katakanlah kepada puteri Sion, lihat, Rajamu datang kepadamu ... Mengendarai seekor keledai .... Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan ... . dan menyebarkan ranting-ranting pohon di jalan ... dan orang banyak berseru, "Hosana bagi anak Daud… Hosana di tempat yang Maha Tinggi ... " (Injil - Matius 21: 5-9).

Mari kita lihat Lukas, sang tabib, menambahkan tulisannya untuk menjelaskan gambaran tersebut. '

"....karena ia sudah dekat dengan Yerusalem, dan mereka menyangka bahwa kerajaan Allah akan segera kelihatan". (Injil - Lukas 19: 11).

Kerajaan Surga?
"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi Rajanya, bawalah mereka kemari, dan bunuhlah mereka di depan mataku." (Injil - Lukas 19: 27).

"... Diberkatilah dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan". (Injil - Lukas 19: 38).

Dan Yohanes menambahkan bahwa rombongan yang bersemangat itu berteriak -
"Hosana! Dlberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, raja Israel!" (Injil - Yohanes 12: 13).

"Maka kata orang-orang Farisi ... Lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti dia (Yesus)" (Injil - Yohanes 12: 19).

"Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini; Sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan keluar." (Injil - Yohanes 12: 31).

Siapa yang bisa tahan terhadap janji kemenangan di masa depan yang memabukkan itu? Sedikit menakjubkan bahwa Yesus tergoda secara fisik untuk mengusir orang-orang yang berjualan di halaman kuil. Dia mendorong meja tempat berjual beli tersebut dan memaksa mereka keluar dengan sebuah 'cambuk tali'- (Yohanes 2: 15).

Serangan yang Gagal
Pembersihan kewenangan kuil itu terjadi dengan cepat, dan menjadi awal pengusiran terhadap orang Romawi untuk mendirikan 'Kerajaan Tuhan'. Tetapi cita-citanya yang tinggi ini tidak pernah terwujud. Pelaksanaannya semua gagal bagaikan sebuah petasan, yang diiringi dengan teriakan 'Hosana', 'anak Daud' dan 'Raja Israel':

Yesus telah mengacuhkan peringatan orang-orang Farisi untuk mengekang kegembiraan yang berlebih-lebihan dari murid-muridnya (Lukas 19: 39). Dia salah perhitungan. Karenanya dia terpaksa menerima akibatnya. Bangsanya tidak siap untuk mengorbankan diri karena sikap kekanak-kanakan mereka.


Pemikiran Yahudi
Pemimpin-pemimpin Yahudi menganggap bahwa laki-laki ini adalah pembawa kerusakan bagi bangsanya. Oleh karenanya,
"Lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa." (Injil -Yohanes 11: 50).

Tetapi dengan adanya orang-orang yang mengelilingi Yesus, maka tidaklah bijak untuk menawan Yesus di hadapan publik. Mereka menunggu kesempatan untuk menangkapnya diam-diam. Keberuntungan rupanya ada pada mereka, kerena mereka berhasil membujuk Yudas, salah satu dari murid pilihan Yesus untuk berkhianat pada Guru dan Tuhan-nya demi 30 batang perak.

Yudas Tidak Puas
Dalam pandangan ajaran Kristiani, yang mendorong Yudas untuk melakukan perbuatan yang bersikap pengecut adalah keserakahannya akan emas. Dia tetap merasa kurang atas apa yang telah diberikan kaum Kristiani kepadanya. Sebagai salah satu murid pilihan Yesus, dia merasa tidak memiliki kesempatan untuk menjadi orang yang berkecukupan. Lalu mengapa tidak mengambil kesempatan dengan mengorbankan waktunya demi 30 batang perak? Yudas tidak puas. Setelah semua demonstrasi massa yang merayakan keberhasilan Yesus memasuki Yerusalem - di antara limpahan simpati massanya: "Waktunya telah tiba - dan sekarang - Pangeran dunia akan diusir - saya harus menguasai mereka -membawa mereka dan membunuh mereka sebelum mereka membunuh saya" Yesus telah meletakkan jejak. Kalau Yesus bisa dihasut, mungkin dia akan bertindak dengan mukjizatnya dan membawa api dan batu-batu panas dari surga untuk melawan musuh-musuhnya; dan tentu saja pasukan malaikat akan membantunya dan murid-muridnya untuk menguasai dunia.

Dari seringnya berhubungan dengan gurunya, Yudas mengetahui bahwa Yesus adalah orang yang baik hati, lembut dan penyayang. Tetapi Yudas bukanlah orang yang pandai bermain kata-kata. Dia tidak mengetahui kapan Yesus sedang senang hati atau sedang susah hati. Mungkin jika Yesus sedang susah hati, maka bukannya kebaikan yang akan diterimanya tetapi malah akan memberikannya kematian.

Pengkhianatan itu Terbongkar
Sikap dan kelakuan Yudas yang mencurigakan akhirnya diketahui Yesus. Dia tidak memerlukan roh kudus untuk membaca pikiran-pikiran yang salah pada diri Yudas. Pada suatu 'makan malam terakhir' yang dihadiri Yesus dan murid-muridnya, Yesus memecat Yudas dengan kata-kata:

"... Apa yang hendak kau perbuat, perbuatlah dengan segera." (Injil - Yohanes 13: 27).

Dan Yudas pergi karena pengkhianatannya sudah diketahui.


37 Persiapan Untuk Jihad

Perubahan Kebijakan
Yesus tidak mau hanya duduk dan menunggu ditangkap oleh kaum Yahudi. Dia menyiapkan murid-muridnya akan adanya bentrokan dan pertikaian. Dengan berhati-hati, agar tidak membuat takut murid-muridnya, dia mengajarkan cara-cara mempertahankan diri. Dia memulainya:

"Ketika aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?"Jawab mereka, 'Suatu pun tidak'. Katanya kepada mereka, 'Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan barangsiapa yang tidak mempunyainya hendaknya dia menjual jubahnya dan membeli pedang'..." (Injil - Lukas 22: 35-36)

Ini adalah persiapan untuk jihad, perang suci - Yahudi melawan Yahudi! Mengapa? Mengapa ini terjadi? Apakah dia tidak menasehatkan mereka untuk 'hidup berdampingan'- Apakah dia tidak menasehati ke 12 muridnya dengan:

"Lihat, aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus sepertl merpati ". (Injil - Matius 10: 16).

Untuk Senjata! Untuk Senjata!
Situasi dan kondisi telah berubah dan dengan segala kebijakan maka strategi harus dirubah. Murid-muridnya telah dipersenjatai. Mereka telah mempunyai gambaran masa depan. Mereka tidak mau meninggalkan Galilia dengan tangan kosong. Mereka menjawab:

"... Tuhan, ini dua pedang." Jawabnya, "Sudah cukup" (Injil - Lukas 22: 38).

Untuk membentuk gambaran Yesus yang baik budi dan lembut hati, sebagai "Pangeran Perdamaian", kaum misionaris membelanya, bahwa pedang yang dimaksud adalah roh/jiwa! Jika pedang-pedang tersebut adalah jiwa, maka 'jubah' di atas berarti juga jiwa. Jika murid-murid Yesus harus menjual jubah jiwa untuk membeli pedang jiwa, maka dalam kasus ini, berarti mereka menjadi jiwa yang telanjang. Lebih dari itu, seseorang tidak akan bisa memotong telinga manusia dengan pedang jiwa -

"Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunuskan pedangnya, dan meletakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya ". (Injil - Matius 26: 51).

Satu-satunya maksud dari pedang-pedang atau senjata tersebut adalah untuk membuntungkan dan membunuh. Di masa Yesus orang-orang tidak akan membawa pedang hanya untuk mengupas apel atau pisang.

Mengapa Sepasang Pedang Sudah Cukup?
Jika saat itu adalah persiapan untuk perang, lalu mengapa sepasang pedang sudah 'cukup'? Alasarmya adalah Yesus tidak bermaksud menyerang pasukan Romawi. Karena 'temannya' Yudas bekerja sama dengan penguasa kuil. Dia tahu bahwa dia bisa ditangkap dengan cara yang licik oleh kaum Yahudi. Ini menjadi masalah bagi kaum Yahudi. Dalam suatu peperangan melawan penjaga kuil dan kaum gelandangan di kota, dia mungkin menang. Dan dia yakin sekali karena ada Petrus (si batu), Yohanes dan James (Putra Halilintar) serta delapan murid lainnya yang masing-masing bersedia berkorban dipenjara bersamanya bahkan mati demi dirinya ("Semua murid yang lain pun berkata demikian" (Matius 26: 35)). Mereka semua adalah orang Galilea yang mempunyai reputasi kesetiaan, teroris dan pemberontakan terhadap Romawi.

Dengan bersenjatakan tongkat, batu dan pedang serta rasa percaya diri dan keyakinan terhadap gurunya, mereka yakin bisa mengetuk pintu neraka bagi setiap Yahudi yang mengganggu dan melawan mereka.

Ahli Siasat
Dia (Yesus) telah membuktikan bahwa dirinya mempunyai keahlian dalam mengatur strategi dan rencana, peka terhadap sinyal-sinyal bahaya dan banyak akal. Saat itu bukan waktunya untuk duduk dan ongkang-ongkang kaki untuk menjadi sasaran empuk bagi musuh-musuhnya. Tidak? Itu bukanlah sifatnya. Suatu malam, sewaktu sedang menuju Getsemani - kebun zaitun - dengan suatu bangunan berdinding batu yang jauhnya 5 mil dari kota, dia menggambarkan betapa seriusnya situasi saat itu. Resiko yang harus dihadapi apabila mereka gagal dalam serangan ini.

Anda tidak perlu menjadi anggota militer yang jenius untuk menilai itu. Yesus menunjukkan kekuatannya sebagai ahli siasat dengan bersikap seperti anggota Sandhurst (Suatu akademi militer terbaik di Inggris). Beliau menempatkan delapan dari sebelas muridnya pada pintu masuk bangunan tersebut dan memerintahkan mereka:

"…duduklah di sini sementara aku pergi ke sana untuk berdoa." (Injil - Matius 26: 36).

Pertanyaan yang mengganggu para pemikir adalah: "Mengapa mereka semua pergi ke Getsemani?" Untuk beribadah? Apakah mereka tidak bisa pergi ke kuil Sulaiman yang mereka lewati apabila tujuan mereka hanya untuk beribadah? Tidak! Mereka pergi ke kebun itu sehingga mereka berada pada posisi yang lebih baik untuk membela diri dari serangan musuh.

Perhatikan, Yesus tidak mengajak kedelapan muridnya" untuk beribadah. Dia menempatkan muridnya secara strategis pada pintu masuk kebun, mempersenjatai dengan pedang, karena situasi yang mungkin terjadi:

"Dan ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus bersamanya.... Lalu katanya kepada mereka.... Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan aku." (Injil - Matius 26: 37-38).

Kemana dia membawa Petrus serta Yohanes dan Yakobus sekarang? Ke dalam kebun itu! Untuk beribadah? Tidak! Untuk membuat jalur pertahanan - dia menempatkan delapan orang itu pada pintu masuk dan sekarang ketiga murid lainnya yang terkenal fanatik dan bersemangat, dipersenjatai dengan pedang, hanya untuk 'menunggu dan mengawasi' -untuk mengawal! Gambaran ini sangat gamblang. Yesus tidak memberikari gambaran apa pun bagi kita. Dan dia (sendiri) hanya berdoa!

Yesus Berdoa Untuk Meminta Pertolongan
"…dan mulailah ia merasa sedih dan gentar. Lalu katanya kepada mereka, 'Hatiku sangat sedih seperti mau mati rasanya . . . ' Maka ia maju sedikit, lalu sujud (seperti posisi shalat bagi Muslim), dan berdoa, katanya, 'Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaku, tetapi janganlah seperti yang kukehendaki; melainkan seperli yang Engkau kehendaki'…" (Injil - Matius 26: 37-39).

"Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa; Peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Injil - Lukas 22: 44).

Al-Masih Menangis Bagi Umatnya
Apakah arti ratapan dan tangisan ini? Apakah dia menangis karena kulitnya luka? Tidak mungkin ia melakukan hal itu! Karena seperti nasehatnya pada muridnya:

"Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cukillah dan buanglah itu.... Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, maka penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu yang utuh masuk neraka." (Injil -Matius 5: 29-30).

Kita mungkin menilai Yesus dengan tidak adil bila kita menduga bahwa dia menangis seperti seorang wanita untuk menjaga tubuhnya dari luka fisik. Beliau menangis bagi umatnya - kaum Yahudi. Mereka memegang suatu pemikiran yang aneh yaitu bahwa jika mereka berhasil membunuh Al-Masih (Kristus), maka akan menjadi bukti yang meyakinkan terhadap kebohongan Yesus. Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi. Karenanya, penolakan kaum Yahudi terhadap Yesus Putra Maria sebagai Al-Masih yang dijanjikan adalah - Penolakan Yang abadi.


Versi Imajinatif
Cerita yang penuh dengan ratapan tangis yang mengerikan dan membekukan darah ini menimbulkan simpati di hati yang mendalam. Dan para pengabar Injil memanfaatkannya dengan efektif. Kita diceritakan bahwa Yesus ditakdirkan untuk meninggal demi menebus dosa umat manusia. Bahwa dia telah "dipersiapkan untuk menjalani pengorbanan diri, sebelum dunia ini dibuat". Bahwa bahkan sebelum bahan-bahan dasar dunia ini terbentuk, sudah ada suatu kontrak antara "Bapa dan Putranya" dan bahwa pada tahun 4000 setelah Adam (menurut perhitungan Kristen, dunia beserta isinya ini berumur 6000 tahun), Tuhan dalam bentuk Yesus sebagai orang kedua dalam Trinitas yang membingungkan, turun langsung untuk menebus manusia dari dosa turunan dan dosa manusia itu sendiri. ("Trinitas": Dalam ajaran Kristen yang ada dalam Injil - Bahwa ada 3 kesaksian dalam surga yaitu Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu (1 Yohanes 5: 7))

Yesus Tidak Peduli Dengan Perjanjian Surga
Dari peristiwa rencana mempersenjatai diri, sang guru menyebar kekuatannya di Getsemani dan doa yang penuh dengan air mata darah untuk meminta pertolongan Tuhain, tergambar bahwa Yesus tidak mengetahui adanya perjanjian mengenai pengorbanan dirinya. Ini mengingatkan pada cerita Ibrahim yang membiarkan anaknya disembelih sebagai pengorbanan kepada Tuhan.

Korban yang Tidak Rela
Jika ini adalah rencana Tuhan untuk suatu pengorbanan diri bagi menebus dosa umat manusia, maka jelaslah bahwa Tuhan telah salah memilih korban. Calon yang dipilih ini sangat enggan untuk mati. Mempersenjatai diri! Meratap! Berkeringat! Menangis! Mengeluh! Berbeda sekali dengan respon Lord Nelson, seorang pahlawan perang yang terkenal dengan kata-katanya yang abadi:

"Terima kasih Tuhan, saya telah menyelesaikan tugas saya!" Telah jutaan orang sampai saat ini yang dengan suka rela mengorbankan jiwanya bagi raja dan negaranya dengan senyum di wajahnya, dengan teriakan Amandhla! atau Allahu Akbar atau "Tuhan menyelamatkan Sang Ratu". Yesus tidak rela untuk berkorban: Jika ini adalah skenario dari pengorbanan, maka ini adalah adegan yang tidak menjiwai. Ini adalah pembunuhan tingkat pertama dan bukannya pengorbanan diri.

Mayor Yeast-Brown, dalam bukunya Life of a Bengal Lancer meringkas ajaran Kristen tentang pengorbanan ini hanya dengan satu kalimat:

"Tak satu pun suku kafir yang pernah menyusun cerita yang sangat aneh yang penuh dengan dugaan, bahwa manusia lahir dengan dosa bawaan dari nenek moyangnya; dan dosa bawaan itu (yang sebetulnya bukanlah tanggungjawabnya secara pribadi) harus ditebus; dan bahwa sang pencipta alam beserta isinya ini telah mengorbankan satu-satunya putranya untuk menebus kutukan misterius ini."

Komoditi yang Ditawarkan
"Tak satu pun suku kafir!" kata orang Inggris ini. Tetapi sebagian besar negara di Barat hidup dan mati dengan 'dongengan' ini. Jika tidak ada lagi barang untuk konsumsi rumah tangga, maka cerita ini masih bagus untuk ditawarkan! Lebih dari 62.000 misionaris mengelilingi dunia, mengajak orang-orang yang mereka sebut "penyembah berhala" . Lebih dari 40% dari penyembah berhala ini adalah anggota sekte "born again" (Lahir kembali) di Amerika! "Born-again" (lahir kembali): salah satu sekte pemujaan berhala di dalam Kristen. Billy Graham mengaku bahwa ada 70 juta pemujaan seperti ini di Amerika. Di San Francisco lebih dari seperempat juta kaum gay dan 50 lesbian bergabung. Di New York, telah satu juta lebih laki-laki dan wanita, dan sepertiga dari laki-laki ini adalah kaum yang melakukan sodomi. Keseluruhannya lebih dari 10 juta orang yang bermasalah dengan minuman keras di USA. Jika ini benar bahwa ada 70 juta orang anggota 'born-again' seperti cerita mereka, maka ini memberikan kebohongan pada Paulus "... sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan. . . "- ( 1 Korintus 5 : 6). Di sini, di Kristen Barat, tidak hanya sepertiga ragi yang bisa memfermentasi ragi. Aneh!)

Aneh mungkin kedengarannya, setelah bangkit dari doanya, Yesus mendapati bahwa murid-muridnya tertidur dengan lelapnya. Lagi dan lagi, dia meratap:

Yesus - Cobaannya
"Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan aku?" (Injil - Matius 26: 40).
"Lalu ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga. Dan ketika ia kembali pula Ia mendapati mereka sedang tidur..." (Injil - Markus 14: 39-40).

Markus meratapi bahwa murid-murid tersebut tidak bisa dimaafkan karena kelemahan dan kelengahan mereka. Dia mencatat:

"Mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada Yesus" (Injil - Markus 14: 40).

Akan tetapi Lukas, orang yang paling jelas, paling berhubungan dan sangat sistematis sebagai penulis Injil, mengemukakan alasan mengapa murid-muridnya ini tertidur. Dia berkata:

"Lalu ia bangkit dari doanya dan kembali kepada murid-muridnya, tetapi ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita". (Injil - Lukas 22: 45).

Alasan yang Zidak Wajar
Lukas, meskipun bukan anggota dari duabelas murid terpilih Yesus, telah memberikan sejumlah penjelasan menurut orang-orang Kristen. Bagi mereka, dia adalah 'ahli sejarah terbaik', 'tabib tercinta' dan lain-lain. Sebagai seorang tabib, teorinya mengenai orang yang "tertidur karena duka-cita" adalah unik. Tangis, ratapan, kengerian dan penderitaan yang dialami selama perjalanan dari Yerusalem ke Getsemani biasanya akan memberikan tekanan dan kesiagaan pada orang-orang yang bijaksana. Mengapa kesengsaraan ini malah meninabobokkan murid-murid tersebut? Apakah ilmu psikologi mereka berbeda dengan manusia abad 20? Profesor-profesor psikologi telah 'mengeluarkan pendapat-pendapat bahwa di bawah tekanan, stress dan ketakutan, kelenjar adrenalin akan menghasilkan hormon ke saluran darah - diinjeksikan secara alami - yang akan mengusir semua rasa kantuk. Apakah mungkin bahwa murid-murid Yesus itu telah makan terlalu banyak dan minum di saat perjamuan terakhir sebelum berangkat ke Getsemani.

38 Kebijakan atau Keberanian

Salah Perhitungan yang Kedua
Yesus salah perhitungan:
1. Melihat antusiasme yang ditunjukkan oleh murid-murid-nya pada acara perjamuan malam, dia yakin bahwa mereka bisa melawan Yahudi yang akan menangkapnya.
2. Yahudi lebih cerdik dari apa yang dipikirnya. Mereka membawa tentara Romawi bersama mereka.

Pemikir-pemikir Kristen tidak kurang cerdik dengan terjemahan mereka dan memanipulasi Injil. Mereka telah merubah kata-kata "Pasukan Romawi" dengan menyingkat "pasukan" dan sekarang dari kata pasukan menjadi 'sekelompok orang' dan 'penjaga':

"Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sekelompok orang dan penjaga-penjaga rumah Allah yang disuruh oleh Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata". (Injil - Yohanes 18: 3).

Tertangkap Sewaktu Lengah
Murid-murid tertangkap, dalam bahasa orang Inggris," dengan celana mereka yang melorot". Secara harfiah berarti mereka tertangkap ketika sedang lengah/tidur. Musuh menginjak-injak mereka dengan kasar. Hanya satu di antara mereka yang sempat mengajukan pertanyaan:

"... Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang." (Injil - Lukas 22: 29).

Tetapi sebelum Yesus bisa menjawab pertanyaan tersebut, Petrus yang pemberani mengeluarkan pedangnya dan memotong telinga kanan salah seorang musuhnya. Yesus tidak melawan tentara Romawi tersebut. Menyadari bahwa situasi sudah berbalik dan tidak berjalan sesuai dengan strateginya, dia menasehatkan murid-muridnya:

".. Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barang siapa yang menggunakan pedang akan binasa oleh pedang ". (Injil - Matius 26: 52).

Perubahan Strategi
Apakah Yesus tidak mengetahui makna dari pernyataannya ketika dia menyuruh murid-muridnya untuk menjual jubahnya dan membeli pedang? Tentunya dia tahu! Lalu mengapa sekarang malah bertentangan? Sebenarnya tidak ada pertentangan! Situasi telah berubah, jadi strategi harus juga dirubah. Dia menyadari bahwa melawan tentara yang terlatih dan bersenjatakan lengkap dengan mengandalkan pasukannya yang masih mengantuk dan tidak siap, hanya merupakan tindakan bunuh diri.

Pangeran Perdamaian???
Kenapa orang Kristen yang pandai berdebat dan berpikir tidak memberikan penghargaan atas pemikiran yang wajar ini? Karena telah diprogram selama 2000 tahun bahwa Yesus adalah "Nabi', "Putra Perdamaian', tidak pernah mengganggu lalat sekalipun. Mereka melupakan sisi lain sifat alami manusia yang haus darah dan panas! Mereka lupa perintahnya kepada pasukannya untuk menghadapi musuh-musuhnya yang tidak menyukai dan melawan perintahnya, dengan mengusir mereka:

"... dan bunuhlah mereka di depan mataku". (Injil -Lukas 19: 27).

"Janganlah kamu menyangka bahwa aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang."(Injil-Matius 10: 34).

"Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah aku harapkan, api itu telah menyala! Kamu menyangka bahwa aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kataku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan". (Injil - Lukas 12: 49 dan 51)

Berdasarkan gambaran ayat-ayat di atas yang diucapkan Yesus kepada pendengarnya saat itu, maka setelah Petrus menggunakan pedangnya, berarti penyembelihan itu memang sudah diperintahkan dan tanpa penyesalan, sesuai dengan apa yang dilakukan nenek moyangnya yaitu Yosua yang menyerang dan membantai orang-orang di Yericko.

"Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesua-tu yang ada di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, bahkan lembu, domba dan keledai ". (Injil - Yosua 6: 21).

Dan penulis Injil mau tidak mau menempatkan kata-kata tersebut sebagai perkataan Yesus sebagai pemenuhan ramalan Vaticinium Ex Eventu (ramalan setelah kejadian) sebagaimana catatan dari moyangnya (?), Daud.

Kegagalan dan Pengadilan
Perjalanan menuju Yerusalem telah gagal. Penyerangan di bukit Zaitun telah membuktikan kegagalan. Apabila ada hadiah bagi keberhasilan maka akan ada pula balasan untuk kegagalan. Lawan sangat berat! Ditambah dengan adanya kesengsaraan, cobaan, keringat dan darah.

Dengan tangan-tangannya yang kuat, tentara-tentara Romawi menyeret tubuh Yesus dari Getsemani ke Annas dan dari Annas ke Mahkamah Agama dan dipertemukan dengan Uskup Agung dan sebagaimana yang ditunjukkan kaum Yahudi ke Sanhedrin, untuk menghadapi pengadilan dan hukuman.

Ketika jiwa Yesus terancam dalam sidang pengadilan musuh-musuhnya, dimana para pahlawan-pahlawannya yang seharusnya membela dengan tangisan perang; "Guru, kami siap mati demi engkau, kami siap dipenjara demi engkau!", Markus, orang pertama yang menulis Injil, dengan tidak merasa malu dan tanpa basa-basi berkata:

"Lalu semua murid itu meninggalkan dia dan melarikan diri ". (Injil - Markus 14: 50)

Para penulis keduapuluh tujuh Kitab Perjanjian Baru tidak bisa menemukan pembelotan yang memalukan seperti itu di Kitab-Kitab Yahudi (Perjanjian Lama) untuk memenuhi ramalan. Jika di sana ada, pasti mereka telah mengeksploitasinya dengan cepat.

Merenungkan Kembali Kegagalan
Dalam suatu perdebatan antara Islam dan Kristen di SABC TV salah seorang partisipan yang mengaku dari sekte 'kelahirkan kembali' mengajak untuk merenungkan kata "Pembelotan". Dia mengucapkan kata "Pembelotan" dengan begitu senangnya seolah-olah mengatakan kemenangan dan bukannya suatu kegagalan yang memalukan. Para penyebar Injil telah mengembangkan suatu penyakit yang memalukan dan tercela. Setiap orang, laki-laki atau perempuan penganut sekte tersebut diperbolehkan melakukan perzinahan, mabuk, meminum obat-obatan terlarang dan perbuatan seperti binatang yang lainnya. Ini menunjukkan bahwa seseorang yang merupakan sampah masyarakat merupakan calon dari penganut sekte ini.

39 Pengadilan Terhadap Yesus

Pergi Ketika Dibutuhkan
Dalam sejarah dunia, tidak ada pengkhianatan yang menjijikkan seperti yang terjadi pada Yesus. Dari awal sampai akhir, Yesus menerima tanggapan yang buruk dari orang-orang yang dipilihnya. Profesor Momerie dengan ringkas menyimpulkan sikap murid-murid Yesus itu terhadap gurunya:

"Murid-murid Yesus selalu salah mengerti terhadap dirinya dan kerjanya. Menginginkan dia. untuk mengumumkan diri sebagai Raja Yahudi; menginginkan dia untuk memanggil api dari surga; menginginkan duduk di sebelah kanan atau di sebelah kirinya di kerajaannya; menginginkan dia menunjuk mereka pada bapanya untuk membuat Tuhan dapat dili-hat secara fisik oleh mata; menginginkan dia melakukan sesuatu bagi dirinya dan diri mereka, yaitu segala sesuatu yang tidak sesuai dengan rencana besarnya. Ini adalah gambaran bagaimana mereka memperlakukan dia sampai dengan akhir dan ketika saat akhir datang mereka meninggalkannya dan lari."

Jika Muhammad adalah "Orang yang paling berpengaruh sepanjang sejarah", Michael H. Hart,
Jika Muhammad adalah "Orang yang berkepribadian religius yang paling sukses", Ensiklopedia Britania edisi ke 11.
Jika Muharnmad adalah "Pemimpin terbesar sepanjang waktu", Lamartine dalam Sejarah Turki.
Maka bisa diakui bahwa berdasarkan penilaian tersebut Yesus Kristus adalah "Rasul Allah yang paling tidak beruntung".

Murid-murid Yesus selalu salah mengartikan terhadapnya. Bangsanya, Yahudi selalu salah dalam menggambar ucapannya, dan para pengikutnya selalu salah mengarti ajarannya, bahkan sampai dengan hari ini. Jika Yesus adalah orang Jepang dan bukannya orang Yahudi, tentu saja akan mendapat kehormatan karena melakukan 'harakiri' (bunuh diri) daripada menanggung pembelotan dan ketidak-setiaan pengikutnya.

Keputusan yang Telah Ditetapkan
Nasib Yesus sudah diputuskan: Imam Besar di Mahkamah Agama (Kepala Imam-imam Yahudi) adalah orang yang mengambil keputusan pada setiap pengadilan sipil berdasarkan persangkaannya terhadap terdakwa. Dia telah memutuskan bahwa Yesus harus mati, tanpa mendengar persidangan pembelaan dan lain-lain. Dia telah merekomendasikan kepada mahkamah untuk membunuh Yesus bahkan sebelum terjadi kasus tersebut.

"... Bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita, daripada seluruh bangsa kita ini binasa''. (Injil - Yohanes 11: 50).

Yesus harus dimusnahkan! Tidak ada pertanyaan apakah itu benar atau salah, adil atau tidak adil. Itu adalah "langkah yang bijaksana" Pengadilan hanyalah sebuah sandiwara. Dengan jalan apa saja, mereka menyatakan bahwa Yesus bersalah dan harus dibunuh. Di tengah malam sekitar jam 2 dini hari, kaum Yahudi dikumpulkan untuk bersaksi melawan Yesus. Suatu pengadilan yang diselenggarakan lewat tengah malam adalah di luar kebiasaan kaum Yahudi, tetapi siapa yang peduli? Meskipun ada jaksa dan juri yang simpatik dan berani, tetapi saksi-saksi palsu beserta bukti-buktinya tidak dapat dihitung karena banyaknya.

Itu sudah keterlaluan bagi Yesus. Beliau tidak dapat menahan dirinya untuk tetap diam. Dia harus membantah. Dia mengajukan pembelaannya dengan kata-katanya sendiri.

"… Aku berbicara terus terang kepada dunia, Aku selalIu mengajar di rumah rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul, Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi ". (Injil - Yohanes 18: 20).

Sebagai tambahan, dia mengatakan bahwa dia hanya mengajarkan ajaran-ajaran yang hanya bisa dipahami oleh beberapa orang tertentu saja dan tidak bersifat rahasia. Dia tidak mengajarkan apapun secara pribadi, sesuatu yang tidak dia siapkan untuk dipublikasikan. Dalam kasus ini kaum Yahudi tidak bisa mencari pasukan saksi untuk bersaksi melawan dia. Tetapi pengadilan hanyalah sandiwara! Orang-orang Yahudi itu bahkan tidak bisa memberikan 2 orang yang pernyataannya sama! "Dalam ha1 ini pun kesaksian mereka tidak sesuai satu dengan lainnya" (Markus 14: 59). Pendapat Yesus ini sangat keras sehingga seorang penjaga yang berdiri di situ menampar mukanya supaya dia diam. Yesus menjadi takut? Tidak! Malahan dia berkata lebih lanjut:

".. Jikalau kataku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kataku itu benar, mengapakah engkau menampar aku?" (Injil - Yohanes 18: 23).

Mereka memanfaatkan kesempatan - sekarang atau tidak sama sekali. Secara legal mereka tidak bisa menghukum Yesus. Imam Besat harus ikut campur tangan. Katanya kepada Yesus:

"... Apakah engkau Mesiah, anak dari Yang Terpuji? Jawab Yesus, Akulah dia ...." (Injil - Markus 14: 61-62).

'Putra Tuhan' - Bukan Penghinaan
Tidak ada maksud penghinaan ataupun pengkhianatan dalam pengakuan Yesus tersebut. 'Christ' adalah terjemahan Yunani dari bahasa Yahudi 'Messiah' yang berarti 'orang yang suci' atau 'orang yang dijanjikan'. Dimanapun juga, kata Christ disamakan dengan Tuhan. Kita harus memisahkan hal ini dari doktrin Kristen paganis tentang inkarnasi, dimana Tuhan menjadi manusia. Pengharapan Yahudi tentang seorang Messiah (Al-Masih) tidak mengidentifikasikan Al-Masih dengan Tuhan. Sesungguhnya, ajaran Yahudi yang bersifat monotheisme mengeluarkan seluruh pemahaman pagan seperti itu. 'Putra Tuhan' juga merupakan suatu ungkapan yang biasa dalam ajaran Yahudi. Tuhan kelihatannya mempunyai banyak sekali putra di dalam kitab Yahudi. Tapi jika Anda mencari masalah, Anda tak perlu mencari jauh-jauh.

Anda akan mendapatkannya dalam masalah ini. Imam Besar sangat gembira. Dia merasa bahwa senjatanya telah merobek pertahanan Yesus. Untuk mendramatisir kemenangannya, dia mulai mengoyak pakaiannya.

"... Untuk apa kita perlu saksi lagi? Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan bahwa dia harus dihukum mati (Injil - Markus 14: 63-64).

Bersalah Atau Tidak-"Yesus Harus Mati", Kaum Yahudi telah salah menilai Yesus bahwa dia menghina dan berkhianat terhadap ajaran agama. Kristen adalah 'sama' dengan Yahudi dalam hal menghina Yesus, tetapi masalahnya berbeda. Baik Yahudi maupun Kristen keduanya menginginkan Yesus mati. Satu untuk "pembersihan diri" dan yang satu lagi untuk "penebusan dosa".

Keputusan diambil dengan cepat dan bulat. Tapi tanpa izin tentara Romawi, mereka tidak bisa menghukumnya. Pagi-pagi sekali, mereka membawa Yesus ke Pilatus, karena seperti yang mereka katakan:

".. . Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang". (Injil - Yohanes 18: 31).

Pilatus Mengelak Dari Tanggung Jawab
Sewaktu mengetahui bahwa Yesus adalah seorang Galilea, yaitu kelompok orang yang sering menjadi masalah pokok baginya, Pilatus merasa bahwa dia harus mengelakkan tanggung jawab tersebut ke Herodes (Lukas 23: 7). Herodes hanya mengolok-olok dan menistakan Yesus. Lalu Herodes mengirimkan Yesus kembali ke Pilatus.

Kaum Yahudi telah mendakwa Yesus dengan tuduhan penghinaan terhadap Tuhan. Seorang laki-laki yang mengaku sebagai Tuhan tanpa bukti yang jelas. Akan tetapi tuduhan seperti ini tidak akan mempengaruhi Pilatus. Karena dia sendiri mempunyai banyak Tuhan yang berbentuk manusia. Yupiter, Pluto, Vulcano, Eros, Mars, Neptunus, Apolo dan Zeus adalah beberapa nama dari kerajaan dewanya. bertambah atau berkurang satu tidak akan menjadi masalah baginya. Hal ini diketahui dengan baik oleh kaum Yahudi. Maka mereka merubah tuduhan penghinaan menjadi pengkhianatan. Mereka memfitnah:

". .. Telah kedapatan oleh kami bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang dirinya ia mengatakan bahwa ia adalah Knstus, ialah Raja" (Injil - Lukas 23: 2).

Kesalahan Menilai yang Kedua
Penilaian tersebut tentu saja salah. Berlawanan dengan apa yang mereka kemukakan, Yesus berkata:

"... Berikarlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepadanya dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah" (Injil - Matius 22: 21 ).

Apakah ini subversif? Sebagaimana kaum Kristen (Kaum Kristiani mengartikan kata 'Christ' sebagai Tuhan!), kaum Yahudi juga ikut membuat arti dari dari kata "Christ" yaitu "Seorang Raja!", sehingga lebih mudah bagi mereka untuk mengajukan Yesus sebagai lawan bagi pemimpin Ro-mawi. Pilatus menanggapi maksud Yahudi tersebut. Padahal Yesus adalah orang yang lembut, pasif dan kelihatannya bukan merupakan lawan yang berbahaya. Dia tidak seperti pahlawan perang, pemimpin politik ataupun anggota teroris.

Pembelaan yang Bagus Sekali - dan Keputusan yang Adil

Dengan ragu-ragu Pilatus bertanya pada Yesus:
"... Engkau inikah raja orang Yahudi? Jawab Yesus, 'Kerajaanku bukan dari dunia ini, jika kerajaanku dari dunia ini, pasti hamba-hambaku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku bukan dari sini'…" (Injil - Yohanes 18: 33-36).

Suatu pembelaan yang bagus sekali! Tak satu pun pengacara pembela yang bisa melakukan pembelaan sebaik itu. Sebagai Rasul Tuhan, dia tidak bisa mengingkari status keagamaannya. Miliknya adalah kerajaan spiritual. Semuanya ini tidak masuk akal bagi Pilatus. Dia pikir Yesus mungkin saja menipu atau gila, tetapi tidak membahayakan negaranya. Dia tidak menentang kerajaan Romawi. Pilatus lalu mendatangi kaum Yahudi dan menetapkan keputusannya dengan tegas:

"... Aku tidak mendapati kesalahan apapun padanya (Injil - Yohanes 18: 38).

Meskipun Matius, Markus, Lukas dan Yohanes dianggap menulis kehidupan Yesus ini sendiri-sendiri, tetapi mengherankan karena kelihatannya seperti 'synoptist' (Synoptist: melihat hanya dari satu sudut/satu sisi.) Tiga orang pertama dari keempat orang tersebut, tidak pernah mendengar kata-kata "kerajaanku bukan dari bumi ini" dan seterusnya. Jika Tuhan mendiktekan kata-kata ini khusus untuk Yohanes atau jika dia telah diberitahukan oleh saksi mata, maka kata-kata ini pasti keluar dari bibir Yesus. Perkataan yang paling baik untuk melawan tuduhan kaum Yahudi. Bagaimana kata-kata ini bisa terdengar oleh orang lain, tanpa Yesus membuka mulutnya?

Berbicara dengan Mulut Terkatup
Para penginjil selalu berkotbah, bernyanyi dan klaim bahwa Yesus dibawa:
"ke pembantaian seperti anak domba Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan dirinya ditindas sehingga tidak membuka mulutnya" (Injil - Yesaya 53: 7).

Saya akan mengutip kata demi kata dari Injil, agar Anda bisa mempelajari penyakit baru dari pemuja-pemuja Injil, yang bahkan mahasiswa-mahasiswa hukum pun tertimpa penyakit ini. Ia berkata,

----------
Yesaya membuat ramalan tentang Yesus Kristus: Dia tidak mau membela dirinya sendiri di pengadilan tersebut (Yesus). "Dia tidak membuka mulutnya"
----------

Jika Anda kebetulan bertemu dengan pemuja-pemuja seperti itu, maka tanyakan pada mereka, "Apakah Yesus berbicara dengan mulut tertutup? Bagaimana ungkapan-ungkapan berikut, yang diatributkan kepada Yesus, keluar dari bibir Yesus tanpa membuka mulutnya -

a. Di hadapan Pilatus: "Kerajaanku bukan dari dunia ini" (Injil - Yohanes 18: 36).
b. Di hadapan Imam Besar: "Jikalau kataku itu salah, tunjukkan salahnya, tetapi jikalau kataku itu benar, mengapakan engkau menampar aku?" (Injil-Yohanes 18: 23).
c. Di hadapan Tuhan di bukit Zaitun: "Ya bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaku…" (Injil - Matius 26: 39).

Kita sebagai Muslim percaya kepada mukjizat-mukjizat Yesus, tetapi kita tidak yakin bahwa dia adalah seorang Ventriloquism (Seni berbicara atau mengeluarkan bunyi sedemikian rupa sehingga seolah-olah sumber suara itu berasal dari orang lain, seperti Ria Enes dengan bonekanya, Susan, pent.) Setiap kali diperlukan, selama pengadilan dan penyidangan kepadanya, Yesus membuka mulutnya, mengatakan "seperti yang tercantum dalam Injil". Tetapi bagi mereka yang menolak untuk melihat atau mendengar, kita hanya bisa mencoba menghibur dengan kata-kata sang guru:

"... sekalipun melihat, mereka tidak melihatdan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti". (Injil - Matius 13: 13).

Pemerasan
Dalam masalah tersebut, Pilatus menemukan bahwa Yesus tidak bersalah! Musuh-musuh beliau berkeras dengan memeras Pilatus, sambil berkata:

".. jikalau engkau membebaskan dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar; Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, Ia bukanlah sahabat Kaisar". (Injil - Yohanes 19: 12)

Ketika persidangan sedang berjalan, istri Pilatus mengirimkan pesan kepadanya:

"Jangan engkau mencampuri perkara orang yang benar itu, sebab karena dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam ". (Injil - Matius 27: 19).

Meskipun Pilatus segan untuk menghukum orang yang tidak bersalah dan berbahaya, dan istrinya pun membelanya berdasarkan mimpinya, tetapi Pilatus tidak bisa menentang pengaruh kaum Yahudi. Dia terpaksa memenuhi teriakan kaum Yahudi:

"Ia harus dlsalibkan!" Pilatus mengambil air dan membasuh tangannya. Di hadapan orang banyak dan berkata, 'Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; Itu urusan kamu sendiri'…" (Injil - Matius 27: 23-24).

Kalian kaum Yahudi, bersalah terhadap tindakan yang tidak adil ini. Dan Pilatus menyerahkan Yesus untuk disalib.


40 Metode Penyaliban

Asal Mula Penyaliban
Penyaliban adalah model yang umum dipakai untuk menghukum tahanan politik, pembunuh dan pemberontak. Lama sebelum kelahiran Yesus, bangsa Phoenix telah mengadakan percobaan dengan berbagai metoda untuk meng-hukum orang-orang yang mengganggu kehidupan sosial masyarakat. Mereka telah mencoba cara menggantung, menembak, melempari dengan batu, menenggelamkan di air, dan lain-lain. Tetapi semuanya itu efeknya terlalu cepat bagi kematian. Maka mereka mengembangkan metoda penyalib-an, yaitu sistem yang menghasilkan suatu kematian perlahan--lahan.

Dua Metode Penyaliban
Bangsa Rornawi mengadopsi dan menyempurnakan sistem tersebut. Mereka mengembangkan suatu metode penyaliban untuk kematian yang cepat dan satu lagi untuk kematian yang perlahan-lahan.

Pelukis-pelukis ulung Kristen (Michael Angelo, Rembrandt, Leonardo da Vinci, dan lain-lain) bingung sewaktu melukis gambaran yang mengerikan tentang penyaliban. Mereka melukis dua perampok yang secara bersamaan disalib dengan Yesus, satu di sebelah kanan dan yang satu di sebelah kiri Yesus. Keduanya dikenakan metode cepat sedang Yesus dikenakan metode perlahan-lahan.

Bangsa Romawi tidak pernah memadukan dua metode yang berbeda ini. Mereka tidak pernah bingung seperti pelukis-pelukis Kristen dengan metode cepat dan perlahan-lahan. Pelukis-pelukis lama melukis campuran metode cepat dan perlahan, dalam menggambarkan tubuh Yesus yang disangga kayu salib, misalnya dengan pelana atau tanpa pelana; paku-paku atau tali kulit untuk mengikat kedua lengan pada kayu salib dan juga kayu penyangga untuk kaki atau paku besar.

"Ketidakbenaran Kitab Injil"
Bertentangan dengan keyakinan umum, Yesus tidak dipakukan ke kayu salib tetapi diikat seperti kedua orang lain-nya. Sebagai tambahan pengetahuan, kita harus menghargai cerita Thomas yang meragukan sebagai suatu 'pemalsuan Injil' yang menggemparkan, sama seperti cerita perempuan yang tertangkap sedang berzina. Lihat halaman halaman selanjutnya yang merupakan kopi satu halaman dari Injil Yohanes bab 8 yang dimulai dengan ayat 12. Bisakah Anda bayangkan bahwa ada satu bab dalam kitab suci yang dimulai dengan ayat ke 12 sebagai ayat pertamanya? Ayat-ayat 1 sampai dengan 11 dihapus sebagai suatu pemalsuan oleh 32 pelajar-pelajar Kristen yang didukung oleh 50 aliran-aliran Kristen lainnya dan menamainya versi Injil yang terbaru -RSV (RSV, singkatan dari Revised Standars Version (versi Standar yang telah direvisi) pertama kali dipublikasikan tahun 1952. Para penterjemah mengaku bahwa mereka memiliki 'naskah Injil yang paling asli' dimana mereka mendapatkan bahwa cerita tentang perzinahan itu adalah palsu.

Ketergesaan Mereka: Rahmat di Balik Musibah
Kaum Yahudi sangat ingin Yesus cepat-cepat dibunuh. Ingat persidangan di tengah malam? Pagi-pagi sekali mereka menyeretnya ke Pilatus. Dari Pilatus ke Herodes. Dari Herodes kembali ke Pilatus. Menurut salah seorang Amerika yang menganut 'kelahiran kembali (born-again)', ada enam persidangan sepanjang 12 jam. Pada waktu-waktu sibuk di Yerusalem yaitu setelah Pesta Paskah, orang-orang Yahudi itu tidak mempunyai pekerjaan selain berharap dapat mengadili Yesus. Tentunya kejadian ini telah diatur seperti dalam suatu pengambilan adegan di film. Cepat! Cepat! Cepat!

-----------------------------------------------
[This page is reproduced from the RSV 1952]

JOHN 7
mus, who had gone to him before, and who was one of them, said to them, "Does our law judge a man without first giving him a hearing and learning what he does?" They replied, "Are you from Galilee too? Search and you will see that no prophet is to rise ftom Galilee."

[8] Again Jesus spoke to them, saying, "I am the light of the world; he who follows me will not walk in darkness but will have the light of life" The Pharisees then said to him, ''You are bearing witness to yourself; your testimony is not true. Jesus answered, "Even if I do bear witness to myself, my testimony is true, for I know whence I have come and whither I am going, but you do not know whence I come or whither I am going. You …of this world. I told you that you would die in your sins, for you will die in your sins unless you believe that I am he." They said to him "who are you?" Jesus said to them, "Even what I have told yau from the beginning. I have much to say about you and much to judge; but he who sent me is true and I declare to the world what I have heard from him." They did not undersiand that he spoke to them of the Father. So Jesus said, "When you have lifted up the Son af man, then you will know that I am he, and that I do nothing on my own authority but speak thus as the Father taught me And he who sent me is with me; he has not left me alone, for I always do what is pleas-ing to him." As he spoke thus, many believed in him.

[This is a footnote, reproduced as is from the Bible]
-------------------------------------------------------------------

Menurut para penulis Injil, kaum Yahudi dan Romawi mengikat Yesus di kayu salib jam 12 siang (Matius 27: 46) dan pada jam 3 dia melepaskan nyawanya. Dia mati (?). Yahudi memang kaum yang aneh! Mereka ingin Yesus disalibkan secepat mungkin; tetapi ketika mereka telah berhasil menyalib, mereka tergoda untuk menurunkannya kembali. Bisakah Anda menebak kenapa? Hari suci mereka - Sabbath (Sabtu)! Mereka telah diperingatkan di dalam Kitab Nabi Musa yang kelima:

"Maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; Janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, Kepadamu menjadi milik pusakamu". (Injil - Ulangan 21: 23).

Untuk meredakan keberatan Yahudi tentang Sabbath (atau alasan lainnya); jika diperlukan untuk mempercepat kematian di tiang salib, para penjagal telah menyiapkan cara dengan mematahkan kaki dan korbari akan mati karena
lemas dalam satu jam. Ini adalah metode cepat.

41 Cara Tuhan Bukanlah Cara Kita

Apakah doa Yesus didengar? Dia telah menangis untuk meminta pertolongan pada Bapa-nya di surga:

"Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Injil - Lukas 22: 44).

Apa yang bisa diharapkan dari doa yang begitu menyayat hati dan mendesak? Salah satu dari keempat saudara laki-laki (Umat Kristen menganggap Yesus mempunyai saudara-saudara laki-laki dan perempuan hasil perkawinan Maria dengan Yusuf, tukang kayu) Yesus mengingatkan kita bahwa:

"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Injil - Yakobus 5: 16).

Sungguh suatu doa yang sepenuh hati! Sungguh suatu tangis yang membekukan darah! Sungguh menyedihkan dan menyayat hati! Suatu ucapan yang sinis mengatakan bahwa Tuhan pun akan turun dari singgasananya mendengar doa yang seperti itu. (Tuhan Yang Maha Kuasa tidak turun atau pun naik. Dia hadir dimana pun juga).

Tuhan Menerima Doa Yesus
Paulus menegaskan bahwa permohonan Yesus didengar:
"Dalam hidupnya sebagai manusia, ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkannya dari maut, dan karena kesalehannya, ia telah didengarkan ". (Inj' - Tbrani 5: 7).

Apa arti "Tuhan Mendengar" doanya! Itu berarti bahwa Tuhan menerima doanya. Tuhan Yang Maha Kuasa tidak pernah tuli. Dia adalah Tuhan Yang Maha Mendengar. Dia mendengar (menerima) permohonan Yesus seperti juga Dia mendengar (menerima) doa Ibrahim. Ibrahim di usianya yang telah tua, berdoa agar mendapat anak dan Ismail pun lahir. Kata-kata Ibrahim didengar. 'Ismail' secara harfiah dalam bahasa Ibrani berarti 'Tuhan mendengar'. Zakaria juga di usianya yang telah tua, berdoa agar mendapat anak dan Tuhan mendengar (menerima) doanya, dan Yohanes sang Pembabtis-pun lahir. Sekarang Yesus menangis memohon pertolongan, dan Tuhan mendengar (menerima) doanya.

"Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepadanya untuk memberi kekuatan kepadanya". (Injil -Lukas 22: 43).

Memperkuat keyakinannya, dengan harapan Tuhan akan menyelamatkannya. Ini adalah apa yang sebenarnya diharap dari Tuhan. Kapan dan bagaimana itu tergantung dari Tuhan. Cara Dia tidaklah sama dengan cara kita sebagai manusia. Hitunglah Rahmat-Nya selama ini:
1. Suatu jaminan dari surga.
2. Pilatus menyimpulkan bahwa dia tidak bersalah.
3. Istri Pilatus bermimpi bahwa dia tidak bersalah dan berbahaya.
4. Kakinya tidak patah.
5. Yahudi ingin cepat menurunkannya dari kayu salib.

Apa Guna - "Tulang Belulang"
Pada nomor 4 di atas adalah: "dan mereka tidak mematahkan kakinya", kita diberitahu bahwa itu sesuai dengan ramalan:

"Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah ". (Injil - Mazmur 34: 21).

Jika tulang-tulang korban harus dijaga, maka akan sangat menguntungkan jika orang itu hidup! Bagi seseorang yang sudah mati, tulang-tulang yang lengkap tidak berarti apa-apa meskipun terpotong-potong atau terpecah-pecah. Tidak akan ada perbedaannya bagi kebangkitan tubuh, jiwa ataupun roh. Tetapi bagi orang yang tetap hidup sewaktu disalib (seperti dua orang yang disalib bersama Yesus), kaki yang patah membuat semuanya berbeda antara hidup dan mati.

Orang Romawi tidak mematahkan tulang Yesus bukan karena ramalan. Alasan mereka adalah:

"…Melihat bahwa ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya" (Injil Yohanes 19: 33).

"Melihat" adalah kata yang sederhana. Kita mungkin bertanya; apa yang telah mereka lihat? Bisakah itu menjadi kenyataan dari kata-kata Yesus, "Kamu akan melihat dan melihat, namun tidak merasa "- Matius 13: 14). Ketika Yohanes berkata bahwa tentara tersebut 'melihat', maksudnya adalah bahwa mereka menduga. Karena saat itu tidak ada stetoskop untuk meyakinkan tentang kematian dan tidak ada orang yang menyentuh tubuhnya ataupun merasakan nadinya untuk menyimpulkan bahwa "Dia telah mati" . Saya lihat bahwa dalam kata "melihat" adalah cara lain dari rencana Tuhan untuk menyelamatkan Yesus.

42 Kebangkitan Kembali Setiap Hari

Lebih Aneh Dibanding Cerita Fiksi
Dengan semua kemajuan di bidang kesehatan sejak jaman Yesus, dengan peralatan yang modern yang kita punya sekarang ini, ratusan orang setiap hari telah bisa dinyatakan 'meninggal'. Sewaktu menulis buku ini, saya ingat cerita tentang Mr. Barnabas yang hidup kembali sewaktu sedang dibawa menuju kamar mayat, setelah dinyatakan meninggal oleh dokter-dokter yang memiliki peralatan medis modern. Berita itu bagaikan suatu kejutan di tahun baru 1984. Juga ada kejutan lain dari Ripley's "BELIEVE IT OR NOT" tentang hal yang sama yang terjadi di tahun 1886. Tulisan mengenai orang-orang yang kembali dari kematian selalu menarik. Di bawah ini ada daftar tulisan-tulisan tersebut.

Bangkit KembaIi Atau Sadar Kembali?
1. Seorang anak perempuan yang telah `meninggal' menceritakan bagaimana dia bisa kembali hidup (setelah 4 hari) - (Daily News 15/11/55).
2. Seorang laki-laki meninggal selama 2 jam: masih hidup- "Keajaiban" mengherankan para dokter - (Sunday Tribune 27/3/60).
3. Dia meninggal selama 4 menit - Jantungnya berhenti berdenyut tetapi dia tetap hidup (Sunday Express 23/7/61).
4. Dia tidak tahu bahwa dia telah mati selama 90 detik - Cape Argus 16/3/61).
5. Dr Hitge kembali dari kematiannya- ( Cape Argus 4/5/61).
6. Peti mati bergerak - Seorang anak muda nyaris kabur sewaktu sedang dikuburkan dan hidup kembali- (Sunday Tribune 13/5/62).
7. Kembali dari kematian - Setelah dianggap meninggal selama 2 hari - (Post 25/7/65)
8. "Mayat° berkedip saat akan dimakamkan - Dokter telah menulis sertifikat kematian (Daily News 25/3/75).
9. "Dianggap meninggal" -Toddler hidup kembali setelah perjuangan panjang untuk bangkit kembali- (Natal Mercury 5/12/82).
10. Apakah dia mati atau hidup? - Dilema yang dihadapi dokter-dokter ahli transplantasi - (Sunday Tribune 17/ 7/83)
11. Dikocok dan diaduk - Dinyatakan meninggal karena terlalu banyak minuman keras selama Natal - (Daily News3/1/84).

Daftar di atas tentunya kurang lengkap tanpa foto suatu klub eksekutif dimana para anggotanya adalah orang-orang yang telah mati dan hidup kembali! Jika semua yang terjadi pada Yesus "sesuai dengan apa yang dikatakan Kitab Suci" maka dia bisa menjadi anggota senior dari klub tersebut:

43 Simpati Untuk Yesus

Tuhan bertindak dengan cara yang misterius. Dia membuat tentara Romawi tersebut berfikir bahwa sang korban "telah mati" sehingga tidak perlu mematahkan kakinya, tetapi menikam pinggangnya. dengan tombak dan:
".. segera mengalir keluar darah dan air." (Injil - Yoha-nes 19: 34)

Adalah rahmat Allah bahwa ketika tubuh manusia tidak kuat menahan rasa sakit atau nyeri yang amat sangat, maka tubuh akan pingsan. Tetapi pada kondisi tubuh yang tidak bergerak, kelelahan dan posisi berdiri yang tidak normal pada kayu salib, membuat aliran darah berjalan lamban. Dengan adanya luka karena penikaman di pinggang, maka sirkulasi darah mengalir teratur kembali. Kami yakin dalam Ensiklopedia Biblica, pada artikel "Cross" (salib) kolom 960 dikatakan bahwa "Yesus hidup kembali jika penikaman itu benar" Ini juga membenarkan pernyataan Yohanes bahwa aliran "air dan darah" terjadi seketika. Dengan kalimatnya sendiri dia berkata, "segera" - dengan cepat - yang menandakan bahwa Yesus masih hidup!

Tetapi mengapa 'air dan darah?' Dr. W B. Primrose, seorang ahli anestesi senior rumah sakit Royal Glasgow, memberikan pendapatnya. Dalam harian Thinkers Digest London, tahun 1949, mengatakan bahwa "Air tersebut disebabkan oleh adanya gangguan syaraf pada pembuluh darah lokal akibat rangsangan yang berlebihan dari proses penyaliban" . Ini mungkin kasus yang sangat luar biasa, tetapi hal ini juga sama seperti sewaktu dia berkeringat bagaikan "titik-titik darah yang bertetesan ke tanah" ketika Yesus sangat ketakutan di taman Getsemani. Para ahli kesehatan juga membenarkan fenomena ini.

Para Pengabar Injil Berbeda Pendapat
Para pengabar Injil tidak sepakat mengenai waktu Yesus disalib. Tetapi Yohanes menyebutkan bahwa Yesus masih ada bersama Pilatus pada jam 12 siang: "... dan sekitar' jam dua belas siang (jam 6 waktu lbrani), Pilatus berkata kepada orang Yahudi itu "Inilah rajamu!" (Yohanes 19: 14). Dan tanpa banyak kata lagi, dia menyerahkan Yesus untuk disalib. Bayangkan bagaimana rombongan tersebut menggotong kayu salib yang berat. Pendakian panjang ke Golgota yang tidak bisa diselesaikan hanya dalam waktu beberapa menit. Pada film-film di TV mungkin saja hal itu bisa dilakukan dalam 30 detik! Tetapi kita tahu bahwa dalam kehidupan nyata semua tidak mungkin bisa terjadi dengan cepat. Yohanes tidak bisa mencatat waktu ketika 'Yesus menyerahkan nyawanya' (Yohanes 19: 30), tetapi orang-orang kelihatannya setuju bahwa itu terjadi pada jam 3 siang (jam 9 waktu Ibrani). Dean Farrar dalam Life of Christ (Kehidupan Kristus) halaman 421 mengatakan bahwa "Yesus disalibkan hanya selama 3 jam - ketika akhirnya diturunkan".

Pilatus Heran
Injil mengatakan dalam cara yang berbeda-beda bahwa antara "jam enam dan jam sembilan terjadi guruh, gerhana matahari dan gempa bumi! - tanpa sebab? Tidak, untuk membubarkan orang-orang yang berkumpul setelah bersenang-senang dengan tentara Romawi. Agar Yesus dapat ditolong dengan Rahmat-Nya melaiui 'murid rahasianya' yang diam-diam mempercayai Yesus.

Yusuf, dari Arimatea bersama dengan kepala pasukan Romawi yang simpatik, yang mengatakan, "Sungguh orang ini adalah anak Allah" (Markus 15: 39), menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus, dan:

"Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati, maka ia memanggil kepala pasukan, dan bertanya kepadanya, Apakah Yesus sudah mati'..." (Injil-Markus 15:44).

Apa yang menyebabkan Pilatus kaget? Mengapa dia heran? Dia tahu berdasarkan pengalaman bahwa secara normal tidak ada orang yang meninggal dalam 3 jam disalib, kecuali bila kematiannya dipercepat dengan mematahkan kakinya dimana dalam kasus Yesus ini, hal tersebut tidak dilakukan. Tidak seperti yang dilakukan pada 2 orang lain-nya yang disalib bersama Yesus, karena kedua orang ini masih hidup!

Alasan Kaget
Jika seseorang dihadapkan pada pasukan penembak dan ditembak pada tubuhnya, lalu dia meninggal, maka orang lain tidak akan heran. Jika seseorang dibawa ke tiang gantungan, digantung dan meninggal, maka orang tidak akan heran. Tetapi apabila mereka hidup kembali setelah mereka ditembak atau digantung, maka barulah hal itu meng-herankan. Sebaliknya Pilatus yakin bahwa Yesus seharusnya masih hidup disalib dan belum mati sewaktu dia diberi tahu, maka wajar apabila Pilatus kaget. Dia tidak punya alasan khusus untuk menetapkan apakah Yesus sudah mati atau belum. Jika dia masih hidup - lalu apa? Bukankah dia menemukan bahwa Yesus tidak bersalah terhadap orang Yahudi? Bukankah istrinya telah mengingatkannya bahwa Yesus tidak berbahaya bagi orang lain? Jadi jika Yesus masih hidup - selamatlah dia. Pilatus mengabulkan permintaan Yusuf untuk mengambil mayat Yesus.

Jadi Dia Mempunyai Murid-murid 'Rahasia'
Orang-orang yang disebut murid-murid Yesus, yang oleh Yesus disebut "Ibuku dan saudara-saudaraku!" (Matius 12: 49) -untuk menunjukkan bahwa murid-muridnya ini lebih penting daripada ibu kandung dan saudara-saudaranya sendiri- saat itu entah berada dimana, di saat Yesus memerlukan mereka. Murid 'rahasianya', Yusuf dari Aritea dan Nikodemus mungkin tidak pernah mendengar hal itu ataupun bersama Yesus sebelumnya, tetapi hanya merekalah yang mengurus Yesus bersama dengan Maria Magdalena dan Maria lainnya (Markus 15: 47).

Untuk memenuhi upacara pengurusan mayat dalam agama Yahudi - pemandian mayat, pengusapan minyak suci dan pengafanan - mungkin akan memakan waktu lebih dari 2 jam. Jika ada tanda-tanda bahwa tubuh itu masih hidup maka orang-orang pasti akan berteriak: Dia masih hidup! Dia masih hidup! " Mereka tahu bahwa orang Yahudi pasti akan membunuh Yesus lagi.

44 Mengapa Memakai Tanda Kutip ? ""

Kegelisahan dan Kecurigaan Kaum Yahudi
Kita mungkin tidak percaya bahwa Yesus dimakamkan 6 kaki di bawah tanah. Kuburan tersebut seperti ruangan bawah tanah dimana terdapat celah-celah sehingga udara bebas keluar masuk. Jim Bishop dalam buku The Day Christ Died (Pada hari Yesus wafat), mengatakan bahwa pekuburan tersebut berukuran lebar 5 kaki, tinggi 7 kaki dan kedalaman 15 kaki dengan balkan-balkan di dalamnya yang bagi orang-orang gelandangan pasti mau memakainya sebagai tempat tinggalnya. Orang Yahudi curiga. Semuanya ini sangat mencurigakan:
a. Kuburan yang mudah dijangkau.
b. Bantuan dari murid 'rahasia'.
c. Orang yang 'sama-sama disalib' masih hidup.
d. Kakinya tidak patah; sementara dua orang lainnya patah.
e. Izin yang cepat dan mudah yang diberikan oleh Pilati» untuk mengambil tubuh Yesus.

Untuk alasan-alasan di atas dan alasan-alasan lainnya, orang-orang Yahudi curiga. Mereka merasa bahwa mereka telah ditipu. Yesus masih hidup! (?) Maka mereka pergi ke Pilatus: Tetapi mereka terlambat. Mereka terlambat 24jam!

Kesalahan-kesalahan Orang Yahudi
"Keesokan harinya, ... datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, dan mereka berkata, 'Tuan, kami ingat bahwa si penyesat sewaktu hidupnya berkata, .... Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu Sampai hari yang ketiga; jikalau tidak..... Penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya daripada yang pertama". (Injil - Matius 27: 62-64).

Orang-orang Yahudi itu membicarakan tentang 'pertama' dan 'terakhir'. Mereka tidak sadar bahwa mereka telah ketinggalan. Mereka pergi ke Pilatus esok harinya dan meminta agar makam Yesus dijaga. Pilatus tidak tertarik dengan permintaan mereka yang kekanak-kanakan. Tapi dia sudah bosan dengan mereka, jadi dia berkata:

"... Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya". (Injil - Matius 27: 65).

Para Pemuja yang Berlebihan
Apa yang orang-orang Yahudi lakukan selanjutnya tidaklah penting lagi. Mereka sudah terlambat satu hari! Tetapi kaum pemuja-pemuja Kristen merubah kata 'penjaga' menjadi tentara-tentara dan membuat kata 'tentara' menjadi 'tentara-tentara' Romawi. Lalu mereka menguraikan bagaimana efisiensinya tentara-tentara Romawi tersebut sehingga mereka tidak pernah bisa tidur ataupun beristirahat, juga hukuman yang akan diterima apabila mereka melakukan kesalahan: Apakah itu.semua menggambarkan bahwa tentara Romawi tersebut tidak tercela? Tidak pernah melakukan kesalahan? Ini adalah suatu penipuan yang mereka kembangkan sebagai sebuah seni!

Apakah kesalahan pertama yang dibuat orang-orang Yahudi tersebut sewaktu menghukum Yesus? Pertama adalah bahwa mereka telah mengijinkan Yesus diturunkan dari kayu salib tanpa mematahkan kedua kakinya karena mengira Yesus sudah mati. Kesalahan 'terakhir' adalah membiarkan murid-murid 'rahasianya' untuk membantu menguburkannya 'tanpa' ikut menjaga kuburannya. Tetapi di saat yang sama, mereka membuat kesalahan lain dengan mendatangi Pilatus 'esok' harinya dan mereka terlambat. Allah bertindak dengan cara yang misterius. Cara-Nya bukanlah cara kita. Allah berfirman,

"Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baiknya pembalas tipu daya." (QS. Ali Imran (3): 54).

Minggu Pagi
Hari itu adalah Minggu pagi, hari 'pertama' dalam satu minggu, menurut perhitungan Yahudi dengan Sabtu adalah hari Sabbath sebagai hari ketujuh. Hari itu Maria Magdalena sendiri mendatangi pekuburan Yesus (Markus 16: 9 dan Yohanes 20: 1).

Pertanyaannya adalah: Mengapa dia pergi ke sana? Untuk meminyaki Yesus (Markus 16: 1). Dalam bahasa Ibrani meminyaki adalah 'masaha' yang berarti mengusap, memijat, meminyaki. Pertanyaan kedua adalah: Apakah orang-orang Yahudi memijat mayat setelah 3 hari? Jawabnya adalah "tidak!" Apakah Muslim (yang mempunyai tata cara memperlakukan mayat seperti Yahudi) juga memijat mayat setelah tiga hari? Dan jawabannya juga tidak! Lalu mengapa seorang Yahudi ingin memijat mayat yang sudah membusuk setelah tiga hari? Kita tahu bahwa setelah tiga jam meninggal, maka mayat akan menjadi kaku. Dalam tiga hari, mayat akan membusuk dimana sel-sel tubuh akan pecah dan terurai. Jika seseorang menggosok mayat yang sudah membusuk maka mayat tersebut pasti akan hancur berantakan. Apakah penggosokan itu masuk akal? tidak!

Bagaimanapun juga, mungkin masuk akal apabila dia mencari seseorang yang masih hidup. Seperti diketahui tadi, bahwa dia adalah satu-satunya orang selain Yusuf dari Aritea dan Nikodemus yang melakukan pemakaman bagi Yesus. Jika dia melihat bahwa ada tanda-tanda bahwa Yesus masih hidup ketika diturunkan dari salib, dia pasti tidak akan berteriak "Dia masih hidup!". Dia kembali setelah dua malam satu hari, ketika hari Sabbath sudah berlalu, untuk merawat Yesus.


Batu Dipindahkan - Pintu Kubur Terbuka
Dia sangat heran saat tiba di pemakaman karena melihat bahwa batu-batu penutup lubang pemakaman sudah di-pindahkan seseorang. Pertanyaan lain timbul. Mengapa batu tersebut dipindahkan seseorang. Karena akan mengeluarkan tubuh seseorang yang masih hidup. Bagi seseorang yang sudah mati, maka batu yang dipindahkan itu tidak ada gunanya. Bagi hantu, batu atau pun jeruji besi bukanlah suatu masalah dan tidak membuatnya terpenjara.

Pindahnya batu dan terbukanya pintu kubur diperlu-kan bagi tubuh secara fisik untuk bangun dan sadar, dan bukanlah untuk kebangkitan kembali! Kosongnya kuburan adalah suatu antiklimaks dari apa yang memang diharapkannya! Jadi wanita itu (Yesus pernah mengusir tujuh setan dari padanya - Markus 16: 9) menangis tersedu-sedu. Yesus memperhatikan wanita itu tidak jauh dari sekitar pemakaman tersebut - bukan dari surga, tetapi dari bumi.

Daerah pemakaman tersebut dimiliki secara pribadi oleh Yusuf dari Aritea (seorang Yahudi kaya yang sangat berpengaruh), yang mampu memiliki pemakaman dengan ruangan yang besar. Di sekitar pemakaman tersebut terdapat kebun buah-buahan. Tolong jangan mencoba mengatakan pada saya bahwa Yahudi ini sangat dermawan sehingga dia menanam buah-buahan di tempat yang jauhnya 5 mil dari kota hanya untuk tempat menggembala sapi dan domba bagi orang lain. Tentu saja dia juga harus membangun kebun bagi pekerja dan tempat tinggalnya bersama keluarga untuk bersenang-senang selama akhir pekan (?).

Lelucon yang Memalukan
Yesus ada di sana! Dia sedang memperhatikan Maria. Dia mengenalnya dan dia tahu mengapa Maria ada di sana. Dia mendekatinya dari belakang dan begitu tahu bahwa ia menangis, maka Yesus berkata:

"Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" (Injil - Yohanes 20: 15).

Sebelum Maria menjawab, perkenankan saya untuk menyela, "Mengapa Yesus menanyakan pertanyaan yang kedengarannya bodoh? Bukankah Yesus pasti tahu alasannya? Tentu saja dia tahu! Lalu mengapa Yesus mengajukan pertanyaan bodoh?

Kenyataannya, pertanyaan itu bukanlah pertanyaan bodoh meskipun kedengarannya seperti itu. Yesus tahu bahwa Maria sedang mencarinya dan kecewa karena tidak menemukannya. Tetapi Yesus juga tahu bahwa karena penyamarannya yang sempurna maka Maria tidak mengenalinya. Dalam menggambarkan kejadian ini, Yohanes mengungkapkan:

"Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepadanya." (Injil - Yohanes 20: 15).

Sekarang, mengapa Maria mengira bahwa dia adalah penunggu taman? Apakah orang yang bangkit kembali akan seperti penunggu taman? Tidak! Lalu mengapa Maria menyangka bahwa dia adalah penunggu taman? Karena dia menyamar sebagai seorang penunggu taman! Mengapa dia menyamar sebagai penunggu taman? Karena dia takut terhadap orang Yahudi! Mengapa dia takut terhadap orang Yahudi? Karena dia tidak mati. Jika dia mati, maka dia tidak perlu takut lagi. Kenapa tidak? Karena orang yang telah bangkit dari kematian tidak akan mati lagi untuk kedua kalinya!

Siapa yang berkata seperti itu? Injil yang mengatakannya. Dimana?

"Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi" (Injil - Ibrani 9: 27).

Kembali dari Kematian
Tetapi bagaimana dengan ratusan orang yang kembali dari 'kematian'? Kita membaca berita tersebut hampir tiap hari di koran. Mereka yang telah dinyatakan meninggal oleh dokter-dokter dan kemudian kembali hidup lagi, tidaklah benar-benar meninggal, dalam pengertian kematian dan kebangkitan. Dokter-dokter kita telah melakukan dan terus melakukan kesalahan. Tetapi saya ingin Anda mencatat kata 'meninggal' di halaman 455, 'mayat' di halaman 486 dan 'penyaliban' di halaman 513 dalam buku ini.

Semua kata-kata itu diberi tanda koma di atasnya. Para wartawan yang jujur, secara tidak kentara, di tiap-tiap kasus mengatakan pada kita bahwa 'meninggal' di sini tidaklah berarti benar-benar meninggal. Bahwa 'mayat' tidaklah benar-benar mayat; bahwa 'penyaliban' bukanlah benar-benar penyaliban tetapi cerita fiktif! Apa yang disebut meninggal, disebut mayat dan disebut penyaliban dll, tetapi dari sudut pandang peredaran koran, kata disebut akan sangat menurunkan berita sensasional dan menurunkan nilai dari berita dan oplah penjualan koran. Bisnis adalah bisnis. Karena itu pemberian tanda koma di atas '....' diperlukan untuk memberi pengertian dari kata-kata di dalamnya. Dalam kenyataan, tidak ada seorang manusia pun yang pernah meninggal dua kali, tidak peduli bagaimana surat kematian yang sudah dibuat.

Drama itu Harus Berlangsung
Maria mengira bahwa Yesus yang sedang menyamar itu adalah penunggu taman, dan ia berkata kepadanya,

"Tuan, jikalau tuan yang mengambil dia, katakanlah kepadaku, dimana tuan meletakkan dia". (Inji1 - yohanes 20: 15).

Maria tidak mencari sesosok mayat. Dia mencari seorang manusia hidup. Dan dia ingin tahu lebih jauh lagi dengan bertanya "Di mana kamu meletakkan dia?" Bukan bertanya, "Dimana kamu menguburkannya?"

"Supaya aku dapat mengambilnya ". (Injil - Yohanes 20: 15).

Membawanya ke mana? Apa yang dia inginkan dari sesosok mayat? Dia hanya bisa menguburkannya. Siapa yang bisa menggali kuburannya? Membawa sesosok mayat mungkin hal yang kecil bagi seorang super woman Amerika, tetapi bagi seorang wanita Yahudi yang lemah ini, membawa mayat yang paling tidak seberat 160 pon adalah hal yang mustahil. Berat mayat tersebut ditambah dengan berat campuran minyak mur dan minyak gaharu yang beratnya 100 pon (Injil Yohanes 19: 39). Bagaimana pula cara menguburkannya? Dia harus menggali lubang! Apakah ini masuk akal?

Maria tidak mengenali Yesus yang menyamar tersebut. Yesus memanggil "Maria!" Hanya satu kata! Tetapi itu cukup. Kata 'Maria' cukup membuat Maria mengenali Gurunya. Setiap orang masing-masing memiliki gaya dan cara yang unik dan khas dalam memanggil orang tertentu. Intonasi pengucapan 'Maria' membuat Maria sadar dan mengenali gurunya. Guru! Guru! Karena gembira ia langsung lari untuk memeluk gurunya, Yesus berkata,

"Janganlah engkau memegangaku". (Injil - Yohanes 20: 17).

Pertanyaan yang Sederhana
Mengapa tidak boleh? Apakah dia mempunyai aliran listrik di tubuhnya, sehingga bila Maria menyentuhnya maka ia akan kesetrum. Tidak! "Janganlah engkau memegang aku!" karena akan menyakitkan. Dia baru saja mengalami penyiksaan secara fisik dan emosional yang membuat luka pada sekujur tubuhnya sehingga akan menyakitkan apabila dia membiarkan Maria menyentuh tubuhnya. Yesus meneruskan:

"Sebab aku belum pergi kepada Bapa". (Injil - Yohanes 20: 17).

Maria tidak buta, Dia bisa melihat laki-laki yang berdiri di depannya. Apakah arti dari kalimat Yesus: 'aku belum pergi - sedang dia berdiri di situ? Yesus sebenarnya mengatakan pada Maria bahwa dia tidak bangkit dari kemattan. Dalam bahasa Yahudi; dalam ungkapan Yahudi, Yesus berkata, "Saya belum meninggal!" - Dia berkata, "Saya masih hidup".

"Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup, dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya". (Injil-Mar kus 16: 11).


45 Para Murid Tidak Percaya


Perjalanan ke Emmaus
Pada hari itu juga, dua orang dari murid-murid Yesus yang sedang pergi menuju kampung bernama Emmaus, didekati oleh Yesus dan mereka berjalan bersama. Selama perjalanan sepanjang 5 mil, mereka bercakap-cakap dengan Yesus tanpa mengenali bahwa dia adalah Yesus! Penyamaran yang sempurna! Ketika hampir sampai di tujuan, murid-murid mendesak Yesus untuk ikut makan malam.

"Waktu ia duduk makan dengan mereka, ia mengambi1 roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka." (Injil - Lukas 24: 30).

Dari caranya memecah-mecah roti dan membaginya kepada mereka, 'barulah terbuka mata mereka' Apakah mereka berjalan dari Yerusalem ke Emmaus dengan mata tertutup? Tidak! Lukas meneruskan cerita bahwa ketika mereka mengenalinya "Dia lenyap dari tengah-tengah mereka" Apakah dia melakukan trik seperti perampok Indian? Jangan heran! Maksudnya adalah bahwa dia langsung kabur, lari dari pandangan mereka.

Reaksi yang Skeptis
Dengan penuh semangat, kedua orang murid tersebut memberitahukan murid-murid yang lain:

"Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya". (Injil - Markus 16: 13).

Apa yang salah dengan murid-murid Yesus ini? Menga-pa mereka enggan percaya? Apa susahnya? Masalahnya adalah mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa Yesus masih hidup! Bukan bangkit kembali (secara spiritual). Hidup seperti mereka, dengan fisik, daging dan darah. Makan roti! Dalam penyamaran - bukan secara spirit dan roh. Hal ini sulit untuk dipercaya. Jika mereka diberitahu bahwa Maria telah melihat hantu Yesus, mereka akan percaya. Jika kedua murid itu juga berkata bahwa mereka bertemu dengan hantu Yesus, mereka tentu akan mempercayainya. Murid-murid itu adalah orang-orang yang sudah pernah melihat roh-roh jahat keluar dari tubuh manusia dan memasuki babi-babi yang jumlahnya dua ribuan - (Markus 5: 13). Mereka telah melihat kutukan terhadap pohon ara dan mengeringkan pohon tersebut hanya dalam waktu semalam (Markus 11: 20). Mereka telah melihat 'tujuh setan' keluar dari tubuh Maria Magdalena (Markus 16: 9). Semua ini sangat biasa bagi orang-orang seusia itu. Roh-roh, hantu-hantu dan setan-setan! Mereka bisa menerima semua itu. Tapi seorang Yesus yang hidup? Seorang Yesus secara fisik? Seseorang yang telah selamat dari sengsara maut (Kisah para rasul 2: 24)? Ini sangat berat bagi mereka yang kurang percaya (Matius 6: 30; 8: 26; 14: 31; 16: 8 dan Lukas 12: 28).

a. Maria Magdalena bersaksi bahwa Yesus masih hidup.
b. Murid-murid dari Emmaus bersaksi bahwa Yesus masih hidup.
c. Malaikat-malaikat mengatakan bahwa Yesus hidup (Lu-kas 24: 23).
d. Dua orang yang berdiri mengatakan kepada Maria "Mengapa kamu mencari dia yang hidup di antara orang mati? (Lukas 24: 4-5).

Tetapi mereka masih tidak percaya! Mari kita lihat apa-kah mereka percaya dengan kata-kata Tuhan dan Guru mereka pada bab selanjutnya.


46 Yesus Bukan Hantu


Permainan Angka-angka
Dua orang dari Emmaus,
"Bangun . .. dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka ". (Injil - Lukas 24: 33).

'Sebelas' yang mana? Mereka 'mendapati kesebelas'. Apakah mereka ini memasukkan diri mereka sendiri dalam jumlah tersebut? Bahkan jika murid-murid itu semua di sana (Keduabelas niurid pilihan Yesus) maka tak mungkin lebih dari sepuluh karena pada kunjungan Yesus yang pertama ini, Yudas dan Tomas sudah pasti tidak ada. Tetapi Lukas bukanlah seorang saksi mata dari peristiwa ini. Dia dengan mudah meniru Markus 16: 14 yang mengatakan: "Dia (Yesus) menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan ".

Sekarang kita dengarkan Paulus, yang mengaku sebagai rasul Yesus yang ketiga belas. Dia berkata bahwa sesudah kebangkitan di hari ketiga "Yesus menampakkan diri kepada Kefas (Simon Petrus) dan kemudian kepada kedua belas muridnya" (1 Korintus 15: 5). Yang mana yang 'dua belas'? Kata "kemudian" di sini berarti telah termasuk Petrus! Tetapi jika Anda tetap memasukkan Petrus, Anda masih belum mendapatkan "dua belas (murid) yang terpilih" yang melihat Yesus karena Yudas Sang Pengkhianat melakukari bunuh diri dengan menggantung diri (Matius 27: 5), jauh sebelum Yesus dianggap bangkit kembali.

Kita di sini berurusan dengan orang yang bermental aneh, dimana 'sebelas' bukan berarti sebelas - (Lukas 24: 33), 'dua belas' yang bukan berarti dua belas dan 'tiga' berarti dua dan satu! (Permainan angka ini akan kita bicara-kan lebih jauh pada bahasan "Apakah tanda dari Yunus?) Yesus akan sangat setuju dengan kita:

"Sukar bagimu menendang kegalah rangsang". (Injil - Kisah Para Rasul 26: 14).

(Paulus mengatakan bahwa kata-kata ini diucapkan oleh Yesus kepadanya, dalam bahasa Yahudi. (Kisah para Rasul 26: 14))

Yesus Masuk
Sewaktu kedua orang itu bercerita pada murid-murid yang lain tentang kehadiran Yesus yang hidup secara fisik (seorang yang makan roti bersama mereka): "masuklah Yesus" (ini adalah kata-kata saya) melalui pintu-pintu yang ditutup karena takut pada kaum Yahudi. "Datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka ". (Yohanes 20: 19)

Kaum Kristiani yang kontroversial berkata, "Tidak! Kenyataannya adalah bahwa Yesus langsung 'berdiri di tengah-tengah' mereka, dia tidak masuk!" Ada suatu pertanyaan tentang menghilangnya Yesus dari Emmaus dan muncul kembali di Yerusalem - seperti "Invisible Man" (manusia yang tidak terlihat), seperti 'Trik Perampok Indian', seperti 'Star Trek' (suatu film cerita ilmiah dimana orang-orang bisa menggunakan cahaya untuk pindah dari kapal induk ke planet-planet atau kembali ke kapal induk). Anda sepertinya "melihat" orang-orang lenyap dengan tiba-tiba dan muncul di tempat lain. Orang-orang yang mempercayai bahwa hal ini bisa terjadi adalah orang-orang yang menjadi korban khayalan mereka sendiri. Mereka terlalu banyak menonton film dan program TV (Dalam Yohanes 20: 19, 24, 26 kata-kata "datang", "datang" dan "datang" menyangkal dugaan bahwa dia langsung muncul, yang berarti bahwa dia secara jasmaniah hilang dalam udara tipis).

Kelinci & Kura Kura
Tetapi mengapa Yesus membutuhkan waktu lama untuk sampai di ruang paling atas? Dia telah 'kabur' lebih dulu sebelum 'kedua' murid itu kembali ke Yerusalem, tetapi Yesus tetap tidak bisa mendahului mereka. Yesus datang terlambat. Hal ini mengingatkan kita tentang cerita kelinci dan kura-kura. Apakah karena ia merawat lukanya dulu di tengah perjalanannya?

Para pemuja membayangkan bahwa Yesus melayang dari suatu tempat ke tempat lain, muncul dan menghilang sesuka hatinya. Jeffry Hunter, seorang aktor muda yang tampan, yang memainkan peranan Yesus dalam film "King of the King" (Raja dari Para Raja) membuat suatu observasi yang bijak setelah mendaki Gunung Zion untuk adegan 'godaan' setan terhadap Yesus. Setelah mengangkat dan mendorong, berkeringat dan terengah-engah selama mendaki bukit, dia berkomentar, "Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku menyadari bagaimana manusiawinya Yesus".

Baik Lukas maupun Yohanes yang mencatat kejadian sewaktu Yesus datang ke ruang makan murid-muridnya, menggambarkan kepada kita bahwa Yesus dengan mudahnya "keluar" melalui lubang kunci atau bahwa dia "keluar" melalui celah-celah dinding. O! Tetapi mengapa mereka mengelabui kita dengan informasi penting ini? Karena tidak ada yang "keluar"! Tetapi masalah lain timbul - Bagaimana dia memasuki ruang tersebut jika 'pintu-pintu terkunci?' (Yo-hanes 20: 19). Anehnya, Lukas 24: 36, yang juga mencatat kejadian ini kata demi kata, tidak berpikir untuk menambahkan kata-kata 'pintu-pintu terkunci'. Kata-kata itu tidak penting bagi Lukas! Kenapa? Karena itu tidak masuk akal! Menyelidiki dengan seksama segala peristiwa - membukukannya dengan teratur, dia tidak akan merasa bingung akan. peristiwa ini. (Lukas 1: 3).

Ruangan Besar
Tempat terjadinya peristiwa ini digambarkan sebagai suatu "ruang tamu" dan sebagai suatu 'ruang makan besar' - (Markus 14: 14-15). Ruangan ini adalah bagian dari rumah yang besar. Apakah saya harus membuktikannya kepada Anda? Apakah ini satu-satunya ruangan di tingkat atas? Berdasarkan perhitungan, ini adalah ruangan yang berisi sebuah meja yang cukup besar bagi paling tidak 14 orang duduk di sekelilingnya - Yesus dan ke 12 murid-muridnya, serta murid ketiga belasnya yang "dikasihinya" yaitu Yohanes sebagai pemilik rumah dan murid yang bersandar dekat kepadanya (Yohanes 13: 23).

Bisakah Anda membayangkan ukuran dari ruangan ini? - dengan dapur, sepen dan fasilitas lainnya; dan di lantai bawah, dimana keluarga pemilik dan para pelayan tinggal. Ini seperti sebuah istana kecil! Yesus sudah sangat kenal dengan rumah besar ini. Dia sering mengunjungi Yerusalem selama Paskah. Ingat, bagaimana dia menunjukkan cara untuk menemukan tempat ini pada murid-muridnya - Lukas 22: 10. Gubuk tempat tinggal saya sendiri memiliki empat pintu masuk. Mungkin `ruang tamu' Yohanes hanya memiliki satu pintu masuk utama dengan 2 daun pintu. Tetapi apakah perlu untuk mengunci ruangan-ruangan yang lain? Pintu bagian depan biasanya cukup bagi keperluan tamu - keluar dan masuk. Dan biasanya tamu-tamu di daerah Timur tidak akan mengintip gang-gang, loteng atau ruang tidur tuan rumahnya! Karena orang Timur hidup penuh dengan sopan santun dan tata krama. Tetapi Yesus tidak asing dengan rumah itu. Dia sudah seperti anggota keluarga muridnya ini: Dia tidak perlu mengetuk pintu untuk menakuti jamaahnya. Ada lebih dari satu jalan untuk masuk ke rumah itu. Ketika ada rasa kuatir pada diri murid-muridnya karena kemunculannya yang mendadak di tengah-tengah mereka, dengan cepat dia menerangkan.

"Kata Yesus kepada mereka, 'Damai sejahtera bagi kamu' tetapi mereka terkejut dan takut". (Injil - Lukas 24: 36-37)

Reaksi yang Berlawanan Ketika Mengenali Yesus
Ingat, ketika pagi-pagi sekali, Maria Magdalena sangat gembira mengenali Yesus di pemakaman. Dan dia harus menghentikan keinginannya untuk memeluk Yesus. Tetapi kesepuluh pahlawan yang membawa senjata ini terdiam membatu ketika mengenali Yesus. Kenapa ada reaksi yang bertolak belakang antara kesepuluh laki-laki ini dengan wanita tersebut? - yang laki-laki ketakutan, yang wanita tidak takut? Alasannya adalah karena yang wanita itu adalah saksi mata peristiwa penyaliban sampai pemakaman, sedang yang laki-laki tidak. Karenanya Maria pergi ke pemakaman dengan tujuan untuk bertemu dengan Yesus yang hidup dan ia gembira bertemu dengan Yesus. Sedangkan murid-muridnya tersebut bukanlah saksi mata kejadian tersebut, sehingga mereka mengira bertemu dengan hantu. Mereka secara fisik dan emosional berada di ambang kehancuran. Lukas dengan ringkas menggambarkan kondisi mereka:

"Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu" (Injil - Lukas 24: 37).

Alasan Untuk Takut
Mereka takut karena menyangka bahwa laki-laki yang mereka lihat berdiri di tengah-tengah itu bukanlah Yesus, tetapi hantunya. Tanyakan pada teman-teman Anda yang 'lahir kembali', mengapa murid-murid itu berpikir bahwa Yesus sudah menjadi hantu. Tanyakan pada mereka, "Apakah dia kelihatan seperti hantu?" Mereka pasti tidak bisa menjawab. Jadi tolong mereka. Bebaskan mereka dari konsep yang salah. Jika tidak, mereka akan selalu mengganggu kita dan umat kita sampai kerajaannya datang. Mereka akan mencuri anak-anak kita (seperti yang mereka lakukan sekarang di negara-negara Muslim), dengan kedok memberi makan pada anak-anak miskin. Pernahkan Anda mendengar 'Visi Dunia' dan sebagainya? Perang Salib kembali, tetapi tanpa senjata yang terlihat!

Murid-murid Yesus takut karena mereka telah mendengar 'kabar angin' bahwa guru mereka dibunuh dengan cara diikat di atas kayu - disalib! Mereka mendengar 'kabar angin' bahwa dia telah melepaskan nyawanya -bahwa dia telah mati. Mereka mendengar 'kabar angin' bahwa dia 'telah meninggal dan dikubur' selama tiga hari. Seorang yang sudah dikubur selama tiga hari dianggap sudah membusuk di kuburannya. Berdasarkan apa yang mereka dengar dari kabar angin! - Itulah yang mereka dengar! Karena tak satu pun data mereka yang menjadi saksi mata terhadap apa yang benar-benar terjadi terhadap Yesus di Golgota. Di saat yang paling genting dalam hidup Yesus:

"Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri". (Injil - Markus 14: 50)

Murid-murid Sejati
Markus membicarakan tentang 'kedua belas' murid pilihan. Bukan tentang murid-murid 'rahasia' Yesus seperti Yohanes yang membawa Maria (ibu Yesus) pulang, Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea dan lain-lain. Berdasarkan pandangan bahwa 'kedua belas' orang ini pengkhianat yang pengecut, saya segan menyebut mereka sebagai 'murid-murid'. Atau apakah Markus berbohong? Ketika dia mengatakan 'semua' tidak berarti 'semua'? Penulis Kitab Injil yang keempat menyebutkan jumlah wanita yang mengiringi Yesus. Di antara mereka ada 3 Maria, 'dan murid yang dikasihi Yesus'. Dia mengulang kalimat ini berulang kali tanpa secara jelas menyebutkan murid yang dikasihi ini adalah Yohanes, tuan rumah mereka di Yerusalem. Mengapa? Apabila Yohanes ini adalah Yohanes penulis Kitab Injil yang keempat, lalu mengapa dia tidak mengatakannya. Mengapa dia malu mengatakannya? Dia tidak segan ketika memohon Yesus untuk menempatkan dirinya dan saudaranya duduk di sebelah Yesus:

"Perkenankanlah kami duduk dalam kemulianmu kelak, yang seorang lagi di sebelah kananmu dan yang seorang lagi di sebelah kirimu" (Injil - Markus 10: 37).

Alasannya untuk tutup mulut adalah ada persamaan namanya dengan 'murid yang dikasihi' Yesus itu, yaitu namanya juga Yohanes! Murid-murid yang lain entah berada dimana ketika Yesus sangat membutuhkannya. Seperti yang dikatakan Markus:

"Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri" (Injil - Markus 14: 50).


47 Yesus Tidak Dibangkitkan Kembali


Secara Fiisik, Yesus Hidup
Setelah mengucap 'salam', Yesus menerangkan perasaan murid-muridnya dengan berkata,

"Lihat tangan dan kakiku, aku sendirilah ini; Rabalah aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaku... Ia memperlihatkan tangan dan kakinya kepada mereka ". (Injil - Lukas 24: 39-40).

Apa yang ingin dibuktikannya? Bahwa dia telah bangkit dari kematian? - Bahwa dia adalah roh? - Apa yang bisa ditunjukkan dari tangan dan kaki mengenai kebangkitan kembali? "Ini adalah diriku sendiri!" Tidakkah kamu lihat? "Hantu,... semua hantu tidak memiliki daging dan tulang seperti yang kamu lihat ada padaku!" Ini adalah bukti yang jelas kebenarannya. Anda tidak perlu meyakinkan orang lain, apakah Hindu, Muslim, Kristen, Yahudi, Atheis dan lain-lain. Semuanya mengetahui tanpa perlu bukti bahwa hantu tidak memiliki daging dan tulang!

Mengapa Menentang Kenyataan?
Lalu mengapa Yesus perlu mengulang-ulang kenyataan itu? Jawabannya mudah, yaitu karena murid-muridnya berfikir bahwa dia telah kembali dari kematian, bahwa dia telah dibangkitkan kembali, dan jika benar, maka dia kini adalah dalam bentuk spiritual - suatu roh! Dan Yesus Mengatakan kepada mereka bahwa itu tidak benar - Dia bukanlah hantu - tidak dibangkitkan kembali! Ayat-ayat di atas dalam bahasa aslinya dan dalam semua bahasa sangat gamblang, mudah dan jelas sehingga Anda tidak memerlukan kamus atau seorang doktor untuk membantu menerangkannya pada Anda.

Mengapa kalian (para pembaca sekalian) tidak mencoba untuk mengingat cukup satu ayat ini saja. Dalam bahasa kalian sendiri - Inggris, Arab, Zulu atau Afrika, dengan satu ayat ini Anda bisa mengusir perahu kaum misionaris - Anda bisa "memecahkan batok kepala" mereka seperti yang dilakukan Daud muda yang hanya menggunakan batu kerikil untuk memukul Jalut. Kesenangan itu sepenuhnya milik Anda. Allah memberikan kesempatan hari ini dan di usia ini untuk membebaskan pemikiran kaum Kristiani dari kha-yalannya.

Saya pernah meminta sekelompok kaum Kristen yang terpelajar untuk menerangkan kepada saya dalam bahasa mereka, apakah apabila seseorang berkata "Hantu tidak memiliki Daging dan Tulang" itu berarti - Hantu memiliki Daging dan Tulang! Dalam perdebatan itu, tak satu pun dari mereka yang berani untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mereka semua berpura-pura bahwa kata-kata itu tidak pernah ada.

Penjelasan yang Gamblang .... Saya Masih Hidup!
Jika saya mengatakan pada Anda bahwa karena saya mempunyai daging dan tulang - saya bukanlah hantu! -Apakah itu arti sebenarnya dalam bahasa Anda? Anda akan menjawab "Ya!" Dengan kata lain, Yesus menerangkan kepada murid-muridnya ketika dia berkata, "rabalah tanganku dan kakiku" bahwa tubuhnya itu adalah benar-benar tubuh manusia secara fisik dan bukan metamorfosa dan juga bukan bangkit kembali, karena tubuh yang berasal dari orang yang dibangkitkan kembali akan menjadi hantu.

Siapa yang Berkata Demikian?
Seorang misionaris berkata, "Siapa yang mengatakan bahwa orang yang bangkit kembali akan menjadi hantu?

Saya menjawab, "Yesus!"

Dia bertanya lagi, "Dimana?"

Saya jawab, "Dalam Injil Lukas 20: 27-36, coba lihat bagian dimana Yesus berkata 'Hantu tidak mempunyai daging dan tulang' dan Anda akan melihatnya ...." Kaum Yahudi datang dan datang lagi kepada Yesus dengan masalah dan persoalan-persoalan seperti:
a. "Rabi, apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" (Injil - Matius 22: 17).
b. "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah". (Injil - Yohanes 8: 4)
c. "Rabi, hukum manakah yaug paling utama?" (Injil-Mar-kus 12: 28)

Sekarang mereka datang kepadanya sehubungan dengan seorang wanita Yahudi yang mempunyai 7 suami. Menurut ajaran Yahudi, jika seorang suami meninggal tanpa keturunan, maka adik laki-laki suaminya itu akan mengambilnya dan memelihara istrinya. Dan jika dia meninggal juga, maka adiknya yang lain akan berbuat serupa dan seterusnya. Dalam kasus sebelum ada Yesus, tujuh bersaudara itu memiliki satu wanita ini satu persatu. Pada waktu laki-laki yang ketujuh meninggal, tak lama si wanita itu pun meninggal. Tidak ada masalah dalam hal ini karena masing-masing laki-laki itu hanya memenuhi kewajibannya saja satu persatu! Tetapi pertanyaan dari kaum Yahudi adalah apabila ada kebangkitan kembali, siapa yang akan memiliki wanita ini, karena mereka semua telah menjadi suaminya! Gambaran tentang Yahudi ini adalah untuk menimbulkan pemikiran pada Yesus bahwa jika ketujuh bersaudara itu bangkit kembali, juga si wanita itu, maka akan ada perang diantara ketujuh bersaudara itu karena mereka mengaku bahwa wanita itu adalah istrinya.

Singkatnya, siapa di antara mereka yang akan mendapat wanita ini sebagai istrinya di surga nanti? Dalam menjawab pertanyaan ini, Yesus berkata, "Tidak ada satupun orang yang meninggal untuk kedua kalinya" yang berarti bahwa orang yang bangkit dari kematian akan kekal: tidak memerlukan makan, perlindungan, pakaian, seksual, istirahat seperti manusia sekarang. "Mereka hampir sama seperti malaikat" mereka akan menjadi hantu. Mereka menjadi makhluk halus. Seperti katanya, "Hantu tidak mempunyai daging dan tulang seperti yang kamu lihat pada diriku" - Aku bukan hantu. Saya tidak bangkit kembali! Aku masih Yesus yang dulu - hidup!

"Sambil berkata demikian, ia memperlihatkan tangan dan kakinya kepada mereka" (Injil - Lukas 24: 40).

Rasa Takut Murid-murid itu Hilang
Murid-muridnya 'girang dan masih heran', apa yang telah terjadi? Mereka berpikir bahwa Yesus telah mati dan pergi, tetapi kini guru mereka berdiri diantara mereka dengan daging dan tulang - 100% karakteristik dari manusia yarig hidup ! Untuk meyakinkan dan menenangkan mereka lebih jauh, dia berkata,


"Adakah padamu makanan di sini?Lalu mereka memberikan kepadanya sepotong ikan goreng, Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka ". (Injil - Lukas 24: 41-43).

Untuk membuktikan apa? Bahwa dia bangkit kembali? Mengapa dia tidak mengatakannya tetapi malah membuktikan yang sebaliknya? Memperagakan tubuhnya, makan, mengunyah 'ikan goreng'. Apakah ini adalah suatu adegan, berpura-pura, membuat orang percaya? "Tidak!" kata Schleliermarcher, 165 tahun yang lalu. Albert Scweizer dalam bukunya "Dalam penyelidikan sejarah Yesus" halaman 64, dia mengutip:

"Jika Yesus makan hanya untuk menunjukkan bahwa dia bisa makan, sementara sebenarnya dia tidak memerlukan makanan, maka mungkin itu suatu kepura-puraan - sesuatu yang docetic''.

Penyelamatan yang Mudah
Apa yang salah dengan kaum Kristen? Yesus berkata bahwa hantu tidak memiliki daging dan tulang. Sebaliknya mereka mengatakan bahwa hantu mempunyainya! Tanyakan kepada teman Anda yang beragama Kristen. Siapa yang berbohong? Yesus atau Anda, milyaran orang pengikutnya? Ini adalah akibat dari pencucian otak 2000 tahun atau 'pemprograman' seperti yang dikatakan orang Amerika. Keselamatan adalah mudah dalam agama Kristen. Umat Kristen tidak perlu puasa, shalat, dan mengekang diri seperti yang diwajibkan pada Muslim. Dia hanya cukup percaya dan keselamatan pasti menjadi miliknya.

Bagi kami, semua tindakan kami, perbuatan baik kami adalah "seperti kain lap kotor" katanya. Anda sebaiknya memperbaikinya, atau dia yang akan "memperbaiki" Anda. Dia tidak akan pernah senang kepada kita, walaupun kita telah membatasi diri jauh darinya. Firman Allah:

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. " (QS. Al-Baqarah (2): 120)


Jika Anda tidak merubah mereka, maka mereka yang akan merubah Anda! Jika Anda ingin damai - damailah - -selamat - Islam.

--------------------------------------
Daily News March 25, 1975
The Winking Corpse
Daily News Correspondent
MUNICH. Tuesday,

THE UNDERTAKER was about to put the lid on the coffin of 79-year-old Emma Sikorski when the "corpse" winked at him.

Relatives had found Mrs. Sikorski apparently dead in bed in her Berlin home. They called a doctor, who pronounced the old lady dead and wrote out a death certificate.

Then they called an undertaker who prepared the body for burial, put it in a coffin and was about to lower the lid when - said the funeral shakely - "it moved and an eye winked."

The old lady is now recovering in hospital. "She's got some colour back in her cheeks and is doing fine," was the latest report.


48 Satu Satunya Mukjizat Yang Dijanjikan

Ramalan Setelah Kejadian
Kaum misionaris dan penginjil tidak pernah lelah mengutip pernyataan yang mengatakan seolah-olah dari Yesus, bahwa dia pergi ke Yerusalem untuk mati dan pada hari ketiga dia akan kembali hidup. Kitab Injil pertama kali ditulis puluhan tahun (abad) setelah Yesus. Dalam masa hidupnya, tak satu katapun ditulis atau dia menyuruh orang untuk menuliskannya! Taylor dalam komentarnya mengenai Kitab Injil Markus hal 437, mengabaikan apa yang disebut ramalan mengenai "penyaliban" sebagai vaticinium ex eventu (ramal-an setelah kejadian). Para penulis Injil menghasilkan tulisan-tulisan dan perkataan, dan mengatakan bahwa itu semua berasal dari mulut Yesus, seolah-olah Yesus telah meramalkan apa yang akan terjadi.

Kaum misionaris, penginjil dan pejuang Perang Salib, tidak ingin mendengarkan pelajar-pelajar Kristen seperti Taylor, Schweizer, Brandon atau Anderson jika mereka ini mengeluarkan kata-kata yang berlawanan dengan kaum misionaris tadi, maka mereka akan diabaikan dan dianggap sebagai "Sumber External" dan "Spekulasi Minoritas Di abad 20" . Oleh karenanya saya mendesak di sini untuk mengambil pepatah bull by the horn (menghadapi bahaya dengan penuh keberanian).


Meminta Mukjizat
Kaum Yahudi telah menyusahkan hidup Musa Alaihi's salam. Mereka memberinya masalah-masalah yang tak ada habisnya dan sekarang penggantinya, Al-Masih, juga diperlakukan sama. Dalam usaha mereka untuk mengganggunya, mereka mendatanginya, meminta dengan sopan dan hormat:

"Guru, (dalam bahasa Yahudi, Rabbi) kami ingin meli-hat suatu tanda dari padamu ". (Injil - Matius 12: 38).

Semua ajaran, nasehat dan pengobatannya tidak cukup untuk meyakinkan kaum Yahudi bahwa dia adalah orang yang diutus oleh Tuhan, bahwa dia adalah Al-Masih bagi mereka. Sekarang mereka meminta "tanda" - suatu mukjizat- menyerupai terbang seperti burung atau berjalan di atas air. Singkatnya sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin.

Sebelum melanjutkan diskusi lebih jauh dengan orang Kristen, Anda harus merasa yakin bahwa dia (orang Kristen itu) mengerti bahwa kata "tanda" di atas berarti "mukjizat". Kata dalam bahasa Inggris yang simple ini berasal dari Kitab Injil versi King James (KJV).

Dalam "Versi Internasional yang baru" dari Baptist, Lutheran, Methodist, Presbyterian dan gereja reformasi, kata ini ditulis sebagai "tanda keajaiban". Tidak hanya tanda -tetapi suatu "mukjizat".

Juga perlu bagi kita untuk mencoba dan mendefinisikan apa yang dimaksud mukjizat. Suatu definisi yang paling mudah dan benar diberikan oleh Dr. Littelton di dalam buku "Kedudukan Mukjizat dalam Agama", adalah : "Suatu perbuatan di luar kekuatan manusia".

Ini adalah apa yang diinginkan Yahudi dari Yesus. Suatu perbuatan dimana ahli Taurat dan orang Parisi tidak bisa menirunya. Sebenarnya permintaan ini kelihatannya wajar, tetapi ini adalah penyakit mental yang membutuhkan "tipuan" yang rasional.

Hanya Ada Satu "Tanda"!

Yesus bereaksi:
"... generasi yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda (mu'jizat). Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda (mu'jizat), selain tanda (mu'jizat) Nabi Yunus". (Injil - Matius 12: 39).

Apakah "tanda" atau mukjizat yang ditunjukkan oleh Yunus sehingga Yesus bermaksud menirunya? Untuk mengetahui mukjizat ini kita perlu melihat "Kitab Yunus" dalam Injil. Tetapi kitab ini sangat sukar dipahami! Kitab ini hanya terdiri dari satu lembar dengan 4 bab singkat dan sulit untuk menemukannya dalam ensiklopedia yang terdiri dari ribuan lembar, seperti Kitab Injil. Tetapi Anda tidak harus melihat buku itu sendiri. Setiap anak-anak Kristen yang selalu mengikuti sekolah Minggu mengenal seluruh cerita ini.

Latar Belakang Permintaan "Tanda"
Untuk mengingatkan kembali, biar saya ceritakan bah-wa Allah Subhanahu wa Ta'a1a memerintahkan Yunus Alaihis-salam untuk pergi ke Niniwe (suatu kota dengan 100.000 orang penduduk) dan memperingatkan mereka untuk bertobat dari kejahatannya. Yaitu, untuk menyelamatkan diri mereka sendiri sebelum Tuhan menghukum mereka.

Yunus merasa murung, khawatir bahwa penduduk Niniwe yang sombong itu 'generasi yang jahat dan suka berzina" pada masa itu, tidak akan mendengarkannya. Mereka akan menghina dirinya. Jadi bukannya pergi ke Niniwe, dia malah pergi ke Joppa dan berlayar ke Tarshish. Di tengah laut terjadi badai besar dan menurut takhyul para pelaut, barang siapa yang lari dari "Perintah Tuhannya" maka akan menyebabkan badai topan yang mengerikan di laut. Suatu penyelidikan dilakukan dari Yunus menyadari bahwa dia bersalah karena sebagai Rasul Allah, dia adalah tentara Allah. Dan sebagai tentara Allah dia harus taat akan perintah-Nya. Dia tidak punya hak untuk bersikap sombong. Dia merasa bahwa Allah mengawasinya dan ingin membunuhnya. Allah akan menenggelamkan kapal dan orang-orang yang tak bersalah akan mati. Yunus tahu bahwa keadaan akan lebih baik jika dia dibuang dari kapal dan akan mencegah keadaan yang lebih buruk lagi dan dia rela melakukannya.

Membuang Sial
Orang-orang yang hidup pada masa pre-exilic (sebelum orang-orang Yahudi diasingkan di bawah pemerintahan Nebukadnezzar), 8 abad SM, ternyata lebih mempunyai rasa keadilan dan pengertian dibanding manusia modern yang beradab(?). Mereka merasa bahwa Yunus ingin mengorbankan dirinya dan mungkin memerlukan mereka untuk mem-bantunya. Mereka tidak mau bersekongkol dengan ketololannya. Jadi mereka berkata bahwa mereka mempunyai sistem untuk mengetahui salah atau benar dengan cara mem-buang "sial". Dan berdasarkan sistem mereka yang kuno, kesialan itu berasal dari Yunus yang diketahui telah bersalah. Jadi mereka menangkapnya dan membuangnya ke laut.

Mati Atau Hidup
Pernyataan yang timbul ketika mereka membuang Yunus ke laut adalah, apakah dia mati atau hidup? Agar mudah mengetahui jawaban yang benar, biar saya menolong Anda dengan anggapan bahwa Yunus dengan sukarela berkorban ketika berkata,

"Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut maka lautakan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi". (Injil - Yunus 1: 12).

Jika seseorang sukarela berkorban, maka dia tidak perlu dipaksa lagi untuk dibuang, orang-orang tidak perlu mendorongnya sebelum membuangnya. Orang tidak perlu memelintir lengannya atau kakinya untuk membuangnya. Semua orang setuju akan hal itu.

Sekarang kembali ke pertanyaan tadi: Apakah Yunus mati atau hidup ketika dia dibuang ke lautan? Kita sepakat bahwa dia masih hidup! Badai kemudian reda. Mungkin itu adalah kebetulan. Seekor ikan hiu datang dan menelannya. Apakah dia mati atau hidup? Kembali orang-orang berkata bahwa dia hidup. Dari perut ikan dia berdoa memohon pertolongan Tuhan. Apakah orang yang mati bisa berdoa? "Tidak!" jadi dia masih hidup! Pada hari ketiga, sang ikan memuntahkannya ke laut kembali. Mati atau hidup? Dan jawabannya adalah hidup! Ini adalah suatu mukjizat diantara sekian banyak mukjizat. Bahwa dia hidup! Orang Kristen berkata bahwa dia hidup! Orang Muslim berkata bahwa dia hidup! Agak aneh bahwa Yesus memilih "tanda" (mukjizat) Yunus sebagai satu-satunya mukjizatnya juga. Ini adalah sesuatu dimana tiga agama besar bersepakat.

Inilah ikhtisar Mukjizat Besar dari kitab Yunus:
1. Jika seseorang dibuang ke lautan luas, dia pasti akan mati. Karena Yunus tidak mati maka berarti itu suatu mukj izat!
2. Seekor ikan datang dan menelannya. Dia pasti mati. Tetapi dia tidak mati. Maka berarti mukjizat yang kedua.
3. Karena panas dan udara yang sesak dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam, maka dia pasti mati. Tetapi dia tidak mati. Jadi ini adalah mukjizat diantara mukjizat-mukjizat lainnya.

Jika Anda mengira seseorang mati dan dia ternyata tidak mati, maka itu disebut suatu mukjizat. Jika seseorang dihadapkan pada sepasukan regu tembak dan 6 peluru ditembakkan pada tubuhnya dan orang itu mati, apakah ini Mukjizat? "Tidak!" tetapi jika dia hidup dan menertawakannya, apakah ini Mukjizat? Tentu saja ini mukjizat. Kita tiap kali mengira Yunus mati, tetapi ternyata dia tidak mati. Oleh karenanya ini disebut muksjizat beruntun.

Yesus Seperti Yunus
Setelah dihukum salib, Yesus juga disangka sudah mati. Jika dia mati, maka tidak ada mukjizat. Tetapi jika ia masih hidup, seperti yang dia ramalkan dan buktikan "di dalam kitab suci" maka itu adalah suatu "tanda". Suatu mukjizat! Dan inilah kata-katanya:

"...For as Jonah was..." (Inggris), "Want soos Jonah:.." (Afrikaans), "Ngokuba njengo Jonah..." (Zolu), Seperti Nabi Yunus..." (Indonesia).

"Seperti nabi Yunus tiga hari dan tiga malam di dalam perut ikan paus, demikian juga anak manusia ...." (Matius 12: 40). Bagaimana keadaan Yunus di dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam - hidup atau mati? Muslim, Kristen dan Yahudi sepakat bahwa ia hidup! Bagaimana Yesus selama di pekuburan - mati atau hidup? Lebih dari satu milyar Kristen di setiap gereja sepakat bahwa ia mati! Apakah ini seperti Yunus atau tidak sama seperti Yunus dalam bahasa Anda? Dan semua orang yang waras pasti berkata bahwa ini sangat tidak sama seperti Yunus. Yesus berkata bahwa dia akan "seperti Yunus" dan pengikut-pengikutnya yang fanatik berkata bahwa dia tidak sama seperti Yunus! Siapa yang berbohong - Yesus atau para perigikutnya? Saya persilahkan Anda untuk menjawabnya.

Urusan Besar
Meskipun begitu, agama adalah urusan yang bagus. Atas nama Yesus Kristus mereka membentuknya! Para penginjil berkata bahwa kita salah mengartikan. Mereka mengatakan bahwa saat itu Yesus dengan meramalkan tentang faktor waktu dan bukan apakah dia akan mati atau hidup. "Tidak-kah bisa kalian lihat bahwa dia menekankan faktor waktu? Dia mengulang kata 'tiga', empat kali". Apa yang dikatakan Yesus?

"Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." (Injil - Matius 12: 40).

Yesus berada "di perut bumi". Dia dianggap telah terkubur di pemakaman yang letaknya di bawah permukaan bumi.

Tiga dan tiga memang diucapkan empat kali, tetapi ini tidak ada hubungannya dengan faktor waktu. Yahudi menanyakan Yesus tentang suatu 'tanda' - suatu mukjizat dan bukannya membuat tiga hari atau tiga minggu atau tiga bu-lan menjadi suatu mukjizat. Saat saya pertama kali datang ke Cape Town dari Durban, tiga puluh tahun yang lalu, dengan kereta api, dan kereta api itu memakan waktu tiga hari tiga malam untuk sampai di sana, apakah itu mukjizat! Anda pasti akan berkata omong kosong! Dan saya setuju dengan Anda.

Tetapi tidak mudah bagi Kristen untuk setuju dengan pendapat ini karena penyelamatannya tergantung pada hidup Yesus.

Jadi itu adalah faktor waktu kapan Yesus menyelesaikan tugasnya? Ya! Jawab orang Kristen. Kapan dia 'disalib'? sebagian orang Kristen percaya bahwa ia disalib pada hari Jumat siang dua ribu tahun yang lalu.


49 Perhitungan Yang Sederhana


Kenapa "Jum'at Agung?"
Di negara saya, kami mempunyai 4 hari liburan selama Paskah, dimulai dengan apa yang disebut Jum'at Agung. Mengapa disebut Jum'at Agung? Karena Yesus meninggal untuk menebus dosa mereka pada hari itu. Dan itu mengingatkannya, setiap orang Kristen di seluruh dunia - Inggris, Perancis, Jerman, Amerika, Lesoto, Swedia, Switzerland, Zimbabwe dan lain-lain merayakan Jum'at Agung.

Saya sudah membuktikan pada Anda bahwa Yesus berada di kayu salib tidak lebih dari tiga jam. Mereka cepat-cepat membawa Yesus ke pemakaman sebelum matahari tenggelam sore itu juga. Le-bih dari seribu golongan dan sekte-sekte Kristen meski sering berselisih paham terhadap aspek-aspek keyakinan, tetapi mereka semua setuju bahwa Yesus Kristus dianggap berada di pemakaman pada Jum'at malam. Dia dianggap berada di pemakaman Sabtu siang. Dia dianggap berada di pemakaman Sabtu malam.

Tetapi pada Minggu pagi, ketika Maria Magdalena datang ke pemakaman, dia menemukan pemakaman itu sudah kosong. Anda akan mencatat bahwa saya mengulang kata dianggap -dianggap- dianggap, tiga kali. Anda tahu kenapa? Tentu saja tidak untuk bersaja dengan tiga, tiga, tiga ramalan. Alasannya adalah karena tak ada satu pun dari ke dua puluh tujuh kitab dalam Perjanjian Baru mencatat waktu Yesus keluar dari pemakaman. Tidak ada satu pun dari ke 27 penulis kitab ini yang menjadi saksi mata 'kebangkitannya', satu-satunya yang bisa menceritakan kebenaran itu, dipaksa tutup mulut oleh yang berwenang.

Seorang anak muda keturunan Arab menulis buku Dead Sea Scrolls yang ditandatangani oleh Yusuf dari Arimates dan Nikodemus. Kedua orang ini mau menceritakan secara terus terang bagaimana mereka membawa gurunya segera setelah malam turun, ke suatu tempat untuk beristirahat dan memulihkan kesehatan. Apakah tidak aneh bahwa satu-satunya saksi mata yang berharga malah disuruh diam? Mungkinkah kedua orang ini dan murid-murid di Yerusalem diajar oleh Yesus yang lain dan Injil yang lain? (2 Korintus 11: 4).

Penambahan yang Mudah
Jika itu adalah faktor waktu dimana Yesus mencoba untuk menyelesaikan ramalan tadi, mari kita lihat apakah dia berhasil "sesuai dengan Kitab Suci"-nya sebagaimana yang disombongkan oleh orang Kristen.

MINGGU PASKAH D A L A M M A K A M
SIANG MALAM
Jumat nil Satu malam
Ditempatkan di pemakaman
Pada petang hari

Sabtu satu hari satu malam
Dianggap masih di pemakaman

Minggu nil nil
Total satu hari dua malam

Dari tabel di atas Anda pasti tidak akan ragu bahwa total waktunya tidak lebih dari satu hari dua malam dan ini tidak bisa disulap menjadi tiga hari tiga malam seperti yang diramalkan Yesus "Sesuai dengan Kitab Suci". Bahkan Einsten sebagai profesor matematika terbesar tidak bisa menolongnya! Tidakkah Anda lihat bahwa orang Kristen mem-berikan kebohongan dua kali lipat kepada Yesus berdasarkan ramalan tersebut. Yesus berkata bahwa dia akan seperti Yu-nus!

1. Orang Kristen menduga bahwa Yesus tidak seperti Yunus. Yunus hidup selama tiga hari tiga malam, sedangkan Yesus "mati" di pemakaman! (?)
2. Yesus berkata bahwa dia akan berada di pemakaman tiga hari tiga malam, sedangkan orang Kristen berkata bahwa dia berada di pemakaman satu hari dua malam.

Siapa yang berbohong, Yesus atau orang Kristen? Biar-kan mereka yang menjawab.

Menghitung Mundur Untuk Menyelesaikan Masalah
Anda harus memojokkan mereka dengan semua pengetahuan mereka. Mereka tahu itu dan kita tidak boleh mengalah.

Orang Kristen telah menyiapkan jalan keluar dari masalah ini. Mereka sekarang menciptakan teori 'Rabu Agung', sebuah majalah bulanan The Plain Truth yang setiap bulannya terbit 6 juta kopi, menawarkan buku gratis dengan judul Tiga Hari Dan Tiga Malam. Di Johannesburg Afrika Selatan, ada suatu organisasi "Injil Wahyu" yang juga mengeluarkan buku gratis untuk membuktikan bahwa "penyaliban" itu terjadi pada Rabu Agung dan bukan pada Jum'at Agung.

Mr. Robert Fahey, orang Amerika - dimana sebagian sekte-sekte dan aliran-aliran berasal, seperti Advent hari ketujuh - Ilmuwan-ilmuwan Kristen, Mormon - mewakili majalah Kristen terbesar, belum lama ini memberikan ceramah di "Holiday Inn" Durban. Ia mengejutkan pendengarnya yang melimpah dengan berbagai ide-ide khayalannya. Ajaran barunya ini membahas mengenai Rabu Agung. Dia setuju 100% bahwa Jum'at Agung bertentangan dengan pengakuan terhadap Al-Masih. Untuk menyelesaikan masalah ini, dia mengatakan bahwa kita harus menghitung mundur dari waktu Yesus ditemukan hilang dari pemakaman yaitu Minggu pagi ketika Maria Magdalena datang untuk meminyakinya. Jika kita mengurangi 3 hari dan tiga malam dari Minggu pagi, maka kita dapatkan hari rabu. Tidak sulit untuk menyelesaikan masalah orang Kristen ini. Para pendengar yang sudah diberikan majalah gratis dan buku-buku tersebut, memberikan tepuk tangan yang meriah pada Mr. Fahey. (Mereka memiliki sistim yang mengagumkan untuk bisa menyebarkan 6 juta kopi majalah bulanan Plain Truth ke seluruh dunia).

Tuhan Atau Setan?
Setelah acara selesai, saya menemui Mr. Fahey untuk berdiskusi secara pribadi (Panitia tidak membolehkan para pembicara untuk bertanya jawab setelah acara berlangsung.) Saya mengucapkan selamat atas idenya yang genius. "Bagai-mana mungkin selama 2000 tahun orang-orang Kristen di seluruh dunia tidak tahu perhitungan religius untuk mendapatkan kesimpulan yang benar?" ,

Bahkan sampai dengan hari ini, sebagian besar orang Kristen merayakan Jum'at Agung dan bukannya Rabu Agung. Siapa yang telah menipu tentang Jum'at Agung ter-hadap 1,2 milyar orang Kristen di seluruh dunia, termasuk Katholik Roma yang mengaku merupakan turunan langsung dari Paus pertama (Petrus) sampai Paus yang sekarang? Saya bertanya pada Mr. Fahey.

Tanpa malu-malu Mr. Fahey menjawab, "Setan!" Saya berkata, "Jika setan telah sukses dalam mengelabui orang Kristen dan membiarkan mereka tetap tertipu selama 2000 tahun terhadap keyakinan yang sederhana ini, tidakkah mudah juga bagi setan untuk membuat mereka salah dalam segala hal yang menyangkut Tuhan?" Mr. Fahey merah mukanya dan langsung berlalu meninggalkan saya. Jika keyakinan ini sekarang menjadi kecenderungan di kalangan umat Kristen, maka kita bisa bertanya, "Apakah cerita 'penyaliban' ini bukannya cerita bohong terbesar sepanjang sejarah? Bisakah kita sekarang menyebutnya sebagai kisah fiksi!"

Fakta-fakta yang Jelas
Saya memberikan daftar di halaman 505 yang menunjukkan bukti-bukti yang jelas dari kitab suci Kristen yang mengatakan sekali lagi dan lagi bahwa Yesus hidup, hidup. Tetapi murid-muridnya masih tidak percaya. Apakah murid-muridnya di zaman modern ini mau percaya sekarang? Apakah mereka mau percaya pada gurunya yang mengatakan seperti Yunus.... Begitu juga anak manusia? Tidak mungkin! Ingat Thomas - salah satu dari murid pilihan Yesus yang diberi julukan oleh umat Kristen sebagai "Thomas yang meragukan? Dia tidak bersama mereka (murid-murid Yesus) ketika Yesus datang" (Yohanes 20: 24) saat pertama kali di ruang makan. Kemudian ketika murid-murid yang telah melihat, menyentuh dan makan bersama Yesus, bersaksi bahwa mereka telah bertemu dengan Sang Guru (bukan Tuhan, bukan hantu Yesus; tetapi Yesus sendiri dengan daging dan darahnya - hidup!), Thomas berkata pada mereka:

"Sebelum aku melihat bekas paku pada tangannya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambungnya, sekali-kali aku tidak akan percaya". (Injil - Yohanes 20: 25).


50 Kitab Suci Buatan


Nama Baru, Permainan Lama
Seorang anggota sekte 'kelahirkan kembali' menyombongkan diri tentang bagaimana dia biasa mengambil 10 sen dari piring derma gereja untuk membeli 'susu cream' dan bagaimana ia mengikat ayahnya yang pemabuk "... di dalam gudang ..." - di gudang yang sama dimana dia melihat "... ibunya terbaring di tumpukan pupuk, di tempat mandi sapi-sapi - dipukuli oleh ayahku ...." Sekarang dia dengan percaya diri mencoba memperdayakan pembacanya. Dia mengutip ayat di atas (Yohanes 20: 25) dari Injil Amerika tanpa memberikan referensi (pada halaman 20 yang sama dari "Faktor--faktor bangkit kembali" (oleh Josh Mc Dowel). Penulis memberikan 4 kutipan, dengan referensi bagi semua orang! Pada halaman berikutnya dia memberikan 3 kutipan juga dengan referensi bagi semua orang! Tetapi ayat-ayat dimana dia ingin memalsukannya, tidak direferensikan sama sekali. Dan setelah kata-kata "saya tidak Percaya", dia memulai suatu paragraf baru dengan kata-kata "Kemudian, Yesus berkata kepada Thomas", mengutip lagi dari Injil tanpa memberikan referensi. Yohanes memberi suatu kebohongan kepada pemuja-pemuja ini dengan mengatakan:

"Delapan hari kemudian, murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Thomas bersama-sama dengan mereka, kemudian Yesus datang..." (Injil - Yohanes 20: 26).

Kebohongan yang Licik
Salah satu dari pemuja-pemuja ini, seorang pengacara, memberikan semangat pada saudaranya yang 'dilahirkan kembali' dari Amerika dengan kebohongan lain. Dia berkata pada halaman 120 dalam "Perdebatan Tentang Islam" bahwa "Deedat akhir-akhir ini telah membuat berita yang besar mengenai batu nisan dengan menerbitkan sebuah brosur dengan judul, Siapa Yang Memindahkan Batu Tersebut?' Di dalamnya dia mengatakan bahwa batu itu dipindahkan oleh dua orang murid Yesus, yaitu Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus (halaman 18). Tetapi dalam brosurnya yang berjudul, Apakah Kristus Disalib? Dia pasti seorang super women (halaman 25), maksudnya adalah Maria Magdalena yang memindahkan batu tersebut. Bagaimana seorang Kristen yang 'dilahirkan kembali' dan seorang pengacara bisa berbohong? Untuk memikat korbannya dia bahkan mengutip nomor halaman "25". Buku ini telah dicetak cukup lama. Bahkan jika Anda punya kopinya, Anda tidak akan mungkin bisa mengeceknya. Para pemuja ini sangat yakin sekali Tetapi 'Kitab Injil yang benar' adalah yang saya percayai:

"Dia (Maria) sangat heran saat menemukan bahwa batu tersebut telah dipindahkan."

Dimana ada kata-kata yang menunjukkan bahwa yang memindahkan batu itu adalah Maria Magdalena? Tetapi bagi orang-orang yang sakit ini, baik Amerika maupun Afrika Selatan, setiap tipuan diperbolehkan untuk membuat orang masuk Kristen. Saya tidak siap untuk melawan mereka dengan segala penilaian mereka yang salah, dan saya harap Anda pun demikian. Anda hanya cukup menyampaikan yang benar dengan cara yang sebaik mungkin dan serahkan semuanya pada Allah.

Suatu Pemalsuan
Para rohaniwan Kristen mengambil kesimpulan bahwa episode "Thomas yang meragukan" seperti juga wanita yang 'tertangkap.basah' - (Yohanes 8: 1-11) adalah suatu pemalsuan! Tetapi karena Gereja Ortodoks tidak memperbolehkan penyisipan ini (Yohanes 8: 1-11) - dihilangkan dari Injil, mereka menunjukkan ayat lain yang hampir sama menggambarkan kekerasan Thomas yaitu Yohanes 20: 25 "mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu".

Orang Romawi tidak punya alasan untuk membalas dendam terhadap Yesus seperti terhadap dua orang yang di-salib bersama Yesus. Mengapa mereka harus memberi hukuman yang lebih berat pada Yesus dibandingkan pada kedua orang tersebut? Mengapa mereka harus menggunakan paku terhadap Yesus sedang untuk kedua orang itu mereka menggunakan pengikat kulit?

Tidak "di tempat ini" seperti dugaan para pemuja tersebut, tetapi "delapan hari" kemudian, Yesus datang ke ruang makan dan dia mendatangi Thomas. Dan menurut Yohanes, Yesus menyuruh Thomas:

"... Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganku; ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." (Injil - Yohanes 20: 27).

Thomas menyadari kesalahannya. Dia telah menolak bukti-bukti bahwa Yesus hidup! Semua murid yang lain, kecuali Yudas sang pengkhianat telah bersaksi bahwa mereka telah melihat dan makan bersama Yesus, Tetapi Thomas tidak mau percaya! Apa yang membuat dia tidak percaya? Yesus yang hidup, bernafas (bukan hantunya), berada di de-katnya. Sekarang berlawanan dengan kenyataan fisik tentang keberadaan Yesus, memaksa Thomas terpaksa mengaku,

"Ya Tuhanku dan Allahku!" (Injil - Yohanes 20: 28).

Apa yang Disadari oleh Thomas?
Apakah Thomas menyadari pada saat itu bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan kaum Yahudi? Apakah dia dan murid-murid lainnya sujud kepadanya. Tidak pernah! Kata-katanya adalah kata-kata yang ditujukan pada dirinya sendiri. Kita hampir setiap hari mengatakannya, "Ya Tuhanku! Betapa bodohnya aku ini!" Apakah anda memanggil pendengar anda, sebagai Tuhan Anda?
--------------------

Daily News - October 17, 1955
GIRL, AWAITING BURIAL FOR 4 DAYS, WAKE UP
Sitebe, a native women of Fairleigh, near Newcastle, sat in mourning beside the coffin of her 14-year-old daughter early yesterday, waiting for a hearse to come and take child away.

For four days she had mourned her and stunned, then she screamed and ran from daughter's death, but she had one comfort - there was to be no pauper's burial.

The whole family had helped pay for shroud, the coffin and a funetal at a distant cemetery.

It was early when Mrs. Sitebe sat for the last time beside the coffin. All was quiet in the house.

Then she heard a rustle and a slight move-ment. She stood up and looked down into the open coffin.

Her daughter stared back at her.

MOVED AND SPOKE
For a moment the mother stood shocked and stunned, then she screamed and ran from the building.

Relatives hurried in, lifted the girl from the coffin and placed her gently down.

The girl, apparently dead since Thursday, moved on to her side and spoke. Feebly she asked for water and then for a drink of milk. A doctor was called to attend to her.

She had escaped being buried alive by a few hours.

Had there been a conveyance avialable earlier than yesterday to carry the Coffin, she might have gone the her grave. The Sitebe family however, had had to postpone the funeral and the coffin was never closed.

51 Tak Seorangpun Sebuta Itu


Periksa Kenyataan yang Ada, Kebenaran akan Muncul
Di bawah ini saya berikan ringkasan point-point yang kita diskusikan sampai sejauh ini, kesimpulan bahwa Yesus Kristus tidak terbunuh karena disalib, seperti yang diduga oleh orang Kristen dan orang Yahudi, tetapi dia masih hidup!

1. Yesus segan untuk mati!
Dia merancang strategi untuk mempertahankan diri dari serangan orang Yahudi karena dia ingin tetap hidup!

2. Dia memohon pertolongan pada Tuhan.
Dengan tangisan dan air niata, dia memohon pada Tuhan Yang Maha Kuasa agar menjaga keselamatannya dan tetap hidup!

3. Tuhan mendengar doanya.
Berarti Tuhan mengabulkan doanya dan menjaganya agar tetap hidup!

4. Malaikat datang untuk membantunya.
Dengan harapan dan keyakinan bahwa Tuhan akan membiarkannya hidup!

5. Pilatus menyimpulkan bahwa Yesus tidak bersalah. Alasan yang bagus untuk membiarkan Yesus tetap hidup!

6. Istri Pilatus bermimpi bahwa Yesus tidak berbahaya.
Orang ini tidak berbahaya, berarti membiarkan Yesus tetap hidup!

7. Dia berada di kayu salib hanya sekitar 3 jam. Berdasarkan sistem penyaliban, tidak ada manusia yang mati karena disalib dalam jangka waktu yang pendek, meskipun ia diikat kuat-kuat di kayu salib - Dia masih hidup!

8. Dua orang yang ikut disalib bersamanya masih hidup. Begitu juga Yesus, pada saat yang sama masih hidup!

9. Ensiklopedia Biblica dalam artikel 'cross' (salib) kolom 960 mengatakan,
"Jika tombak itu memang ditikam ke tubuhnya - maka Yesus masih hidup!

10. Segera memancar darah dan air.
Segera maksudnya langsung, yang menunjukkan bahwa Yesus masih hidup!

11. Kakinya tidak patah - sebagai pemenuhan ramalan. Kaki tidak akan berguna kecuali jika Yesus masih hidup!

12. Halilintar, gempa bumi dan matahari gelap selama tiga jam.
Untuk membiarkan murid rahasia Yesus menolongnya agar ia tetap hidup!

13. Orang Yahudi meragukan kematiannya.
Mereka curiga bahwa dia lolos dari kematiannya di kayu salib - bahwa ia masih hidup!

14. Pilatus 'heran' mendengar Yesus mati.
Dia tahu bahwa dari pengalaman, tidak ada manusia yang mati begitu cepat dalam penyaliban. Dia curiga Yesus masih hidup!

15. Pekuburan dengan ruangan yang luas:
Ruangan besar, dan udara bebas keluar masuk dan memungkinkan bagi orang-orang untuk menolongnya agar ia tetap hidup!

16. Batu dan pintu penutup telah berpindah. Diperlukan hanya bila Yesus masih hidup!


17. Laporan penemuan baru.
Para ilmuwan Jerman yang melakukan percobaan 'pengafanan mayat' berkata bahwa jantung Yesus tidak berhenti berdetak - bahwa dia masih hidup!

18. Berada dalam penyamaran.
Penyamaran tidak diperlukan apabila dia bangkit kembali. Penyamaran diperlukan hanya apabila dia masih hidup!

19. Melarang Maria Magdalena untuk menyentuhnya. "Jangan menyentuh tubuh saya" karena tubuhnya sakit dan luka; karena dia masih hidup!

20. Belum pergi kepada Bapa.
Dalam bahasa Yahudi, ini bisa berarti bahwa "saya belum mati", dengan kata lain "bahwa saya masih hidup!"

21. Maria Magdalena tidak takut ketika mengenali Yesus.
Karena ia telah melihat tanda kehidupan sebelumnya. Dia mencari Yesus yang masih hidup!

22. Murid-murid takut dan heran melihat Yesus masuk ke ruang makan.
Semua yang mereka ketahui tentang penyaliban hanyalah berdasarkan kabar angin, karenanya mereka tidak percaya bahwa dia masih hidup!

23. Memakan makanan dalam kemunculannya setelah pe-nyaliban.
Makanan diperlukan hanya bila ia masih hidup!

24. Tidak pernah memperlihatkan diri kepada musuh-mu-suhnya.
Karena dia lolos dari kematian. Dia masih hidup!

25. Hanya menjalani perjalanan yang pendek.
Karena dia tidak bangkit kembali, bukan hantu, tetapi hidup!

26. Kesaksian laki-laki yang berdiri di pemakaman. "Mengapa mencari orang yang hidup diantara orang yang mati?" - (Lukas 24: 4-5). Artinya dia tidak mati, tetapi masih hidup!

27. Kesaksian malaikat.
"... malaikat-malaikat yang mengatakan bahwa ia hidup…" - Lukas 24: 23. Bukan berkata, "bangkit kembali", kata-kata yang diucapkan dengan jelas oleh malaikat adalah dia masih hidup!

28. Maria Magdalena bersaksi -
"... Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya"- (Markus 16: 11). Maria tidak mengatakan bahwa ia melihat hantu atau roh Yesus, tetapi Yesus yang masih hidup. Mengapa mereka tidak percaya bahwa gurunya itu masih hidup!

29. Dr. Primrose bersaksi
Bahwa 'darah dan air' yang memancar ketika Yesus ditikam oleh tombak pada pinggangnya, terjadi karena adanya gangguan pada aliran pembuluh darah. Ini adalah tanda bahwa dia masih hidup!

30. Yesus sendiri mengatakan bahwa mukjizat yang dimilikinya seperti mukjizat nabi Yunus. Menurut Kitab Yunus, Yunus masih hidup ketika dianggap sudah mati, sama seperti Yesus yang disangka sudah Mati, padahal dia masih hidup.

Ketiga puluh point di atas dan banyak argumen lainnya telah dikemukakan pada halaman-halaman sebelumnya di buku ini. Tolong baca dan baca ulang argumentasi-argumentasi dan praktekkan pada teman-teman Anda. Kesenangan adalah milik Anda, saya mendoakan kesuksesan Anda.

52 Penyaliban atau Sandiwara Penyaliban


Kekurangan Bahasa
Setiap kata adalah gambaran baku dari apa yang diwakilinya. Jika kita mengambil satu kata dan merenungkannya, kita akan bisa melihat atau menggambarkannya dalam pikiran kita. Cobalah - "kapal", Anda akan melihat kapal dalam pikiran Anda, "tas tangan", Anda akan melihat tas tangan dalam pikiran Anda, "rokok", Anda akan melihat sebatang rokok dalam pikiran Anda. Tetapi kita berbicara lebih cepat sehingga kita bisa memahami kata-kata sebagai ide, pikiran dan konsep. Kata-kata adalah alat untuk menyampaikan pe-san. Makin banyak kata-kata, makin jelas dan mudah komunikasi. Tetapi kata-kata yang salah bisa merusak ide.

Bahasa CUL-DE-SAC
Bahasa Arab sangat kaya akan berbagai pikiran dan konsep spritual, sedangkan bahasa Inggris lebih kaya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi bahasa Inggris ini mengecewakan saya. Sepertinya tidak ada kata kerja untuk menggambarkan usaha yang belum selesai, contoh-nya:



1. Seorang laki-laki dibawa ke tiang gantungan, sebagai perampok dia dijatuhi hukuman mati, tetapi takdir mengatakan lain dan dia mendapat penangguhan hukumannya sebelum dia mati. Dua puluh tahun kemudian, orang ini meninggal karena tenggelam. Kita ingin satu kata kerja untuk menjelaskan pada kita apa yang telah terjadi - apakah orang ini "digantung" atau apa yang terjadi? Bukan tidak digantung. Kita hanya ingin satu kata kerja ...?

2. Seorang yang lain dibawa ke kursi listrik sebagai hukuman: Dia diikat di kursi, dan tombol kursi dinyalakan. Aliran listrik mengalir ke tubuh laki-laki ini tetapi kekuatan arus listrik ini tidak cukup kuat. Orang itu segar kembali dan sebelum aliran listrik yang lebih kuat lagi dihidupkan kembali dia mendapat penangguhan hukuman. Beberapa hari kemudian, laki-laki ini meninggal karena kecelakaan sepeda motor. Bagaimana akhirnya? Apa yang terjadi padanya di kursi listrik itu? Apakah dia dihukum mati dalam aliran listrik? Satu kata ...?

3. Yosephus, seorang ahli sejarah berkebangsaan Yahudi, mencatat dalam bukunya "Antiquities" (barang-barang antik), tentang penyaliban dimana dia ikut serta sebagai orang yang 'disalib' dan kemudian diturunkan dari kayu salib. Selamat! Apakah yang terjadi padanya di kayu salib? Apakah dia disalib? Seseorang yang tidak mati karena disalib, tetapi ada usaha untuk menyalibnya, apakah dia disalib? Satu kata ...?

Cerita Salib yang Berlimpah-limpah
Orang bisa saja mengatakan bahwa peristiwa di atas adalah kasus hipotesa. Tetapi kita sedang membuat sejarah. Lihat halaman 454, sebuah copy dari Weekend World tanggal 3 Agustus 1969. Mr Pieter Van der Bergh, seorang pengacara, "disalib" dengan "sukarela", hanya untuk mencari sensasi. Dia mengatakan bahwa dia ingin membuktikan bahwa "Seseorang bisa menguasai tubuhnya sendiri". Dia diletakkan di kayu salib dan menjalani semua proses penyaliban. Untuk mengalahkan penyaliban di Golgotha, dia memakai "sebuah paku 18 inchi yang menembus pahanya" (lihat gambar hal. 484). laki-laki ini masih hidup. Apakah dia disalib? Satu kata ...? tidak ada kata seperti itu dalam bahasa Inggris.

Ketika orang-orang Yahudi berulang-ulang meminta pada Pilatus - "Salib dia! Salib dia!" (lukas 23: 21, Yohanes 19: 6), maksud mereka bunuh dia di atas kayu salib - disalib. "bunuh" dia! Tidak hanya "dibawa" ke atas kayu salib! Dan jika setelah upacara tersebut, seperti pada Mr. Van der Bergh, laki-laki itu tidak mati karena disalib, apa yang akan Anda katakan tentang peristiwa ini? Apa kata kerja yang akan Anda gunakan jika Anda tidak mempunyainya dalam bahasa Anda?


Kekurangan Ganda
Seorang Afrika Selatan yang berbahasa Inggris dan teman-teman Amerikanya, mengakui (Dari buku - The Is-Iam Debate): "Jika kata menyalib hanya berarti membunuh di atas kayu salib, kita kehilangan kata kerja lain untuk meng-gambarkan kegiatan memancang di atas kayu, memalukan sekali. (mengapa mereka tidak menulis "menyalib" di dalam tanda kutip?) Mereka mengolok-olok saya untuk menutupi kekurangan dalam bahasa mereka dan ketidakmampuan untuk mencari kata yang cocok.

Dengan semua "yang ada dalam Roh Kudus", dunia Kristen telah gagal mencetak sebuah kata kerja yang sesuai untuk menggambarkan "keadaan ketika diikat di kayu salib". Segera, saya akan membawa mereka keluar dari kesalahan mereka, Insya Allah!, sebelum bab ini selesai. Jika orang Kristen berkata, "Jika kata menyalib hanya berarti membunuh ... , maka apa arti lain dari menyalib?

Kamus Oxford yang terkenal di seluruh dunia mendefinisikan menyalib sebagai membunuh dengan cara mengikat pada sebuah salib." (lihat pada hal. 448 untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas (fasten).

Para penulis The IsIam Debate (Perdebatan Islam) dari sekte "born-again" tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut, jadi saya akan mencoba menyelesaikannya bagi mereka!

"Penyaliban" Sekarang Hanya Untuk Sensasi
Selalu ada yang baru yang datang dari negeri Timur. Sekarang di Timur Jauh, seorang warga Philipina telah mengembangkan kegemaran baru tentang "penyaliban"! Mereka ingin mengikuti jejak Yesus, (lihat hal. 431). Suatu copy dari Sunday News di Daressalaam tanggal 3 May 1981, mela-porkan "penyaliban" ganda di Philipina. Paling tidak 7 kasus "penyaliban" dilaporkan oleh wartawan lokal. Mungkin ada lebih banyak lagi penyaliban yang luput dari wartawan. Di antaranya ada Luciana Reyes yang digambarkari sebagai "wanita pertama yang menjalani upacara ritual penyaliban!"

Penambahan yang baru dari penyaliban ini adalah bahwa tangan-tangan mereka dipaku di kayu salib.

Penyaliban Atau Sandiwara Penyaliban
Tak ada seorang pun yang mati karena "penyaliban"! (disalib). Satu di antara mereka pingsan. Laki-laki lain bangun dan merokok setelah tangannya diperban. Seorang pedagang keliling 'telah menjalani upacara (penyaliban) ini lima kali'. Laki-laki ini berjanji akan menjalani 'penyalibari' sebanyak 10 kali!

Hal ini kedengarannya seperti cerita bohong. Tetapi ada 25.000 saksi mata pada 4 peristiwa penyaliban di satu kota saja. Beberapa 'penyaliban' ini disiarkan 'langsung oleh TV'.

Dunia Kristen telah dikenal mengeksploitasi Yesus untuk mencari uang. Film tentang kehidupan Yesus telah masuk dalam rekor 'Box Office'. Mereka telah mempunyai "Sandiwara Kelahiran" dan "Sandiwara Minggu Suci", mengapa tidak membuat suatu 'Sandiwara Penyaliban?'

Reg Gratton, seorang koresponden Sunday News (lihat hal. 513 samping) telah menyelesaikan masalah "penyaliban" dengan memasukkan tanda kutip. Dia menggunakan kata-kata "penyaliban" dan "penyaliban-penyaliban" lima kali dalam artikelnya dan setiap kali kata ini digunakan maka ia menambahkan tanda kutip. Coba periksa kembali. Dengan kata lain, dia mengatakan bahwa itu "dikatakan penyaliban", penambahan tanda kutip lebih tidak kentara dibanding kata "Dikatakan". Saya tidak menangkap maksudnya pada saat membaca artikel itu pertama kali. Bagaimana dengan Anda?

Anda bisa mencatat bahwa penulis yang lain telah mencegahnya dengan meletakkan kata seperti "Mati", "Telah Mati", dan "mayat" di dalam tanda kutip di halaman 455 dan 456. Sekarang Reg melakukan hal yang sama dengan "penyaliban"! karena kata "crucify = menyalib" telah menempel di tenggorokan setiap misionaris, maka haruskah kita menggunakan kata "crucifiction", cerita penyatiban sebagai penggantinya?

Penyaliban Atau Kisah Penyaliban?
Kita sekarang bisa mengatakan bahwa Pieter Van der Bergh (hal. 454) mengalami proses penyaliban dengan keras dan serius, tetapi dia tidak disalib seperti yang dikabarkan di koran, tetapi, dia dianggap telah disalib.

Lebih jauh, kita bisa katakan bahwa orang-orang Kris-ten di Philipina tidak melakukan penyaliban, tetapi mereka dianggap telah disalib. Tidak ada pertunjukan seperti yang mereka lakukan di film. Ini adalah kejadian nyata dan hanya kematian sesaat. Oleh karenanya, setiap pertunjukan dengan salib, dimana korban mencoba untuk menyamai apa yang dialami Yesus tetapi tidak benar-benar meninggal di kayu salib, kita bisa menyebutnya dalam terminologi yang tepat:

Crucifict sebagai pengganti Crucify - (verb / kata kerja)
Crucificted sebagai pengganti Crucificed - (verb / kata kerja)
Crucifiction sebagai pengganti Crucifixion - (noun / kata benda)

Penggunaan yang mudah dan simple dari kata-kata yang benar ini akan mematahkan "Salib" orang Kristen yang akan menemukan dirinya berada di Persimpangan Jalan, tidak tahu jalan mana yang harus dipilih. Dan jika kita sering menggunakan kata-kata ini, kita akan segera menemukannya dalam kamus Inggris di dunia ini.

Untuk terakhir, kami telah menerbitkan 350.000 copy untuk memasyarakatkan buku ini. Baca, pelajari dan bagikan untuk teman-teman dan musuh-musuh Anda demi kemenangan kebenaran. Amin.

Ambil yang Terbaik
"Setelah lebih dari 1.000 jam mempelajari ... "Penyaliban" penulis A Campus Crusade menerbitkan The Resurrection Factor (Faktor Kebangkitan kembali) yang menciptakan posisi badan yang lain bagi "Tuhan" dan "Juru Selamatnya"

Sekarang Anda Mempunyai Banyak Pilihan
1. Frogi-fiction seperti yang di.gambarkan di sini (seperti katak).
2. Staki-fiction seperti pada hal. 500 (dengan tiang pancang).
3. Cruci-fiction seperti di hal. 448.

Kata Penutup
Penyaliban Yesus Kristus sebagai satu-satunya faktor penyelamatan umat manusia dari dosa telah lama mengganggu fikiran saya, sejak pertemuan saya dengan murid-murid dan pendeta-pendeta misi Adam ketika saya berumur belasan tahun (lihat epilog, Is the Bibble God's Word? (Apakah kitab Injil adalah Firman Tuhan?).

Sebagai orang muda yang mudah dipengaruhi, saya sangat kagum pada cara berbicara mereka dalam meyakinkan orang bahwa penyaliban adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan dan sepertinya menghukum bagi orang-orang yang tidak mempercayainya.

Masalah penyaliban Yesus yang merupakan inti dari seluruh ajaran Kristen menjadi masalah yang serius dalam kajian saya. Saya sangat ingin mengetahui segala sesuatu mengenai hal itu dan mulai mempelajari sumbernya yaitu "Perjanjian Baru".

Secara jujur saya tidak mengharapkan orang bertanya pada saya tentang keyakinan saya sebagai Muslim berkenaan dengan penyaliban. Keyakinan saya adalah keyakinan Qur'an seperti yang dikatakan pada surat 4 ayat 157.

Saya ulangi dengan sungguh-sungguh bahwa kajian mengenai penyaliban dipercayakan pada saya oleh penganut Kristen yang mengaku dermawan dan pemberi selamat. Saya dengan serius menerima perhatian mereka dalam tulus, mempelajari dan meneliti secara objektif dengan menggunakan sumber mereka sendiri. Hasilnya, Anda pasti setuju, sangat mengherankan.

Saya ingin berterima kasih pada ratusan orang Kristen yang telah datang mengetuk pintu rumah saya dan mengetengahkan masalah ini pada saya.

Selanjutnya, semua ini adalah hasil dari kajian dan riset yang saya lakukan bertahun-tahun dalam hidup saya.

AHMAD DEEDAT O1/O5/1994
----------
6 SUNDAY NEWS, May 3, 1981
DAR-ES-SALAAM

JESUS' FOOTSTEPS
By Reg Gratton

CHURCH Leaders are con-cerned by the increasing number of Filipinos submitting them-selves to Penitential whipping, beating and "crucifixion" in a reeanactment of Christ's suffering on the cross.

Flagellants, beating them-selves or being whipped till they bleed, are a common sight. in Asia's only Roman Catholic country during the holly week On Good Friday, at least seven cases of "crucifixion" were re-ported in the local press.

One of these was Luciana Reyes, a 23-year-old factory worker and the first woman, known to have performed the ritual.

The publicity generated by this year's events and their in-creasing attraction to local and foreign tourists have worried churchmen, some of whom have expressed their distante for the practice.

Jaime Cardinal Sin, Archbishop of Manila and leader of the church here, said he opposed this particular form of mortification and penance be-cause it is conducted publicly and it is possible that the peni-tents are motivated by pride and vainglory.

The church did not encour-age the practice nor could it forbit it he said, because morti-fication of the flesh can be good for the soul. - if the motivation is good.

Forms of penitential mortifi-cation go back through the cen-turies and are deeply rooted in the culture of the Philippines where 75 per cent of the popula-tion are Catholic.

"Flagellation was recorded in the Spanish Era", according to National Museum Assistant Di-rector Alfredo Evangelista. The idea of penance was implanted by them".

Oscar Gruz, Archbishop or Pampanga Diocese, just north of here where most of the crucifix-ions take place, said some fea-tures in the practice were not relegious.

There were "a good number of fanatical elements;' and "crucifixions" had some touristic flavour, he said.

"Crucifixion" where the penitent's hands are nailed to a wooden cross; is a recent addition to penitential custom in the Phil-ippines. The first cases to receive public notice occurred here in the late 1960s.

One reason for its inerease is that the danger of medical complications has been reduced to a minimum, according to Mosignor Teodoro Buhain; Assistant to the Secretary General of the Catho-lic Bishop's Conference of the Phitippines.

The "crucifixions", some shown live on television, have now become the climax of Eas-ter week in the Philippines. In some cases, they attract thou-sands of visitors to provincial towns where the atmosphere is a blend of carnival and deep mour-ning

The ceremony at Bacolor in Pampanga was typical. A proces-sion formed outside ihe town early On Good Friday morning with the flagellants in front followed by three men dragging huge wooden crosses.

When they reached their des-tination - a small church yard away from the centre of town -the flagellants beat their fellow- penitents on the arms and back

A little after midday the penitents were nailed to their crosses and raised up for about a minute.

One man fainted. After being removed from.the cross he had to be carried to a waiting bus. Another was up and smoking a cigarette. as soon as his hands were bandaged.

The group in the procession said they had been members of a criminal gang and wanted "to atone for the bad we did then, and to improve the prosperity of our families."

In the nearby town of San Femando, some 25.000 people, many of them tourists, watched as four men were nailed to Crosses in two separate ceremo-nies.

One of them Mario Bagtas, a 33-year-old vendor, had gone through the ritual for the fifth time and, like the bacolor peni-tents, he promised to return next year.

He said he had vowed to perform the "crucifixions" for 10 years after his wife recovered from cancer.
----------

No comments:

Post a Comment